PART 2

7.4K 879 121
                                    

Mr. Min
.

.

.

Part 2

"Loh kenapa kak?"

"Teman aku butuh orang buat kerja sama dia. Dan aku rasa kamu cocok. Ambil aja Wen, lumayan juga dia mau ngasih gaji gede buat kamu."

Wendy bingung. Siapa juga yang mau memperkejakannya di sebuah perusahaan?

Seorang Wendy yang hanya lulusan sekolah menengah atas dipromosikan di sebuah perusahaan. Oh ayolah perusahaan kecil mana yang rela bangkrut karena merekrut Wendy sebagai karyawan.

"Emang perusahaan kayak gimana si kak? Lagian aku kan ga bakat kerja kantoran juga."

"Percaya deh. Jangan sia-siain kesempatan ini. Lagipula sebenernya dia yang minta kamu kerja sama dia Wen."

"Emang perusahaan apa si kak?"

"Perusahaannya keluarga Min. Min group."

What the?!

Wendy membelak. Mulutnya sedikit terbuka menandakan betapa terkejutnya dia.

Wendy pikir, perusahaan bodoh yang memintanya menjadi karyawan adalah perusahaan kecil yanh bahkan tidak ada orang yang tau. But this?

What the hell. Min Group. Perusahaan yang dilahirkan oleh keluarga Min 10 tahun lalu.

Sepertinya ada yang salah.

Sejak awal Chanyeol mengajaknya keruangan kerja, Wendy sudah berpikir ada sesuatu yang aneh.

Dan semua semakin aneh sekarang.

"Min group yang itu kan ... Kok ... Lah tapi-"

Wendy membeku seketika. Demi Dewa Neptunus yang melahirkan anak spongebob ada yang salah dengan presdir Min saat ini.

"Udah terima aja. Gue yakin lo gak akan nyesel Wen."


©©©


Disinilah Wendy sekarang. Berdiri tegap seraya memeluk map berwarna merah. Ia gugup setengah mampus. Takut-takut apa yang di katakan Chanyeol kemarin hanyalah omong kosong belaka.

Ia takut, jika saat dia masuk dan memperkenalkan diri. Dia malah di usir karena tidak sesuai keinginan sang presdir.

"Wendy?"

Wendy menoleh. Seseorang ber-stelan jas berdiri dihadapannya. Lelaki itu tersenyum ramah. Tubuhnya jauh lebih tinggi dari Wendy.

"Iya, saya." Wendy mendengakan kepalanya.

"Saya Kim Namjoon. Mari silahkan masuk. Presdir sudah menunggu sejak tadi."

Wendy tidak tahu harus bereaksi seperti apa. Oh tuhan! Presdir sudah menunggunya. Dayum! Sekeren itu kah Son Wendy, hingga seorang presdir ternama menunggunya.

Wendy di tuntun ke sebuah lift yang mengarah ke lantai 23. Wendy terus menerus menggigit bibir bawahnya. Sesekali ia juga memperbaiki penampilannya agar selalu terlihat baik. Bisa kalian bayangkan betapa gugupnya Wendy saat ini?

Mr. MinTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang