Mr. Min
..
.
PART 9
"Wen, makan dulu. Aku masakin nasi goreng buat kamu."
Jimin masih setia di depan pintu. Mengetuk dengan sabar berharap pintu itu terbuka. Di tangannya, sebuah nampan dengan sepiring nasi dan segelas susu yang hampir dingin. Sudah 10 menit Jimin berdiri membawa nampan di depan pintu kamar yang di tempati Wendy.
"Wen ayo dong. Gak ada untungnya kamu nyiksa lambung kamu kayak gini."
Jimin menghela nafasnya. Wanita itu masih bergeming. Sial! Jimin jadi menyesal menceritakan semuanya. Dia tidak bermaksud membuat Wendy jadi galau seperti ini. Jimin kembali mengetuk pintu. Masih. Wendy tetap tidak mau membukakan pintu.
"Yaudah Wen, aku simpen makannya di meja makan ya. Maaf tapi aku harus keluar bentar."
Jimin meletakan nampan itu di meja makan. Kalo bukan karena ayahnya memanggil. Jimin tidak akan rela membiarkan Wendy sendirian. Lelaki itu mengeluarkan iphone miliknya dari saku, mencari kontak seseorang. Setelah menemukannya, Jimin segera menghubungi orangnya.
"Maaf salah sambung." Panggil orang tersebut saat sambungan terhubung.
"Taik! Lu dimana? Gue minta tolong dong."
"Gue lagi menye-menye sama Yeri- Ah shit! Gak pas!"
Jimin memijat pelipisnya, "Setan! Lu lagi ngapain sama Yeri?"
"Wait jangan negatif thinking dulu bro. Gue lagi main ps di rumah Yeri. Tadi lu mau minta tolong apa?"
"Lu bisa ke flat gue? Harus bisa! Wendy lagi di tempat gue, dia lagi murung. Gue minta tolong lu jagain dia bentar sampe gue pulang."
"Eh babi! Lu pikir gue baby sitter apa?"
"Lu kan emang babi shitter."
Jimin meletakakkan iphone nya sebentar, Meraih jaket dan memakaikan di tubuhnya. Ia kembali meletakan iphone nya di telinga kiri.
"Gue lagi ada perlu pake banget!" Lanjutnya.
Terdengar suara Yeri dari sebrang telfon. Sepertinya Jungkook dan Yeri sedang mengobrol. Jimin meraih kunci mobilnya, Ia mengetuk kembali pintu kamar, "Wen aku pergi ya. Jangan lupa makan."
"Yaudah lu ajak Yeri kesini. Yang penting lu-"
Dan beberapa detik kemudian Wendy mendengar suara pintu tertutup. Jimin sudah pergi.
Wendy mengeratkan guling di pelukannya. Guling itu sudah setengah basah oleh air mata dan ingus Wendy. Sudah hampir 10 jam ia diam di kamar Jimin, menangis lalu tidur dan menangis lagi. Matanya sudah sembab, penampilannya- err. Jauh dari kata mengerikan. Sangat sangat sangat mengerikan.
Wendy bergeser, duduk di pinggiran kasur masih memeluk guling Jimin. Ia lapar. Walaupun hatinya sakit, tapi lambungnya tidak bisa membohongi kalo dia butuh asupan.
Wendy bergerak menuju pintu. Guling Jimin masih betah ia peluk, bahkan sampai ia duduk di ruang makan. Huh! Untuk saat ini mari lupakan lelaki bernama Min Suga itu. Wendy sudah kepalang sakit hati kepadanya. Bukan karena dia selingkuh! Tapi karena lelaki itu sudah mengkhianatinya lebih dari kata selingkuh. Wendy menatap sepiring nasi dihadapannya, terlihat menggiurkan. Terima kasih Jimin sudah membuat nasi goreng ini terlihat sangat enak.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mr. Min
FanfictionMr.Min (MYG × SSW) wenga story! Son Wendy mau tidak mau harus bekerja dengan Min Suga teman -mantan- bosnya. Awalnya Wendy senang bekerja dengan Suga karena bayarannya di luar dugaan. Tapi setelah Wendy merasakan perilaku Suga yang di luar batas, we...