Tepat pukul 10:15 kelas X Akuntansi 2 dan XI Tehnik Mesin istirahat setelah olahraga tadi pagi. Malvin dkk sedang asik makan di kantin tanpa ganti baju terlebih dahulu. Tiara yang tadinya ingin kekantin membeli minuman dingin, kini memasang wajah kesal sekaligus malas karena pikirnya pasti teman-teman Malvin akan celometan tidak jelas.
"Eh.. adek kelas yang cantik-cantik mau makan nih, Vin.. Lo minggir sana itu mau duduk adiknya!" seru Adam teman Malvin yang sukanya tebar pesona.
"Oke broo.. tapi yang paling belakang punya gue, kalo ada yang gangguin awas aja!" ancam Malvin pada teman-temannya yang kini sedang memperhatikan setiap hal yang dilakukan oleh adek kelasnya.
Tanpa memperdulikan celotehan kakak kelasnya, mereka pergi untuk memesan minuman . "Bu... saya aqua dingin satu ya?" pesan Tiara yang dibalas dengan anggukan tanda bahwa penjual sudah mengerti.
"Eh.. Tir, maksud kakak kelas yang cantik kemarin itu apa ya gue masih belum paham.." wajah Lisa terlihat bingung memikirkan yang terjadi semalam.
"Ngga tau ah.. gue juga ngga mau tau kog, nggak penting banget!" jawab Tiara ketus.
Tiba-tiba kakak kelas kemarin yang bisa dibilang yang kemarin nglabrak Tiara datang dan berada tepat dihadapannya. Tanpa berpikir panjang, Tiara segera meninggalkan kantin. Bukan karena takut, tapi memang dari tadi dia akan kembali kekelas bersama dengan teman temannya.
Namun senior cantik yang bernama Nata karena tertulis didepan dadanya mencegah tiar untuk kembali ke kelas. Reflek Tiara langsung kaget dan memberontak ingin segera meninggalkannya. Namun usahanya gagal, dia telah kalah teman. Senior itu membawa lebih dari sepuluh orang hanya untuk mendatangi Tiara.
"Bentar deh kak... Sebenarnya mau kakak itu apa sih? Dari kemarin kog ngehalangin gue terus, emangnya gue punya salah?" Tanya Tiara pada Nata yang kini melotot padanya.
"Lo tanya salah lo apa? Lo sangat salah berhadapan dengan gue, lo salah karena lo nggak nurutin perintah gue kemarin. Gue kan udah bilang, lo jangan gangguin gue! Kenapa lo masih ngeyel sih.. Lo mau gue buli didepan temen-temen lo?" Ucap Nata dengan nada sedikit menyepelekan.
"Lha ellah... Emangnya gue gangguin lo apaan, kenal aja kagak gimana mau gangguin?" tegas Tiara tak mau kalah.
"E.. ni anak emang ngga sopan ya? Kemarin lo jalan kan sama Malvin. Gue tegaskan sama lo ya....... Jauhin Malvin maka lo akan bebas dari bulian temen-temen gue." Nata berkata seolah tidak ada siapapun dikantin selain temannya dan teman Tiara, ia tidak menyadari bahwa ada Malvin yang sejak tadi ada di kursi paling belakang pojok.
Mendengar seseorang menyebut namanya, ia tersedak karena makanannya. "Eh broo... nih minum dulu biar ngga panik.." Embleh-embleh Tora, salah satu temannya yang mencoba menenangkan temannya itu.
Disisi lain Tiara masih mengelak karena memang dirinya tidak salah mengenai itu. "Sebelumnya maaf ya kak kalo gue ngga sopan sama kakak. Tapi, gue ngga pernah minta diajak jalan sama cowok kakak itu. Lagian orang tua kita temenan kog, selain itu rumah kita juga searah. Jadi ngga masalah dong kalo gue barengan sama Malvin. Kalo memang kakak masih ngga suka, mendingan bilang sama mama dan pacar kakak supaya jangan anter jemput gue lagi. Dan satu lagi! Gue ngga takut sama anceman kakak tadi."
Perkataan Tiara yang panjang lebar tadi membuat Nata hanya diam tersentak. Ia mencerna setiap perkataan adik kelasnya itu.
Tiba-tiba Malvin mendatangi kerumunan yang disebabkan oleh dua orang tadi dan berusaha menjelaskan. "Eh Nat.. Lo apaan sih? Lo ngga bosen bosen ya gangguin hidup gue. Hubungan kita itu udah selesai. Lo ngga berhak ngatur ataupun ngurusin hidup gue. Lagian Tiara ini pacar gue!!!" Malvin segera menarik tangan Tiara dan menjauhkannya dari keributan.
"What?" ucapan Tiara yang terpotong karena duluan ditarik oleh Malvin menuju taman belakang sekolah.
"Eh... Lo tadi apaan sih? Lo bilang apa sama pacar lo yang sok kecantikan itu?" kata Tiara yang dari tadi menahan kata-kata nya saat sampai di taman belakang sekolah.
"Ssssst!!! Diem. Tadi itu mantan gue, gue cuman males aja ngladenin dia yang selalu gangguin hidup gue. Untuk kata-kata gue tadi ngga usah dipikirin. Yang penting gue udah bebas karena udah jauh dari dia." Malvin menaruh telunjuknya ke arah bibir Tiara dan membuatnya berhenti ngomel.
Selang beberapa menit bel pertanda istirahat telah usai. Mereka pergi berlari menuju kelasnya masing-masing. Sesampainya Tiara di kelas, ia langsung ditanya berbagai macam pertanyaan.
"Eh Tir, tadi itu siapa?"
"Pacar lo"
"Gila tadi itu serem banget"
"Kog lo berani banget sih?"
Tanpa memerdulikan semuanya, Tiara segera duduk di tempat duduknya dan bersiap mendengarkan materi karena guru mapel telah datang. Pelajaran yang sangat membosankan itu bagi semua murid, terkecuali Tiara akhirnya selesai.
Jam menunjukkan pukul setengah dua belas, artinya guru mapel sejarah Indonesia akan masuk ke kelas setelah bunyi bel jam ke 6.
Randy selaku ketua kelas mengumumkan bahwa guru mapel sejarah Indonesia hari ini kosong dan bagi semua murid itu adalah surga dunia. Banyak murid yang karena kurang kerjaan mereka mondar mandir ke luar kelas hanya sekedar cari sensasi.
Tiara dan teman-temannya beranjak dari tempat duduknya menuju perpus.
"Eh guys... Ke perpus yuk, si Irwan( peragawan perpus ) punya buku baru lho!!" Tegas Linda yang doyan banget baca novel selama berhari-hari.
"Wahh.. gue mau dong!!" Ucap Tiara tak mau kalah, karena dia kan juga suka banget ama yang namanya "novel".
"Gue males ah.. kalian duluan aja, gue mau disini aja mau buat story trus gue unggah deh.. sini May sama gue aja, biar Tiara ama Linda..." Tegas Lisa yang kini mulai membuka aplikasi Instagram di ponselnya.
"Ya dehh.. lagian gue juga lagi ngga mood ke perpus, kalian duluan aja!!" Suruh Maya yang mulai mengeluarkan gaya gaya konyolnya.
"Yaudah kita duluan ya? Bayu" sapa Tiara yang mulai menjauh menuju perpus.
'next timeHallo guys,
Maap ya guys aku updatenya dikit soalnya aku juga baru sibuk sekolah.
Kalau yang ngevote bagian ini lebih dari 20 aku pasti bakal update lagi
Makasih buat yang udah comen cerita ini.. selalu memberikan komen yang positif ya?
Kalo mau follow igku
@djmiko977
Thanks___
KAMU SEDANG MEMBACA
Engaged
HumorKebiasaanmu itu yang membuat kata "aku" menjadi "kita" untuk melangkah lebih jauh lagi. Aku kibarkan bendera perang bagi siapa saja yang nantinya akan membuat hubungan ini tidak berjalan seperti yang diharapkan.