Jin baru saja datang saat ia melihat keributan di lorong kelas nya, ia juga dapat melihat Namjoon yang sedang memukuli seseorang.
Langkah Jin terhenti saat ia melihat Namjoon dengan wajah memar dan penuh luka memukuli Jimin.
Di sisi lain Namjoon mendudukkan dirinya diatas Jimin dan merogoh paksa saku jas Jimin yang berisi obat-obatan.
Namjoon membuangnya asal hingga obat-obat yang biasa Jimin konsumsi berhamburan dilantai.
"bedebah..." Jimin masih saja mengumpat dan berusaha untuk melepaskan diri dari Namjoon.
Namjoon terus mencari benda yang ia inginkan dari Jimin hingga tangan kirinya menemukan benda yang ia cari, chip memory Jin.
Dengan tangan yang sudah mulai bergetar dan berlumuran darah, Namjoon menggenggam erat memory chip tersebut dan mulai melepaskan Jimin.
"kau pikir kau masih bisa kabur!!" Jimin yang merasa harga dirinya sudah diinjak-injak oleh Namjoon masih tetap berusaha melawan dengan sisa kekuatannya.
Namjoon berdiri dan tanpa ingin menatap siswa lain yang memandangnya dengan wajah ketakutan langsung membalikkan tubuhnya dan pandangannya langsung terkunci pada Jin yang berada diujung lorong.
Jin menagis dan berusaha untuk masuk lebih dalam kedalam kerumunan.
Namjoon berjalan santai dengan pandangannya yang sedikit kabur, tangannya memasukkan chip kedalam saku celananya hingga saat ia melewati guru Min yang masih terduduk lemas di lantai tiba-tiba berdiri dan meraih Namjoon berusaha untuk menjatuhkannya, namun bukan Namjoon jika ia menyerah. Namjoon berbalik untuk melawan guru Min dan membantingnya kelantai kemudian memberikan beberapa tendangan pada tubuh guru Min.
Pandangan ngeri dari siswa yang menonton kejadian tersebut membuat mereka percaya jika Namjoon benar-benar preman sekolah yang wajib ditakuti.
Namjoon mulai melanjutkan jalannya untuk menemui Jin yang sudah berdiri tegak diujung lorong, wajah Jin merah dan air mata terus saja keluar dari mata Namja cantik tersebut.
Tanpa diketahui Namjoon di belakangnya, Jimin sudah bisa berdiri dan berjalan lunglai menuju kelas.
"Kim Namjoon!!!"
PLAAAAKKKK
Kepala sekolah yang mendengar keributan langsung datang menghampiri Namjoon dan memberikan tamparan keras di wajah Namjoon.
"Kim Namjoon!! apa yang kau lakukan!!"
"Brengsek...!!" Namjoon langsung mendorong kepala sekolan dan memojokkannya ke tembok terdekat lalu membenturkan punggungnya.
"aaarrrggghhh.....!!! Brengseekkk...!!! aarrrhhhh..." Namjoon berteriak sekuat yang ia bisa, ia lelah dengan semua orang yang tidak mengerti keadaannya, ia juga bingung kenapa ia melakukan semua ini.
Sebenarnya seberapa pentingkah Jin untuk nya, kenapa ia merasa sakit saat melihat orang lain menyakiti Jin.
Namjoon menangis dan melanjutkan perjalanannya menemui Jin, namun Namjoon sempat berdiri tegak dan menatap wajah Jin yang masih cukup jauh dari jangkauannya.
Jin berjalan lemas untuk menghampiri Namjoon, namun matanya langsung terbelalak saat melihat Jimin yang kini sudah berdiri dibelakang Namjoon dengan menyeret kursi di tangannya.
Namjoon terus menatap Jin dan tersenyum kearahnya.
"berhenti,,,,, jangaaaan!!!" Jin yang panik dan menyadari rencana Jimin langsung berlari untuk menyelamatkan Namjoon.
BRAAAAKKKK
Jin lebih lambat dari yang ia kira, kini Namjoon sudah terjatuh diatas lantai dengan darah yang mulai bercucuran dari kepalanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
NamJin
FanfictionDari sebuah film bertemakan Gay! WARNING! mengandung kata-kata kasar. Namjoon pelajar yang bekerja dibawah umur, tidak suka diatur, ketua preman sekolah namun merindukan kasih sayang ayah nya. Seokjin pelajar yang rajin dan pintar menyembunyikan...