One

814 18 0
                                    

Aku terpaku di derasnya hujan sore itu, mengiris, menggugah hati membuka buku harian yang kusimpan rapih didepan spot favoritku.
Kubuka perlahan, tak ada niat menulis segala luapan hati. Sejenak ingin aku membaca tulisanku terdahulu, tapi, mataku seolah tak mau lepas melihat foto yang kujadikan pembatas buku tersebut.
Ialah pangeranku, seseorang yang datang di suatu hari tanpa tanya dulu apa aku mau menerimanya.
Ia belum beranjak dari fikiranku, masih ada, masih
Namaku Senja. Ya, kalian tau senja ibarat sendu di sore hari.
Aku masih dan akan selalu mencintai pangeranku, Kay.
Kalian memaksa ku mengingat hari itu, hari dimana aku menolak untuk melupakannya.
***

"Heiii senja, do u know. Ada kakak kelas baru yang gantengnyaaaa uuhh kaya siapa yah, ya kaya artis lah pokoknya, liat yuk yuk" Rien berceloteh panjang tanpa memberiku kesempatan menjawab.
Rien adalah sahabatku, dia berbanding terbalik dengan aku yang selalu memilih diam atas segala macam keadaan.
Rien periang, apapun masalahnya, ia bisa mengatasi dengan baik. Senyumnya tak sedikitpun pudar dari bibir mungilnya.
Setelah Rien menarik aku ke kelas 12 ips 2, mataku langsung tertuju pada laki-laki yang asing bagiku.
"Dia kakak kelas barunya?" Tanyaku pada Rien
"Yup, ganteng ya sen, pengen kenalann!!! Tapi iya kali aku kenalan sama dia, yang ada kakak kakak yang lain nyinyir" jawabnya melebar tak jelas apa yang dia katakan
"Yuk balik rien"
"Eh loh, kok cepet banget sih. Mau diliat terus ini si Kay nya"
Oh namanya Kay, batinku.
"Ah udahlah, gapenting juga. Iya kalo gini emang kamu bisa kenalan? Ngga kan? Yaudah mending balik sebelum guru dateng ke kelas terus kita dihukum dijemur di lapangan ampe gosong!"

Selama pelajaran, entah kenapa aku seperti dibuat terpikir oleh kakak kelas baru tadi.

Apa ini namanya jatuh cinta? Atau? Hanya firasatku saja?

Tiba saatnya pulang sekolah.
Seperti biasa, aku memang selalu mengendarai mobil sendiri.
Apa peduliku kata mereka aku sombong, ria atau macam-macam lah. Orang membenci, apapun kataku mereka tak akan percaya. Jadi kuputuskan untuk cuek dan diam saja.

Seeeetttttt
Aku mengerem mobilku mendadak.
Kubuka kaca mobilku dan berteriak,
"Oy mas, kalo mau bunuh diri, jangan didepan sekolah, mobil aku tuh jadi korban nanti!"
Emosiku mendadak meluap, jantungku seperti mau copot.
Bukannya minta maaf, orang itu malah memaksa ku untuk membuka pintu mobilku,
"Eh plis gue nebeng lu ya, gue tau rumah lu di jalan andara blok b1 kan?"
Gila! Emang dia cenayang ya? Tau alamat rumahku segala.
"Wait wait, sedetail itu?"
"Iya! Tunggu apa ?? Rumah gue beda 2 blok doang ama lu, ah ribet lu, buka kek"
"Iya tunggu"
Dia masuk ke mobilku, lalu tersenyum seperti habis dapat undian.
Ku ingat wajahnya, sepertinya aku kenal......

"LOH?! Kamu kan kakak kelas baru itu ya???"
"Yup, lu panggil gue kay aja no aku kamu or kak or apalah"
"No no, bukan gitu maksud gue, eh aku deh, tau darimana info tentang aku?"
"Who doesn't knows u, anyway nama lo siapa, kalo nama, gue gatau, but i want to call u, the coolest or the most coolest woman ever?"
"Kenapa gitu?"
"Seumur hidup, gaada cewe yg gue tebengin ga grogi terus biasa aja, dan tadi gue liat lu diluar ama temen lu tapi lu keliatan biasa aja, kurang ganteng emang ya gue?"
"Sorry sebelumnya, panggil aja senja, daaannn soal tadi didepan kelas kamu, emang harus kaya cewe cewe lain yang histeris liat kamu? Ngga lah yakan"
"Yasih, aneh aja, spesial gitu. Eh"
"Aneh tu ya kamu"
Ya, percakapan itu, cukup membuat aku terngiang hingga kapanpun.

Hingga sampai di depan rumahnya,
Ternyata rumahnya ini, tiap hari sih lewat tapi gatau kalo ini udah ditempatin.
"Hey, thanks ya! Mobil lo dingin, kaya yang punya hehe. See u!"
Dia langsung keluar mobil dan masuk rumah tanpa ada kata kata lagi.
Aku pun kembali kerumahku.
Sungguh, baru kali ini aku ketemu orang sok kenal, sok tau kaya dia.
Bad or best day ever ya?

Aku,Senja di Kala ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang