Special Part (Terima Kasih , Kay)

188 4 0
                                    

Halo! Disini aku mau terimakasih sama semua pembaca yang udah baca karyaku yang belum seberapa ini. Aku bakal kasih special part untuk kalian, dan jangan lupa read , lalu vote ya! Bisa juga kritik lewat komentar. Thank u❤️❤️

***
Buku harian ini, hadiah dari Kay. Terlalu indah bila hanya dipandang. Apalagi pembatas buku tersebut. Ya, fotonya. Pangeranku memang belum beranjak dari hidupku. Setelah Ayah Kay cerita semua tentang Kay dari kecil, ternyata benar, dia adalah pangeranku. Dia yang menolongku ketika aku jatuh, mencintaiku sedari aku belum mampu mengatakan cinta. Kay terlalu sempurna, dan aku? hanya orang biasa yang diberi kesempatan Tuhan, untuk dicintai oleh Kay. Dia terlalu spesial untuk Tuhan. Itulah mengapa dia didaulat untuk kembali pulang ke tempat asalnya lebih dulu daripada aku.

Tuhan, terimakasih atas hadiahMu yang terlalu sempurna ini. Terimakasih saat itu aku tidak menerimanya untuk menjadi kekasihku saat itu, ia terlalu penting untukMu. Terimakasih, karena aku tidak perlu mematahkan hatinya sebelum ia pulang. Aku hanya mematahkan sekali. Daripada aku membawanya ke kehidupan yang terlalu indah, lalu aku menjatuhkannya ke dalam jurang yang curam setelahnya. Lebih baik aku pergi dari hidupmu lebih cepat daripada kamu pergi dari hidupku.

Aku tidak mampu untuk berjanji. Aku hanya berusaha mencintai cinta pertamaku lebih lama. Menganggap kau adalah belahan hati yang tertunda.
Sekali lagi, terima kasih Kay.
Aku merindu, tapi aku tak mampu memelukmu.

Bahagialah di tempat terindah bersama Tuhan, tak ada yang mampu melukiskan betapa bahagianya kamu disana. Dan disini, aku akan mendoakanmu sekuat hatiku.
Aku mencintaimu, Kay.

Tanpa sadar, saat aku menulis buku harian tersebut, aku menitikkan air mata. Sungguh memang aku sangat merindukannya. 1 bulan kepergiannya cukup membuat aku merindu mati-matian. Ternyata Tuhan cukup baik, aku baru menyadari perasaanku yang sesungguhnya setelah Kay tiada.

Sekarang, aku sudah kelas 3 SMA. Aku akan melanjutkan pendidikanku ke Amsterdam, tempat dimana Kay dulu bermimpi.
"Di sana ada salju, dingin kaya kamu Senja." Katanya saat itu.
Ia selalu menceritakan mimpinya, yang sekarang akan aku wujudkan. Ibuku cukup menyetujuinya. Karena ibuku merasa aku sudah mandiri sekarang. Jadi ibu tidak takut membiarkan aku pergi dan hidup sendiri di sana.

Aku sudah bisa mengikhlaskan Kay. Sekarang, aku sudah mulai membuka hati kepada siapapun yang ingin menjadi Kay nomer dua. Tidak haram, jika harus membuatku jengkel lalu membuatku jatuh cinta mati-matian. Karena pada hakikatnya, benci dan cinta hanya berjarak satu helai rambut.

Cerita hidupku akan tetap berlanjut, meski aku harus mengganti tokoh pangeranku nantinya. Aku mencintai Kay, tapi aku bisa mencintai orang lain sebaik Kay. Aku tidak berhenti, tapi aku tidak berlari. Aku bermimpi, tapi aku menikmati. Terimakasih Kay.

Salamku padamu, lewat doaku pada Tuhan.

Jika saat itu kau tidak menyadarkanku tentang apa arti cinta. Maka sampai sekarang, hatiku masih tertutup kabut, untuk siapapun yang ingin membukanya.

Selamat tidur,
Tidurlah yang nyenyak di tempat ternyaman,
Ceritamu tak pernah luntur,
Lelahmu akan terbentur,
Lalu terbentuk,
Melalui aku,
Semoga aku,
Bisa melanjutkan mimpimu,
Yang sempat tertunda dahulu.

-Tamat-

Aku,Senja di Kala ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang