Ten

141 5 0
                                    

"Lah rien, emang kita mau kemana? Kok lewat sini, bukannya kalo mau nonton lewat sana ya?" tanyaku kebingungan.
"Hahaha bioskop gue nih sen, lo ikut gue aja udah gampang dan beres pokoknya hahaha"
"Hadeh aneh lo emang"

***
2 jam berlalu dan ternyata aku dan Rien baru sampai tempatnya. Dan............. tempat ini sungguh sungguh luar biasa. Jauh dari perkotaan, udaranya segar, dan villa nya luas serta bersih.
Entah apa yang difikirkan Rien untuk mengajakku ke tempat ini.
"Lo ngajak gue kesini kenapa rien? And by the way ini rumah siapa ya?"
"Hei hei senjaa hayu , gue ni sahabat lo dan lo sahabat gue, gaperlu alesan buat ngajak lo kesini kan? Lagian ini villa gue, hanya untuk gue dan siapapun yang gue pilih untuk gue ajak kesini. Ohya, gue punya kejutan buat lo, ikut gue cus"
"Iya iya, gue ikut , tungguin tapi"
"Iye cepet"

Rien, kehidupannya yang ceria dan penuh kejutan memang hadir mewarnai duniaku. Aku sangat bersyukur memiliki sahabat yang luar biasa seperti dia.
***
Langkahku lebih lambat dari Rien. Dia tampak semangat ingin menunjukkanku kejutan yang dia maksud. Entah apa dan kenapa , perasaan ini mendadak jadi ikut dag dig dug.
Dan...
Benar saja...
Terlihat dari jauh di dalam ada acara seperti acara ulang tahun.
Padahal aku belum ulang tahun?
Aku makin penasaran dengan kejutannya.
Selangkah
Dua langkah
...
...

"JENG JENGGGGG HAPPY BIRTHDAY KAK KAYY!!" Rien langsung berteriak dengan girangnya, belum sempat terjawab, dia sudah melanjutkan omongannya lagi.
"Gue bawain kado spesial sesuai keinginan lo dan tanpa cacat sedikit pun, nih" Rien langsung mendorongku ke arah Kay, aku bingung tidak tau harus bagaimana.
"Keren lo rien, gua suka cara lo hahahaha , okey gua terima kado lo ya , perlu kwitansi gak nih?" Kay dengan santai menimpali omongan Rien , seakan akan mereka sudah melakukan perjanjian di belakangku.

Awas lo ya rien, dasar.

Aku hanya bisa membatin kemarahanku. Tanpa basa basi aku langsung mengucapkan ucapan ulang tahun pada Kay.
"Eh ya, happy birthday kay. Semoga impian kamu semuanya tercapai ya"
"Termasuk keinginanku buat dapetin kamu kan?" Dia mencoba untuk menggoda ku lagi
"Hmmm terserah"

***
Acara ini ternyata memang sudah disebar ke seluruh teman teman Kay. Hanya aku yang tidak diberi tahu. Karna Kay yakin, aku tidak akan datang meski ia memohon mohon. Kecuali Rien, dengan segala kelicikannya mengajakku kesana.

"Eh eh sen, liat deh, itu gengnya Dea kan? Hahaha kayak badut ancol dandannya , oh my lord , masih ada spesies langka kaya begitu ya" Kata Rien dengan penuh kebahagiaan menertawakan mereka.
"Hahaha gue ga ikut ikut sih rien. Biarin aja kali, tuh liat si Amran aja mau ama si Anin, dateng berdua lagi. Hahaha gue sih ketawa aja"
"Biarin, tar kita liat aja siapa yang menang"
Sejenak setelah kita membicarakan mereka, mereka menghampiri Kay. Ya terutama , Dea. Dengan segala ke-caper-an-nya, dia memberikan sebuah kado yang entahlah isinya mungkin surat cinta? Atau bom? Bahkan aku tidak peduli.
Tapi sayang sekali, Dea malah malu sendiri. Kay, menarik aku dan memperkenalkanku pada Dea dan juga seluruh tamu.
"Hello guys , gue bawa cewe nih. Dan kalian semua tau kan gue gapernah kenalin cewe apalagi di acara ulang tahun gue, dan kalian tau kan dia siapa? Iya, bener banget. Senja anak 11 ipa 1 yang lo lo semua kenal dia sebagai kutubuku dan cuek abis. Tapi bagi gue, dia itu lebih dari semua cewe feminim dan cantik di antero jagad raya ini. Lebay? Ya gamasalah sih. Dia itu, bisa dibilang temen deket gue saat ini, mungkin bisa lebih nanti , ya? Aminin aja gaess. Udah sih gitu aja, so nikmatin pesta gue, and god bless you guys"

Saat itu aku benar benar senang bukan main. Bahagiaku lebih dari apa yang selama ini aku ekspektasikan. Tapi, hati ini belum sepenuhnya mau menerima Kay. Haah, mungkin suatu hari nanti.

***

Aku,Senja di Kala ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang