Nine

166 6 0
                                    

"Beneran penasaran nih?"
Dia malah bertanya balik.
"Ya gimana sih, abis kamu aneh banget orangnya"
"Udahlah, gak penting juga kali, mending kita nikmatin hari ini, spesial"

Iya, memang selalu seperti itu reaksinya. Padahal, aku benar-benar ingin tahu siapa dia. Aku pun hanya bisa terdiam mendengar jawabannya. Kunikmati pemandangan yang ada di depanku. Sungguh, bahkan bagiku, Kay lebih romantis dari cerita cerita yang ada dalam film.

"Pulang, yuk?" Katakug yang mulai merasa bosan dengan keadaan.
"Yakin?"
"Yup,bosan disini"

Memang bukan bosan sebenarnya, aku merasa tidak mood dengan jawaban Kay barusan. Tak ada lagi keinginanku untuk berada disana, jika aku tak lapar dan tak suka pemandangan, mungkin sudah dari tadi aku pulang.

***

"Assalamualaikum", sampai di rumah, aku tidak menghiraukan ibu dan kakakku. Aku merasa sangat tidak mood meski aku juga merasa senang sebenarnya.
Aku langsung menelfon Rien, aku tau cuma dia yang bisa menenangkan hatiku.

Tuut tuut tuut
"Halo,"
"Halo , Rien! Lo harus tau gue tadi diajak jalan kemana sama Kay"
"Emang kemana?"
"Ke resto yang di deket danau itu, gue lupa namanya, dan dia reserve semua ruangan outdoor cuma buat gue,"
"Lo gak lagi ngehayal kan?"
"Yaelah, buat apa gue ngehayalin dia, gak jelas juga. Tapi gue agak kesel,"
"Kenapa? Gajelas lo emang"
"Hmm dia ga jawab pertanyaan gue untuk kesekian kalinya Rien, kesel kan?"
"Gue kan udah bilang sama lo, disini lo ikutin alurnya dia mau gimana. Siapa tau lo nemu petunjuk yang dia maksud selama ini. Dengan gitu kan lo bisa langsung simpulin dia siapa. Lagian gue yakin, dia gaakan mungkin tau siapa lo kalo dia gak terlibat dalam masalalu lo yang lo sendiri aja bahkan gatau"
"Iya iya, gue ikutin ajalah alurnya. Nyerocos ae lu haha. Yaudah ya bye!"
Klik

Aku menutup telfon tanpa mendengar jawaban apa yang dia katakan.

***
Sinar matahari menyeruak dari balik gorden putih jendela kamarku. Kali ini kasur memang lebih terlihat menyenangkan daripada matahari diluar sana. Belum lama ini, hujan selalu turun di pagi hari. Tapi saat ini, matahari tampak angkuh menonjolkan kemampuannya menyinari kamarku.

Ya, hari Minggu, tak beda jauh dengan hari tidurku.
Batinku sambil menarik selimut keseluruh tubuhku.
Belum sempat menutup sampai selesai, hapeku berbunyi, sepertinya pesan dari seseorang. Aku langsung membukanya.

Hai putri cantik, banyak kegiatan ya pasti hari ini? Selamat melakukan aktivitas ya! Salam dari pangeranmu❤️

Ya , sudah jelas dari Kay. Manusia misterius yang rasanya ingin kuhipnotis agar semuanya terkuak. Tapi tidak, jika dia ku hipnotis lalu tak suka padaku lagi?
Ah apa yang sedang kupikirkan. Kali itu aku merasa bahagia beribu ribu kali dari biasanya. Jika biasanya bahagiaku adalah mendapat nilai A di mata pelajaran biologi, kali ini lebih dari itu. Sungguh, Tuhan benar benar mengirimkan malaikat yang berbentuk pangeran ke dalam hidupku yang sungguh lebih dari sepi.
Tanpa basa basi aku menjawab chat dari Kay.

Selamat beraktivitas juga,kay☺️

Ya tentu saja, aku bukan tipikal perempuan yang akan menjawab kata kata manis dengan hal yang serupa. Aku tetap menjaga diriku sebagai perempuan.
Setelah mendapat pesan tersebut, aku jadi lebih semangat untuk menatap sinar matahari diluar.
Ku urungkan niatku tidur lagi, aku langsung bergegas ke taman belakang rumahku untuk olahraga.

"Haiii matahari, kamu gak bisa sombong sama aku! Karna aku lebih semangat dari kamu," Kataku yang seperti orang gila sedang bicara dengan matahari.
Kali ini Bi Yah membuatkan ku susu putih low fat dan roti bakar. Memang selalu seperti itu, kata ibuku sebagai wanita , tubuh harus selalu dijaga dengan pola makan yang baik. Tentu saja aku selalu menerapkannya semenjak remaja.

Tiba tiba handphoneku berdering, ternyata telfon dari Rien

"Eh senja! Gue jemput lo sejam lagi, lo siap siap. Temenin gue nonton"
"Gila lo Rien, mendadak gini. Yaudah tunggu, lo juga kalo sejam gausah ngaret"
"Ye, gue udah siap kali. Cepet ah, bye"
Klik

Memang terlihat kita tidak punya sopan santun antara satu sama lain ya hahaha.

***
Aku langsung cepat cepat berdandan. Sebelum Rien mengklakson rumahku dan berteriak pada ibuku.
Rien dan ibuku memang lebih dekat dibanding aku dan ibuku. Katanya, Rien sudah lama gak berkumpul sama ibunya, jadi ya seperti itu.

"SENJA HAYU SENJA HAYUU," Rien berteriak dari luar pintu rumahku.
"Ehh Rien udah lama gak ketemu tante yaaa," Ibuku membuka pintu dan langsung menyapa dengan hangat Rien.
"Halo tanteee, iya nih tante udah sebulan. Kangen sama tante, makanya kesini hahahaha"
"Kamu padahal mau main sama Senja, bilangnya kangen sama tante,dasar haha. Yaudah yuk masuk Rien, langsung ke kamarnya aja, dia kalo dandan lama"
"Iya tante"

Suaranya begitu jelas dari kamarku, meski rumahku cukup besar, tapi segala macam suara bisa terdengar dari manapun.

Rien buru buru masuk ke kamarku tanpa ada ketuk pintu atau salam dahulu.

"Hoy! Lama amat lo lah, keburu jamuran nih gue"
"Ya sorry , lagian lo juga mendadak"
"Haha biar surprise kaleee,harusnya gue jemput lo biar pake piyama ye"
"Jahat"

Setelah berbincang bincang,akhirnya aku dan Rien langsung bergegas ke mall terdekat. Aku juga tidak tau kenapa Rien begitu semangat mengajakku jalan dan sangat amat mendadak tidak seperti biasanya.

Ada apa ini?

Aku,Senja di Kala ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang