Three

257 8 0
                                    

Hah, dia ngajak aku berangkat bareng?
Aku cuma bisa diam dan mengangguk.
Lantas?
Apa kata mereka?
Yang mengidolakan Kay?
Gila! Ini gila!
Aku menerima permintaannya???
"Yessss! See you senja!!"
Aku melongo melihat Kay yang benar-benar terlihat bahagia.
Rien menghampiriku,
"Cieee, diajak bareng nih?"
"Eh lo denger ya, habis gue bingung. Kalo gue nolak, dia kakak kelas gue. Dan kalo gue nerima , ya liat besok deh ada gosip apalagi"
"Santai aja kali sen, gaada yang berani sama lo deh gue jamin. Selama gue disini dan Kay bener-bener bela lo! Heheheeee seneng deh gue akhirnya lo disamperin cowo juga selain anak olim yang minta lo ikut olim juga. Sedih gue"
"Bisa ae lo"

Selama pelajaran, aku benar-benar kehilangan konsentrasiku.
Tak biasanya pelajaran biologi aku ingin keluar.
Rasanya ada yang tertinggal diluar sana.
Bu Dina tiba-tiba menghampiriku,
"Senja, apa kamu sakit? Kalau sakit, ke uks aja. Disana kamu bisa istirahat"
Sejenak aku berfikir, apa ku iyakan saja, daripada aku disini tak berguna juga.
"Iya bu"
Lalu aku bergegas ke uks.
Sepanjang jalan, kulihat banyak anak anak sedang olahraga,
Brakk!
Aku menabrak seseorang dan menjatuhkan poster-posternya.
Woops! Amran!
Iya, dia Amran, ketua osis, serta sosok yang selalu aku kagumi, meski Rien selalu mengatakan aku terlalu berkhayal ketika menceritakan semua tentang Amran.
Amran pendiam, dia biasa saja, tidak spesial. Bisa dikatakan good looking,mungkin. Hanya saja dia pintar,apalagi mata pelajaran eksak, dia juaranya. Berkali-kali dia memintaku untuk ikut olim bersamanya.
Bukan seperti Kay, tampan,cool,kaya,selalu menjadi idola para wanita . Mungkin berkedip saja , wanita luluh.
"Eh sorry2 ran! Gue galiat lo"
"Iya gapapa jay" Ntah kenapa dia suka panggil aku jay, katanya namaku kan Senja Hayu Ariani, ada senja dan hay, enakan jay deh.
Itulah, yang membuat aku merasa spesial jika dekat Amran.
Tiba-tiba
"Senja! Lo ngapain disitu ama si Amran, sini lah!"
Aku seperti kenal suara itu, iya. Dia Kay, pangeran impian wanita-wanita SMA Bina Bangsa.
"Eh ran, sorry ya hehe gue duluan ya. Ada yang manggil gue, takut hehe. Bye"
"Eh eh ehh!! Ye main nylonong"
Tanpa basa basi aku lari ke uks, tak kugubris teriakan tadi.
"Haaah, lega dehh pergi dari Kay"
Aku pun langsung tiduran di kasur paling dekat AC.
Lama kelamaan, dingin mulai menusuk kulitku.
Membuatku mengantuk.

Tok tok tok
Aku terbangun, kulihat jam dinding, ternyata sudah menunjukkan pukul 3 sore, sebentar lagi sekolah usai.
"Iya masuk," aku berteriak pada orang yang mengetuk pintu tersebut.

Ketika aku lihat, ternyata Kay!
"Eh loh, kamu ngapain kesini?"
"Ya , gue liat lo ke uks, gue pikir lo sakit kan, terus ya kesini hehehe"
"Ini kan masih pelajaran"
"Heeeemmm, gampang guru mah soal terakhir hehe"
"Oh iya, mumpung kamu disini, aku tanya dong. Kenapa sih kamu bisa tau tentang aku? Terus alesan kamu pindah sini apa ?"
"Ohh ituu, sebenernya gue udah lama tinggal di deket rumah lo, cuma ngga lama, gue ikut bokap gue ke Jogja. Lo gaakan tau tentang gue, tapi gue tau banget tentang lo. Gue sekolah di sini juga karna bokap gue yang maksa, gue itu gapernah ga nurutin apa bokap kata. Eh gataunya gue satu sekolah sama lo"
"Lah emang kamu tau tentang aku darimana?"
"Haha kepo lu! Mending balik aja yuk"
"Okey..."
Pertanyaanku mengatung. Tak dijawab. Aku masih ingin tau,
Siapa dia?
Apa yang dia mau dari aku?

Hari ini aku pergi ke rumah Rien, mungkin menginap, karna esok hari Sabtu.

Selama menyetir, aku melamun,
Rien pun menepuk bahuku,
"Heyy!! Ngelamun ae kaya ayam lo, kenapasih? Tell me dong"
"Gapapa heheh laper aja gue tadi"
Aku belum mau bercerita tentang hari ini kepada Rien,
Aku ingin menyimpannya hingga aku tau kebenarannya.

Aku,Senja di Kala ItuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang