"Aku nggak percaya dengan omongan bang Jimin"
"Jadi kamu percaya denga omongan siapa? Omongan kamu sendiri? Pendapat kamu sendiri? Gila kamu, Jisoo"
"Pokoknya aku nggak mau tahu"
"Jisoo!"
"Mama?"
"Ikhlaskan kakakmu"
"Tidak, sampai kapan pun aku tidak akan mengikhlaskan kematian kak Seulgi"
"Jisoo!"
"Mama harus tahu kalau Yerin senang kak Seulgi pergi selama-lama-"
"Cukup!"
Seluruh orang yang berada disitu langsung menoleh ke arah Sehun setelah mendengar teriakan dari dosen muda itu. Sehun pun akhirnya bangkit dari kursinya dan berjalan menuju ke arah Jisoo. Yerin yang takut langsung menahan Sehun.
"Jangan tahan aku! Aku ingin membukakan pikiran gadis keras kepala ini"
"Mister-"
"Kamu harus tahu, tiga tahun yang lalu Seulgi memutuskan Aku. Why? Papa sama mama kamu lebih setuju kalau Jimin menjadi menantu dibanding akan saya"
Jisoo menatap Sehun dengan tatapan tak percaya.
"Kamu tidak percaya? Silahkan tanya papa sama mama kamu. Semenjak itu saya tidak berhubungan dengan gadis mana pun. Tapi Tuhan mempertemukan saya dengan Yerin"
"Kamu tahu Jisoo? Pernikahan saya dengan Yerin sempat terancam batal karena Seulgi meracuni pikiran Yerin dengan masa lalu kami yang kelam. Seulgi juga tega membunuh janin didalam kandungannya demi kembali pada saya. Apakah itu sebuah tindakan kriminal?" tanya Sehun pada Jisoo.
"Seperti yang dikatakan abang ipar kamu, bahwa penyebab perceraian mereka yang menjadi pemicu Seulgu bunuh diri adalah suatu kebenaran. Jadi tidak ada sangkut pautnya Yerin dengan Seulgi, kakak kamu"
Jisoo menahan tangisnya sambil menundukkan kepalanya. Dirinya begitu malu ketika mendengar kalau kakaknya menjadi perusak hubungan orang. Yerin yang melihat gadis itu langsung mendatangi Jisoo dan memeluknya.
"Kak Jisoo-"
"Yerin, maafin aku"
"A..aku maafin kakak"
"Aku sayang sama kak Seulgi. Aku masih belum percaya kalau dia bakal ninggalin aku"
"Kak-"
"Sekali lagi maafin aku. Maafin kesalahan kakakku"
Yeri menganggukkan kepalanya dan melepaskan pelukannya. Gadis itu menghapus airmata Jisoo dan menangkup pipi tirus itu.
"Minggu depan kakak jadi pengiring ya di pesta pernikahan aku?"
"Iya, pasti. Aku pasti bakal jadi pengiring kamu"
~
Yerin menatap tubuh berisinya didepan cermin panjang. Kini gadis yang berbalut gaun mewah pengantin itu tampak tegang. Kedua sahabatnya beserta Jisoo datang menemui gadis itu.
"Wah, cantiknya" puji Hayoung.
"Jadi pengen deh" kata Jennie.
"Bilang sono sama pacar lo" ejek Jisoo.
"Auh ah. Eh, gimana ntar malam lo uda siap belum?"
"Yaelah, nikahnya aja belum lo uda ngomongin gituan. Sinting nih anak"
"Nggak apa-apa dong kak, nanya"
"Mck! Uda siap? Ayah kamu uda nunggu didepan" kata Jisoo.
"Ayo"
~
"Oh Sehun. Apakah kamu bersedia menjadikan Jung Yerin sebagai istrimu, pendamping hidupmu sampai akhir hayat dalam keadaan susah maupun senang dan mengubahnya menjadi Oh Yerin?"
"Saya bersedia"
"Jung Yerin. Apakah kamu bersedia menjadikan Oh Sehun sebagai suamimu, pendamping hidupmu sampai akhir hayat dalam keadaan susah maupun senang dan mengubahmu menjadi Oh Yerin?"
"Saya bersedia"
"Dengan ini saya nyatakan kalian sah menjadi suami istri. Oh Sehun, Silahkan cium istrimu"
Pernikahan kudus ini pun diakhiri Sehun dengan kecupan di kening sang istri. Semua tamu bertepuk tangan. Orangtua Sehun dan Yerin pun menangis bahagia, akhirnya pernikahan ini berjalan dengan lancar tanpa ada hambatan.
"I love you, Mon Professeur Sexy" bisik Yerin di telinga Sehun.
•end•
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Professeur Sexy [Complete√]
Fanfiction"Saya memang pacar sewaan, bukan berarti rahim saya juga ikut disewa" - Jung Yerin. ©®15.05.17 - 06.08.17™