Sehun dan Yerin berjalan tergesa-gesa setelah mendapat kabar dari Jimin bahwa Seulgi masuk ke rumah sakit. Sesampainya di ruang tunggu OK, mereka menghampiri Jimin yang kini telah berurai air mata.
"Apa yang terjadi?"
"Seulgi melompat dari apartement-nya?"
"Apa?"
"Ini semua salahku, ini salahku. Seandainya aku tidak menggugat cerai dia sekitar dua hari yang lalu, pasti hal seperti ini tidak akan terjadi"
"Sabarlah Jimin"
"Bagaimana bisa aku bisa bersabar?" kata Jimin.
Tak lama kemudian, pintu OK terbuka dan menampakkan sosok pria memakai pakaian berwarna hijau sambil membuka masker mulutnya.
"Apakah anda keluarga dari nyonya Seulgi?"
"Iya dok, saya suaminya. Bagaimana keadaan istri saya?"
"Maafkan kami"
Tubuh Jimin seketika melemah dan jatuh terduduk dilantai sambil menangis sekencang-kencangnya. Yerin yang melihat, hanya bisa ikut menangis. Sedangkan Sehun, diam tak ber-ekspresi, kemudian lelaki itu mendekap tubuh Yerin yang kini menangis.
"Sudah, jangan menangis lagi"
"Kak Seulgi, mis-"
"Aku tahu, Seulgi kini sudah tenang disana. Jangan menangis lagi"
Seminggu setelah pemakaman Seulgi, seluruh orang melakukan aktivitas mereka masing-masing.
Yerin kini tengah duduk santai bersama kedua sahabatnya dikantin memulai pembicaraan mereka.
"Jadi, bagaimana keadaan suaminya? Pasti depresi gitu" kata Jennie.
"Aku nggak tahu gimana keadaan bang Jimin, tapi mister Sehun mengundangnya ke pesta pernikahan kami minggu depan"
"Semoga aja kesedihannya nggak berlarut-larut" ujar Hayoung.
Ketika mereka bertiga sedang asyik bercerita, muncul Jisoo yang mendebrak meja yang digunakan oleh ketiga gadis itu.
"Apa-apaan lo?" tanya Jennie.
"Dasar, pembunuh"
"Jaga ucapan lo ya" bentak Jennie.
"Jaga ucapan? Jelas-jelas teman lo yang bau tengik itu pembunuh kakak gue, Seulgi"
"Apa? Kak Seulgi-"
"Kenapa? Lo baru tahu? Mulai sekarang, hidup lo nggak bakalan tenang gue buat. Camkan itu"
Tubuh Yerin bergetar hebat setelah mendengar pernyataan dari Jisoo, seniornya itu. Jennie langsung menopang tubuh gadis itu sedangkan Hayoung memanggil Sehun.
~
"Maksud kamu berkata seperti itu, untuk apa Jisoo?" tanya ayahnya.
Sehun memanggil kedua orangtua Jisoo untuk meminta jawaban atas perbuatan putri mereka terhadap Yerin
"Huh! Mentang-mentang mister calon suaminya, jadi seenaknya dia-"
"Tidak ada hubungannya masalah ini dengan status saya dan Yerin" kata Sehun membuat Jisoo bungkam.
"Saya hanya ingin mengetahui apa maksud kamu berkata seperti itu pada-"
"Yerin yang bunuh kak Seulgi"
"Tutup mulutmu, Jisoo" teriak ayahnya.
"Apa aku salah pa? Memang benar kan kalo-"
"Yerin tidak ada sangkut-pautnya dengan kematian Seulgi"
Seluruh orang yang ada diruangan Sehun langsung menoleh ke arah pintu dimana berdirinya sosok pria yang berjalan memasuki ruangan tersebut.
"Jimin?"
•tbc•
KAMU SEDANG MEMBACA
Mon Professeur Sexy [Complete√]
Fiksi Penggemar"Saya memang pacar sewaan, bukan berarti rahim saya juga ikut disewa" - Jung Yerin. ©®15.05.17 - 06.08.17™