DOM, 08.45 di mattina
Aeroporto di Palermo "Falcone Borsellino"
Palermo, Sicilia.Pagi ini Anna tiba diItalia, ia sudah membulatkan keputusannya untuk mencari Alex setelah Kinara memberitahu bahwa Annisa sekarang tinggal di Italia, tepatnya dikota Palermo. Ah yaa Annisa..... Annisa adalah teman Anna dan Khairul saat masih kecil, tapi kemudian Annisa pindah karena Ayahnya harus memimpin salah satu cabang perusahaan yang berada diluar negeri.
Anna terlihat kesulitan membawa barang bawaannya, tangan kanannya menarik sebuah koper dan tangan kirinya menenteng tas berukuran sedang. Ia bejalan tergesa-gesa sambil menelpon dengan ponsel yang ia apit diantara telinga dan pundaknya, namun seketika tubuhnya terhuyung kedepan dan ia jatuh kelantai.
"Scusi mi !"
Anna mendongak dan mendapati seorang pria tengah menjulurkan tangannya, namun Anna menolak dengan menggelengkan kepalanya dan bangkit dengan sedikit kesulitan.
"Scusi mi !" Ucap pria itu lagi,
"Sorry ? I'm not understand what do you talking about." cicit Anna menundukan kepalanya. Anna takut, pasalnya ia baru pertama kali menginjakan kakinya di kota yang terkenal sebagai pulau asal mafia tersebut.
"I'm sorry," pria itu kembali berucap,
"It's okay." jawab Anna yang masih menundukan kepalanya, hingga ia tersadar ia sedang menelpon Annisa. Dengan segera ia kembali menempelkan ponselnya di telinga.
"Aku sudah sampai, kamu bisa menjemputku sekarang ?"
"........."
"Yayaya.... tak apa. Aku bisa menggunakan taxi, Kirimkan saja alamat lengkap rumahmu." Anna mematikan sambungan telponnya dan melihat pria itu masih diam sambil terus memperhatikannya.
"Kamu berasal dari Indonesia ?" Tanya pria itu dan Anna mengangguk,
"Mau kemana ?"
"Mengunjungi teman lamaku."
"Mau ku antar?" tawar pria itu pada Anna "Tenang saja, aku bukan orang jahat. Aku hanya ingin menolongmu sebagai permintaan maaf. Kamu tahu ini Sicilia, tempat dimana orang jahat bisa berada dimana saja dan kapan saja."
Pria itu benar... bagaimana jika Anna bertemu dengan orang jahat ? Mungkin ia memerlukan bantuan pria tersebut, lagi pula ia kan tak tahu betul tentang kota ini. Setelah terdiam cukup lama Anna kemudian mengangguk. Pria itu membantu Anna membawakan kopernya dan dimasukan kedalam bagasi mobil. Lalu mereka mulai menjauh dari bandara tersebut.
"Siapa namamu dan kemana tujuanmu ?" tanya pria itu dengan pandangan yang fokus kedepan tanpa menoleh sedikitpun,
"Namaku Ariana Jasmine, kamu bisa memanggilku Anna. Dan aku kemari untuk bertemu dengan teman lamaku." Anna tersenyum seraya menyodorkan ponselnya yang menunjukan alamat yang diberikan Annisa,
Pria itu menoleh lalu terdiam sejenak, ia terpesona pada senyum Anna yang sangat manis menurutnya. Tak lama mobil itu berhenti didepan sebuah bangunan yang sangat mewah. Gerbangnya yang berwarna emas dihiasi dengan semacam bongkahan batu berlian berwarna merah delima itu menjulang tinggi, terdapat patung seorang anak kecil berukuran satu meter dikedua sisinya. Anna tak bisa membayangkan betapa mewahnya rumah ini bahkan hanya dilihat dari gerbangnya saja.
"Baiklah....Kita sudah sampai pada alamat yang kamu berikan." dengan segera pria itu melepas seatbeltnya lalu berjalan menuju bagasi mobil untuk mengambil barang-barang Anna,
"Mau ku bawakan sampai kedalam ?"
Anna menggeleng, "Tidak, terima kasih banyak, tuan eum...." ucap Anna sedikit terpotong diakhir kalimatnya,
"Just Rafael, Please.... "
"Baiklah.... Terima kasih atas tumpangannya Rafael,"
Anna melambaikan tangannya saat mobil Rafael menjauh, kemudian menekan bel dan tak lama Annisa keluar langsung menyambutnya dengan pelukan hangat.
"Bagaimana keadaanmu, Anna ?"
"Baik..aku baik,"
"Syukurlah, aku sangat senang ketika kamu menelpon dan bilang ingin liburan disini." Ucap Annisa antusias seraya membantu Anna membawa masuk barang-barangnya.
***
Anna tengah duduk dibalkon ditemani secangkir coklat panas sambil menikmati pemandangan kota Sicilia yang terlihat begitu damai dan menenangkan. Rumah Annisa ternyata sangat menakjubkan. Ketika pintu gerbangnya terbuka akan menampilkan sebuah kolam renang berukuran besar yang diberikan jembatan bergoyang terbuat dari kayu pada bagian tengahnya sebagai akses agar bisa sampai pada rumah utama, disebelah kirinya terdapat sebuah taman kecil yang banyak ditumbuhi bunga-bunga yang Anna yakini akan memakan biaya perawatan yang sangat mahal, sedangkan disebelah kanannya terdapat gazebo mini dan dua buah kursi serta meja kecil berwarna hijau toska. Dan balkon kamarnya mengarah langsung pada pemandangan kota Sicilia yang mulai tertutup oleh salju.
Anna penasaran, apa mungkin halaman belakangnya terdapat sebuah hutan luas yang mungkin terhubung pada dunia fantasi seperti di film yang sering ia tonton saat malam bersama Khairul ? ia belum sempat mengelilingi rumah Annisa secara keseluruhan, dan ingatkan Anna untuk mengadakan Tour dirumah yang sangat besar ini.
"Bagaimana perjalananmu, Anna ?" Tanya Annisa yang membuat Anna terhenti dari khayalan konyolnya,
"Nothing special. Hanya saja tadi aku menabrak seorang pria, dan pria itulah yang mengantarkanku kemari."
"Syukurlah kamu baik-baik saja." Annisa tersenyum menatap teman kecilnya, "Aku peringatkan, jangan mudah percaya pada orang asing Anna. Ini sicilia, bukan Jakarta."
"Dia berasal dari Jakarta."
"Oh ya ? Darimana kamu bisa tahu ?" tanya Annisa menyelidik,
"Dia sendiri yang mengatakannya,"
"Ya sudah, yang penting kau selamat sampai disini." ucap Annisa yang diangguki oleh Anna. "Oh ya bagaimana kondisi Khairul ? Apa dia baik-baik saja ?"
Anna terdiam, Khairul tak pernah mengabarinya sejak hari terakhir pertemuannya, "Aku tidak tahu," ucapnya pelan sambil menunduk,
"Tidak tahu ?" kening Annisa mengkerut, "Kalian sedang bertengkar ?"
"Ya, well...Maksudku, kami tidak memiliki masalah apapun. Hanya saja...." Anna menghembuskan nafasnya panjang, dan mulai menceritakan apa saja yang sudah dilewatinya beberapa bulan belakangan ini,
"Oh astaga, aku turut sedih mendengar ceritamu." Annisa mengusap punggung Anna "Aku yakin kamu akan cepat bisa melupakan dan menghapus perasaanmu pada Khairul."
"Semoga saja.... Terima kasih banyak, Nisa." Anna tersenyum menatap Annisa, lalu dipeluknya erat. Setidaknya, Anna takkan kesepian disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
Destiny [END]
RomanceSUDAH TERBIT!!! Dengan judul "KAUSA RENJANA" NOVEL BISA DI BELI DI TOKOPEDIA, BUKALAPAK DAN JUGA WEBSITE RESMI GUEPEDIA. ________________________________________ "Kamu tahu ? kamu adalah satu-satunya kehendak takdir yang tak dapat kubenci." Hal yang...