10. More

38 1 0
                                    

"Hattczima .. "

"Syukurlah Al kamu sadar, mau makan apa ayo aku traktir ayam penyet? soto betawi? Atau apa? Ayo bilang aja" sungut Angger, dia masih sangat merasa bersalah mengingat Aluna yang sangat mengenaskan karenanya.

"Hatctzima"

"Hatczima"

"Bukan masalah makan! sekarang masalahnya gue Alergi kayu putih! lo lupa?"

"Hatzima"

"Hah?" Angger masih mengingat-ingat.

Wajah Aluna begitu murung mengetahui fakta bahwa Angger sudah benar-benar melupakan semua tentangnya.

"Udahlah sampe pala lu pecah juga lu gak bakalan inget"

Aluna bergegas meninggalkan Angger yang masih mematung. Ia baru menyadari keputusannya datang ke kantor ini salah, bukannya memperbaiki hubungannya tapi malah memperburuk .

Aluna berlari meninggalkan ruangan Angger dengan wajah yang pucat dan ditemani bersin-bersin yang tak kunjung hilang, Angger mengejarnya karna Angger tahu betul Aluna tidak akan bisa pulang dengan kondisi seperti itu.

"Al stop !! Gue minta maaf udah bikin lo pingsan kelaperan, gue janji bakal kasi semua makanan yang lo mau Al !!"

Aluna menghentikan langkah kakinya mendengar penawaran yang cukup menarik menurutnya.

Aluna adalah tipe orang yang sensitive bila mendengar kata makanan, ya walaupun badannya ramping makannya setara dengan porsi badan pretty yang gendut itu.

Aluna memandang ke segala arah menunjukan bahwa dirinya sedang berfikir.

"Oke gue terima. Lo harus traktir gue sepuasnya hatczima!!!"

Itu bersin paling keras membuat Angger bergidik ngeri.

""""""""

"Gue rela pingsan ratusan kali kalo gantinya ditraktir abis-abisan kaya gini bhaaahakakak" batin Aluna tertawa jahat.

Di meja makan sebuah restoran khas Nusantara kini dipenuhi makanan yang Aluna pesan dari mulai ayam penyet, nasi timbel, sop buntut, soto, sate ayam, sambel terasi, dan temn-temannya.

Itulah makanan yang Aluna rindukan sejak kepulangannya dari Sydney ayah dan ibu Aluna belum membelikan makanan makanan khas nusantara semacam itu.

"Kamu udah baikan?" tanya Angger sedikit cemas

Aluna hanya menganggukan kepalanya perlahan sebagai jawaban lalu dengan segera melanjutkan ritual makan banyaknya.

"Enak ya?" tanya Angger lagi.

Lagi-lagi Aluna hanya menganggukan kepalanya.

"Kamu kelaperan banget ya sampe pingsan? Padahal kamu di kolong meja gak lam-lama amat loh, oh iya aku inget ko kamu Alergi kayu putih Al, waktu kemping di halaman rumah aku itu kan kamu sampe dua hari bersin-ber.."

Aluna hanya menanggapinya dengan seribu anggukan sampai pada akhirnya Aluna memotong pembicaraan Angger.

"Ko sekarang kamu jadi bawel siiii,, Angger Mahardika? Emmm tapi aku suka bhakhak" ucap Aluna sambil tertawa garing dan menampilkan senyum cantiknya diakhir tawanya.

Tawa inilah yang Angger rindukan, senyum cantik inilah yang selalu Angger nantikan dan sekarang Angger mendapatkannya disaat keadaan sudah berubah.

"Aluna Aluna, kamu itu gak pernah berubah ya, jadi cewe tuh harus jual mahal gak boleh bilang suka, cinta, sayang sembarangan sama cowok" Angger memperhatikan sosok cantik di depannya.

"Lo ngomong sadar gak sih? Gue Aluna Amartha dari orok gak pernah ngomong cinta, suka, sayang sembarangan sama cowok manapun! Gue Cuma bilang hal itu sama lo hwhhh"

Darah Aluna memanas naik ke ubun-ubun mendengar perkataan Angger.

Angger kaget melihat perubahan suasana hati Aluna yang drastis, tawamya yang tadi sudahhilang entah kemana.

"Bukan itu maksudnya Aluna, gue Cuma mau lo bisa jaim dikit sama cowok sekalipun itu temen lo"

Kata-kata lembut aku, kamu, sudah berubah tanpa mereka sadari. suasana ceria sudah berganti dengan panasnya amarah khas cewek PMS.

"Lo itu bukan Cuma temen buat guae Angger! Gue ngomong suka Cuma buat orang yang gue suka, gak ke sembarangan orang Angger! kapan lo ngerti si? padahal gue kira lo bakalan jadi cowok terkeren terpeka yang gue kenal.

Jujur gue lebih suka lo yang dulu yang dengan mudah bilang cinta sama gue, lo yang sekarang itu coman cowok jaim yang munafik!"

Aluna benar-benar marah dengan Angger yang bisa-bisanya bilang kalo Aluna selalu sembarangan mengatakan rasa suka, cinta dan sayang.

padahal selama ini Aluna hanya mengutarakan hal itu pada Angger saja, memang Aluna tidak pernah jual mahal sama Angger karena merasa Angger juga mencintainya.

"Gue emang bodoh bisa-bisanya jadi cewek setia, dari orok cuman lo yang dapet rasa suka, cinta, sayang dari gue dan cuma sama lo gue gak jual mahal Angger!"

Aluna menghela napas bisa dlihatnya sekarang ia menjadi pusat perhatian para pengunjung restorant lainnya.

"Dan lo bisa tanya sama semua temen gue di Sydney kalo gak ada satu cowokpun yang berani genitin gue karna mereka semua tahu gue bukan cewek yang gampangan, sementara lo yang notabennya tau gue dari kecil lo bisa nilai gue kaya gitu?"

Hening

"Lo Salah Al maksu.."

"Waktu memang mengubah segalanya ya, terutama megubah lo! Tapi kenapa waktu gak ngubah rasa di hati gue hukakak" potong Aluna

Aluna tertawa hambar menertawakan nasib cintanya yang begitu miris, membuat butiran air bening lolos dari mata indahnya.

Dengan air mata yang semakin deras Aluna meninggalkan meja penuh makanan itu dengan segera dan Angger merasa kaget dengan ucapan Aluna.

Angger baru menyadari lagi-lagi ia membuat gadis cantik itu menangis, sejak kepulangan Aluna dari sydney Angger selalu menjadi sumber kesedihannya padahal dulu Angger adalah sumber kebahagiaan bagi Aluna.

Hanya karena satu kalimat, tawa Aluna berubah menjadi air mata

"Sory Al.."

Ucapan yang begitu lemah keluar dari mulut Angger namun masih dapat Aluna dengar

Baru saja tadi Angger menikmati tawa cantik yang sudah lama ia rindukan tapi bodohnya perkataan itu muncul dan menggantikan tawa itu dengan air mata.

"kenapa dia bisa begitu setia? apa di sydney ga ada cowok seganteng gue yang bisa bikin dia move on, Eh salah bukan move on tapi berpaling dari janji yang udah kita ucapin, tapikan Itu cuman janji bocah bau kencur"

Angger terus bicara sendiri sambil memperhatikan punggung Aluna yang kian mengecil karena jaraknya yang semakin menjauh.

"Gue benar-benar mengira Aluna bahagia di Sydney dengan cowok-cowok bule yang jauh lebih tampan dibanding gue, taunya arghhhhh... udahlah pusing gue! cewek memang susah ditebak arghhh"

* wanita itu mahluk yang sensitive bukan hanya fisiknya tapi juga hatinya *

RemindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang