2. Go Home

255 25 4
                                    

langit biru yang indah menyegarkan mata coklat Aluna yang dalam pesawat. Senyumnya terus mengembang memikirkan hal indah yang akan terjadi setelah tiba di Indonesia.

Bayangan Ibu dan Ayahnya yang akan menyambut kedatangannya di Bandara dan kehidupan baru yang akan ia jalani di Negri kelahirannya bersama orang yang dicintainya, siapa lagi kalau bukan Angger Mahardika cinta pertamanya yang sudah lama ia rindukan.

Sorot coklat milik Aluna mulai mencari keberadaan kedua orang tuanya ia mencoba menghubungi sang Ayah dengan handphonenya. Tidak butuh waktu lama untuk menunggu kedatangan kedua orangtuanya karena mereka berdua sudah berada di bandara sejak Aluna belum sampai.

" Lunaaaa!.." teriak Arina dan Arya setelah menemukan keberadaan putri semata wayangnya.

" Ayah!  Ibu!  Luna kangen, Luna rindu kalian sangat sangat sangat rindu "

Aluna yang sudah menemukan kedua orangtuanya langsung berhambur ke pelukan yang selama ini ia rindukan, selama 7 tahun tinggal di Negara yang berbeda Aluna hanya dikunjungi oleh orang tuanya sebulan sekali itupun jika mereka tidak sibuk.

" Sejak kapan anak Ayah jadi lebay seperti ini ehmmm? " goda Arya kepada putri yang sangat ia rindukan.

" Ayahnya aluna itu lebay, jadi Aluna ketularan lebay kaya Ayahnya " kali ini Arina yang angkat bicara dan langsung mendapat hadiah tatapan tidak percaya dari suaminya.

" Sudahlah Aku ini memang lebay mewarisi kalian berdua " ujar Aluna mencoba menengahi, sebelum terjadi perang Dunia ke-3 di Bandara.

Setelah menyelesaikan ritual peluk-pelukan di bandara Aluna's familly meninggalkan Bandara menuju istananya.

" Wuaaaaaaa,,, Aluna go home! Sumpah demi apapun Luna rindu rumah, oh iya kamar. Luna mau ke kamar pasti seisi kamar akan melakukan ritual penyambutan buat Luna, dah Ayah dah Bu " Aluna sangat semangat setelah tiba di rumah sudah seperti toke gurun menemukan air.
Ayah dan Ibunya hanya bisa geleng-geleng kepala melihat tingkah putri semata wayangnya.

Aluna memperhatikan setiap inci rumahnya yang sudah sejak lama ia rindukan, foto keluarga dan property rumah masih tertata seperti tujuh tahun lalu hanya polesan cat yang sedkit berganti warna.

Aluna memasuki kamarnya, masih dengan kamar yang didominasi oleh warna soft pink dan foto Aluna yang berukuran besar masih seperti dulu, tapi ada yang berbeda dari fotonya, dulu foto berukuran besar itu foto dia yang masih lucu dengan kepang dua khas anak berusia 8 tahun dan sekarang berubah menjadi foto gadis remaja yang cantik dengan rambut panjang yang digerai dengan efek rambut seperti tertiup angin.

Kotak berwarna soft pink di sudut meja belajarnya menjadi pusat perhatiannya kini, Aluna mulai membuka kotak itu melihat satu-persatu isi di dalamnya muai dari foto, gelang-gelangan sampai sepucuk surat berwarna merah muda. Itu adalah kotak yang berisi semua kenangan dari Angger yang lupa ia bawa ke Sydney entah kenapa Aluna melupakannya padahal ia selalu ingat semua hal yang menyangkut Angger.

Aluna menaruh kotak itu ke tempat semula. Kali ini Aluna sudah tidak bisa menahan rasa kantuknya dan  berniat untuk tidur panjang karna ia sudah sangat lelah atau mungkin Aluna kena efek jet lag.

Aluna mendaratkan tubuhnya yang sudah sangat lelah itu di kasur queen size yang sangat nyaman.

Tidak butuh waktu lama setelah lima detik Aluna memejamkan mata  Aluna sudah berada di alam yang berbeda alias alam mimpi.

*Kini Aku telah kembali dengan sejuta harapan padamu, harapan yang telah kau tanamkan padaku jangan engkau hancurkan harapan itu seperti bunga yang telah lama kau tanam lalu kau tebang dikemudian hari. *

Trims yang sudah baca 😘

RemindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang