2. Bunny ?!

207 28 7
                                    

"Aaaaakkhhh!!!"

Kelinci kecilnya tidur dengan mengompol! Membuat tempat tidur Laras jadi kotor.

"Astaga! Mengapa kau bisa tidur disini, Kookie? Aduh baunya.." Laras meletakkan Kookie di bangku belajarnya. Kemudian gadis itu menarik sepreinya untuk di masukkan ke mesin cuci sekalian ia mengambil handuk untuk mandi. Ia hampir saja muntah karena tidak tahan dengan segala bebauan aneh.

Setelah mandi, gadis itu mengganti bajunya dan membuat segelas teh hangat. Mumpung hari ini adalah weekend.

Laras menghampiri Kookie dan menggendong kelinci itu dalam pelukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Laras menghampiri Kookie dan menggendong kelinci itu dalam pelukannya.

"Ah.. Aku ingin ngemil seharian.." monolog Laras lalu mengambil beberapa cemilan yang ia dapatkan dari pengagum rahasianya di kampus. Biskuit itu selalu ada di lokernya secara misterius.

 Biskuit itu selalu ada di lokernya secara misterius

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama halnya dengan cemilan, Laras juga membawa kertas tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sama halnya dengan cemilan, Laras juga membawa kertas tugasnya. Gadis itu begitu menikmati makanannya.  Ia kembali menoleh ke arah Kookie. Kelinci itu hanya menggerakkan hidungnya lucu.

"Ah. Maaf ya kau tak bisa makan ini. Nanti akan kubelikan wortel yang enak untukmu." ucap Laras sambil fokus ke kertas tugasnya.

"Aku juga bisa makan selain wortel." suara serak khas pria menjawab kata kata Laras.

Gadis itu menoleh ke sumber suara. Seorang lelaki tampan sedang berbaring menatap Laras intens.

"Aaaaargghh!!! Siapa kau?!" Laras menjerit hingga ia teh nya tumpah membasahi tugas tugasnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Aaaaargghh!!! Siapa kau?!" Laras menjerit hingga ia teh nya tumpah membasahi tugas tugasnya.

"Pergi kau!! TOLO-" wajah Laras kaku seketika. Gadis itu melotot menoleh kiri dan kanan. Seluruh tubuhnya kaku.

Jungkook tersenyum lalu duduk. Ia menggaruk kepalanya lalu menghampiri Laras dengan merangkak.

"Jangan panik. Lihat tugasmu. Basah kan?" Jungkook meniup kertas tugas Laras hingga kering dan kembali seperti semula.

"Aku butuh bantuanmu. Kau adalah satu satunya orang yang bisa membantuku." ucap Jungkook yang direspon dengan pelototan Laras. Gadis itu masih memonyongkan mulutnya karena masih tak bisa bergerak.

"Mau membantuku tidak? Kalau mau berkedip tiga kali. Kalau tidak, berkedip sekali saja." ucap Jungkook.

Tanpa pikir panjang gadis itu berkedip tiga kali dan saat itu juga tubuhnya bisa digerakkan.

"Bagaimana mungkin kau bisa melakukan semua ini?" tanya Laras.

"Anggap saja karena tak ada yang tak bisa kulakukan." ucap Jungkook dengan senyum kelincinya.

"Tunggu.. Apa.. Apa kau raja kelinci?" tanya Laras.

"Dengan wujud keduaku sebagai kelinci bukan berarti aku ini raja kelinci." ucap Jungkook dengan wajah keberatannya.

"Jadi kau ini.. apa?" tanya Laras yang refleks mundur saat Jungkook maju perlahan mendekatinya. Namun gerak Laras terhenti saat pinggangnya menyentuh meja. Jungkook mengurung gadis itu dan menahan kedua tangannya.

"Hm. Kau bisa menganggapku pangeran. Dan kau bisa memanggilku Jungkook. Daaan.. Aku butuh calon pendamping..." Jungkook mendekatkan bibirnya ke telinga Laras lalu melanjutkan kata katanya.

"Hidup..." seringai nafas dan senyuman nakal lelaki itu refleks membuat Laras bergerak.

BUGH!!!

Jungkook memekik tertahan. Suaranya tak mampu keluar. Nyawanya terasa melayang saat lutut Laras menyerang mahkota kekuatan masa depannya.

Jungkook jatuh terduduk kesakitan. Melihat itu Laras langsung berlari dan mengambil penggorengan. Mengacungkan benda itu ke depan.

"Jangan macam macam denganku!" jerit Laras mengancam.

Jungkook masih berkutat dengan kesakitannya. Ia memandang Laras dengan pandangan memelas. Wajahnya memucat dan berkeringat. Ia terbaring lemah sampai kemudian tak bergerak. Matanya terpejam bersamaan dengan peluh yang turun dari pelipisnya.

Laras terdiam. Apa lelaki itu mati? Tapi bagaimana mungkin? Laras mendekati Jungkook perlahan. Menyentuh perut lelaki itu dengan ujung jari kakinya. Tak ada respon.

"H.. Hei! Kau! Bangun!" Laras mulai panik. Terasa aneh tapi mengapa gadis itu khawatir??

Laras berjongkok dengan penggorengan yang masih ia pegang. Ia menyentuh pipi Jungkook dengan telunjuknya namun tak ada respon apapun.

Laras benar benar takut. Apa dia benar benar membunuh orang lain? Laras meletakkan penggorengannya di lantai lalu menyentuh wajah Jungkook.

Gadis itu tersentak saat tangannya ditarik begitu saja hingga tubuhnya menimpa tubuh Jungkook yang merangkul pinggang gadis itu erat.

Jungkook tersenyum manis lalu..

CUP!

Ia mengecup pelan bibir Laras.

"AAAAAARRRRRGGGGGGHHHHHHH!!!!!!!"

Jungkook meringis saat telinganya benar benar tercemar teriakan Laras.

"Itu hukumanmu!" ucap Jungkook polos.

***
Update ini ah..
Gimana part ini? You never walk alone lagi proses guys..
Jadi tunggu aja..
Oke aku makan dulu ya😅👍❤
Love you

YUNALEXANDER

July, 17.2017
Sept, 13.2017

[END] Begin : Naughty RabbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang