Tok! Tok!
Laras mengetuk pintu kamar Jungkook. Lelaki itu membuka pintu kamar kebesarannya dengan malas. Wajahnya adalah ekspresi khas bangun tidur.
"Apa? Mau tidur denganku?" tanya Jungkook dengan wajah mesumnya.
"Hei! Ini sudah pagi!" ucap Laras.
"Melakukannya di pagi hari juga boleh kok." ucap Jungkook.
"Aku serius. Aku mau tanya. Apa kau melihat Ayunda? Biasanya dia sudah bangun jam segini."
Jungkook merasakan sesuatu yang aneh. Ia merasa seperti melupakan sesuatu. Seperti lupa minum di pagi hari. Perasaannya mulai tidak enak.
"Issabella! Issabella!" Jungkook memanggil salah satu panglima perangnya.
"Ya tuan?"
"Periksa kamar Ayunda." titah Jungkook.
"Aku sudah periksa. Dia tidak ada." ucap Detri dengan wajah khawatir.
SYUUTT!!!
"AWAS!!" Jungkook menarik tubuh Laras ke pelukannya.
Sebuah panah api hitam menancap di lantai. Dan tiba tiba meledak.
Mereka terpental beberapa meter akibat ledakan itu. Seluruh isi kastil keluar dari ruangannya.
Sebuah asap hitam pekat membentuk sebuah sosok. Sosok tampan tegap dengan wajah angkuh. Yang sialnya sangat mirip dengan Jungkook. Membuat Detri yang tadi tersungkur kaget. Begitu pula dengan Rose, Tika, Nisa dan Rika yang baru saja keluar dari kamar.
"Ah. Jungkook. Bagian lain dari diriku. Aku mengambil sesuatu darimu. Kau tak ingin mengambilnya kembali?" ucap sosok itu lalu mengeluarkan asap hitam lainnya yang juga mulai membentuk sosok lain.
"Ayunda!!!" jerit Tika.
Sosok Ayunda dengan darah di lehernya dalam pelukan seorang lelaki bertaring dan bertanduk.
"Nyaz!" ucap Zayn geram. Wajahnya yang pucat berubah merah.
"Tapi jika kau mau mengambilnya itu berarti pertanda perang bagi kita berdua. Mari mengenang masa lalu Jungkook. Jika kau tak menggubris pesanku sampai malam nanti maka.. Ugh! Kau tahu kan apa yang selalu kulakukan pada gadis gadis? Hahaha!"
"Sialan!!" Detri mengeluarkan kekuatannya yang membentuk boneka bersamaan dengan Nisa yang mengeluarkan asap kebiruan mencoba menyerang sosok berwajah mirip Jungkook itu namun sosok itu menghilang tergantikan asap hitam yang akhirnya memudar.
"Percuma. Itu hanya sebuah pesan. Ia tak benar benar berada disini." ucap Jungkook.
"Bagaimana ini?!" tanya Laras melepaskan pelukannya dari rengkuhan Jungkook.
"Ini berarti kita harus perang." ucap Jungkook.
"Kau gila kah? Kemampuan kami saja masih cetek begini mau kau bawa perang? Otakmu terbilas air cucian?" tanya Tika geram.
"Ka. Sabar." ucap Nisa.
"Apa yang akan terjadi jika dia berhasil dikalahkan?" tanya Rika.
"Maka kekuatanku akan kembali sepenuhnya. Kalian bisa dapatkan Ayunda dan aku bisa mengirim kalian pulang ke dunia kalian." ucap Jungkook.
"Akan jadi perang besar." ucap Zayn.
"Tak biasanya kau bicara lebih dari dua kata." ucap Jungkook.
"Aku harus membunuhnya." gumam Zayn.
"Siapkan baju zirah. Perang akan dimulai!!" perintah Jungkook menggema seisi kastil membuat seorang makhluk setengah manusia dan setengah kuda meniupkan terompet yang bunyinya menggema ke penjuru negeri.
.
.
.
.
.
.
.Jeon menoleh ke cermin dengan wajah puas. Ia mendengar suara terompet peperangan nun jauh disana.
"Kita berhasil sayang." ucap Jeon lalu melumat kasar bibir gadis di sampingnya dengan menarik rambut gadis itu tanpa belas kasihan.
Ayunda menarik kepalanya tak sudi lalu meludah.
PLAK!!!
Jeon menampar keras wajah Ayunda sehingga wajahnya seakan berputar.
"Beraninya kau meludahi ciumanku?!"
"Aku tak sudi dicium olehmu!" ucap gadis itu dengan berani walau sudut bibirnya sudah berdarah.
Jeon murka. Lelaki itu berdiri lalu menarik Ayunda dan melempar tubuh ringan itu hingga membentur dinding. Ia sama sekali tak menahan kekuatannya. Dinding yang retak disusul suara tulang patah dan sebercak darah dari gadis yang ia lempar.
"Argh! Uhuk!" Ayunda memuntahkan darah. Tubuhnya terasa remuk redam.
Jeon berjalan angkuh membuat nyali gadis di depannya menciut ntah pergi kemana.
KRAK!!!
Lelaki itu merobek pakaian Ayunda hingga tak beraturan. Gadis itu bahkan tak bisa melawan.
"Lihat. Kau tak lagi bisa melawan. Jika begini maka nanti aku jamin kau akan mendesah hebat di bawah kuasaku." ucap Jeon angkuh lalu berjalan keluar dari kamar. Menyisakan isakan kecil tertahan dari gadis di dalam sana.
.
.
.
.
.
.Pasukan Jungkook sampai di perbatasan wilayah. Lelaki itu berada paling depan dengan kuda putihnya. Sementara Rose berada di sebelah kirinya. Tika berada di sebelah kanannya dan Laras berada di belakangnya.
Pasukan Jungkook yang hanya ratusan terus melaju dengan kudanya.
Belum sampai setengah jalan melalui perbatasan, mereka mulai disambut oleh pasukan berpakaian hitam. Senja saat itu diwarnai dengan suara pedang yang bertabrakan, suara kesakitan dan kemarahan.
Korban terbanyak adalah dari pihak Jungkook. Pasukannya semakin sedikit walau pasukan lawan banyak yang gugur.
"Kak. Aku minta maaf jika aku banyak salah sama kakak semua." ucap Rose.
"Aku juga minta maaf karena kata kataku selalu apa adanya ke kalian." ucap Tika yang mendapat facepalm dari temannya yang lain.
"Maaf jika aku terlalu aneh untuk kalian." ucap Detri.
"Maaf juga karena aku terlalu banyak menasehati kalian." ucap Rika.
"Maafkan salahku. Aku harap dikehidupan berikutnya kita masih terhubung sebagai teman." ucap Nisa.
"Kalian jangan pesimis. Aku yakin kita bisa mengalahkan musuh." ucap Laras.
"Lihat dirimu yang penuh keringat itu. Keadaanmu jauh lebih baik dari kami semua." ucap Tika menunjukkan lebam di lututnya.
"Aku juga." ucap Detri dengan luka sayatan di jemari dan betisnya.
Jungkook hanya diam. Ia memikirkan apakah rencana tersembunyinya akan berhasil.
.
.
.
.
.
.
.Ayunda menyeret tubuhnya keluar dari kamar. Gadis itu hanya melilitkan selimut di tubuhnya. Ia menyeret tubuhnya kuat. Dengan darahnya sendiri ia menggambar sesuatu di lantai hingga sosok itu hidup.
"Pergi. Minta tolong pada Jungkook." ucapnya.
Gadis itu menyeret paksa tubuhnya hingga ia sampai di taman belakang yang menyatu dengan danau.
***
Lama banget rasanya nih fanfic selesai😂
Ini cerita mini loh ya jadi gak mungkin sepanjang You Never Walk Alone heheheh.Udah lama gak cuap cuap ke readers. Kangen juga sama kalian.
Suka gak sama part ini? Bagian mana yang kalian suka?
Komennya ditunggu chingu..❤yunalexander
KAMU SEDANG MEMBACA
[END] Begin : Naughty Rabbit
FanfictionLaras. Seorang gadis yang terobsesi pada pendidikan dan cita citanya sebagai arsitek memiliki kehidupan indah di perantauan. Walau ia jauh dari keluarga, namun gadis itu bahagia karena ia memiliki hidup yang tenang. Namun ketenangannya terusik saat...