11. Memory

137 21 2
                                    

Gadis itu terbaring disana. Seakan sedang menunggu ajal.

"Nona. Nona!"

Ayunda memaksakan dirinya menoleh mendapati seorang gadis cantik sedang menatapnya.

Ayunda memaksakan dirinya menoleh mendapati seorang gadis cantik sedang menatapnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Tuan Jungkook mengirimku. Ayo kita lari." ucapnya.

"Aku tak bisa lagi berjalan. Tak kau lihat tubuhku ada yang patah?" ucap Ayunda menatap sendu ke gadis setengah ikan itu. Salah satu rakyat yang ia bebaskan dari lukisan.

"Nona! Anda berdarah!" ucap gadis itu pelan namun tetap ada nada kekhawatiran disana.

"Kurasa umurku tak lama lagi." ucap Ayunda.
.
.
.
.
.
.
.

Jungkook dan pasukannya kembali menyerang. Mereka sudah sampai di depan kastil.

Dari sana prajurit hitam berlari menyerang mereka

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sana prajurit hitam berlari menyerang mereka. Ratusan boneka Detri pun tak mau kalah. Berbagai akar pohon menyeruak dari dalam tanah menyerang ke dalam kastil. Rika dan Rose siap di balik boneka boneka itu. Membelah siapapun penghalang jalan.

Jungkook terus membabi buta menyerang musuh. Tujuannya satu. Jeon.

Lelaki angkuh itu murka. Bagaimana mungkin ribuan prajuritnya dapat dikalahkan?! Hanya oleh sedikit orang berjumlah ratusan?! Jeon berjalan dengan angkuh bangkit dari singgasananya.

"Kita sambut mereka. Keluarkan gadis itu!" ucapnya pada orang orang di sampingnya.

 Keluarkan gadis itu!" ucapnya pada orang orang di sampingnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
[END] Begin : Naughty RabbitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang