"Bulan depan ulang tahun Mama. Bulan selanjutnya pas puasa ulang tahun Papa sama Mas Rio. Duh, tabungan nipis buat tugas kuliah doang. Hmmmm." Aku membolak-balikan tanggalanku yang berada di atas meja. Belakangan pengeluaranku cukup banyak, jadi ku ambil tabunganku. Sebenarnya aku bisa meminta pada Mama atau Papa. Tapi aku mencoba tidak terlalu boros. Selama aku ada uang lebih alangkah bagusnya jika pakai uangku sendiri. Tapi sekarang aku bingung untuk menyiapkan kado Mama, apalagi ulang tahun Papa dan Mas Rio di bulan puasa. Ku pastikan pengeluaranku akan bertambah seiring banyaknya janjian bukber sana-sini.
Aku melirik meja belajar Alin. Dimana pelajaran semasa SD, SMP ataupun SMA lebih mudah daripada kuliah dan seabrek tugas yang menanti. Kini aku bisa membedakan jenjang pendidikan.
Drrrrtttt... Drrrrttt... Drrrtttt...
Nama yang tidak asing tertera di layar hpku. Segera ku jawab panggilan video dari Angga.
"Selamat malam my lovely girl..." Ia memasang senyum yang sok imut sambil menyapaku.
"Hehehehe. Selamat malam juga om kesayanganku."
"Ko om sih. Abang sayang kek. Hehehe."
"Gimana kalo abang tukang bakso aja? Hahahaha."
"Eh, tunggu. Sepertinya ada yang terlihat berbeda sama kamu." Angga baru menyadari penampilan baruku. "Oh iya, rambutnya baru ya? Pantesan ko tambah manis begitu."
"Gombalnya receh banget." Aku menjulurkan lidahku.
"Bagus, bagus. Aku suka sama modelnya. Paling top dah kamu itu masalah model-modelan. Kenapa ngga jadi model aja? Model onde-onde misalnya. Wkwkwk."
"Ihh, kamu gitu. Masa' model onde-onde. Sekalian aja model micin. Hmmmm."
"Eeh, cemberut diaaa. Kaya curut tuh. Hehehehe."
"Terus aja ngeledeknya. Seneng ya. Hmmm. Oh iya, katanya kamu mau dinas luar?"
"Iyaa, ke Purworejo. Ini udah siap-siap." Ia menunjukan tas ranselnya yang besar entah isi apa hingga sebesar itu. "Cuma lima hari ko."
"Yaudah, jaga diri baik-baik ya. Semangat terus."
"Jelas semangat. Karena gaun pernikahanmu tidak boleh yg murah, harus yang spesial."
"Kamu ngebet nikah ya? Wkwkwk."
"Ya, maklum, Sayang. Udah tua. Emang kamu ngga mau menikah sama aku?"
"Emangnya harus sama kamu ya? Wkwkwkwk."
Pembicaraan kami malam ini sungguh lucu. Anggap saja melepas rindu sebelum ia sibuk dengan tugasnya sendiri.
___________________________________________
"Yaa Allah, Ma. PR banyak banget." Alin datang lalu duduk di meja makan sambil meletakan beberapa bukunya. Aku masih fokus dengan masakan yang ku hidangkan.
"Alin sayang, ngga boleh ngeluh. Kamu pasti bisa ko. Belajarnya yang tekun lebih rajin. Dua minggu lagi pertunjukanmu. Kamu pasti bisa bagi waktu."
"Iya, Ma. Hmmm, Alin kaya'nya butuh piknik lagi deh."
"Nanti kalo libur semester lagi kita liburan." Papa menambahi sambil asik membaca koran pagi.
![](https://img.wattpad.com/cover/96989332-288-k928329.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
CINTA SI GADIS JAKARTA
RomanceRenita. Gadis Jakarta yang hobinya berbelanja dan nongkrong bersama teman-teman gengnya. Usianya masih 18 tahun tetapi paras dan gayanya bisa memikat siapapun lelaki yang melihatnya. Ia dilahirkan dari Orangtua yang berprofesi sebagai kepala sekolah...