3. Pohon Besar

161 58 46
                                    

Pagi ini hujan rintik, membuatku malas untuk pergi ke sekolah. Bangun aku dari tempat tidurku, kucari HPku yang terselip di bawah bantal. Sudah menjadi rutinitasku setiap pagi meng-check seluruh sosmed milikku, termasuk menjadi stalker  Andra. Kubuka twitter dan ku search nama AndraMhrdk. Andra bukanlah type orang yang gila sosmed. Dia jarang update di twitter dan di segala sosmed yang Ia miliki.
Saat ku buka twitter miliknya, terlihat ada 1 tweet baru yang Ia update

"Hari yang panjang dan melelahkan. Istirahat lebih awal, besok harus tanding basket sepulang sekolah. Semangat!"  Begitu bunyi tweet yang Ia post sekitar pukul 9 malam.

Sebelum membaca tweet itu, aku sudah tau kalau hari ini Andra akan bertanding basket dengan anak SMAN 11 sepulang sekolah. Aku juga sudah berniat untuk melihatnya tanding hari ini.

"Tok..tok..tok.."

"Zara..!! Bangun udah jam 6 cepetan mandi, ntar terlambat nak" jerit mama dari balik pintuku yang terkunci

"Iya..iya ma, Zara udah bangun dari tadi" jawabku sambil membukakan pintu

"Udah bangun dari tadi bukannya mandi kamu, udah cepetan mandi sana" kata mama sambil mendorong badanku keluar kamar.

Aku pun mengambil handuk yang di gantung di belakang pintu dan pergi ke kamar mandi. Bisa-bisanya saat berjalan ke kamar mandi aku teringat saat aku mengobati luka Andra kemarin. Ku ingat begitu dekat wajah kami, ku ingat wajah dia yang ganteng dan wangi nya yang khas cowok banget. Aku  langsung mengalihkan pikiranku sambil tersenyum-senyum malu dan menutup wajahku dengan handuk sambil berlari kecil. Tak ku sangka hari kemarin terjadi.

****

Saat jam istirahat tiba, Farrah mengajakku untuk menemaninya ke kantor guru untuk menemui pak Haidil guru olahraga yang menjadi pelatih Paskibra. Tujuan Farrah menemui pak Haidil adalah untuk izin tidak dapat mengikuti latihan Paskib sepulang sekolah nanti karena kakak sepupunya melaksanakan hantaran.

"Ra, ntar ikutan yuk ke hantarannya kak Viranda, gue disuruh nyusul sendirian soalnya, nyokap, bokap, adek gue udah pada pergi tadi pagi" ajak Farrah sambil berjalan menuju kantor guru

Mengingat sepulang sekolah nanti Andra ada tanding basket, aku sangat ingin melihatnya bertanding hari ini. Aku pun bingung harus menjawab apa pada Farrah, tapi aku juga kasihan jika dia harus nyetir sendirian tak ada yang menemaninya.

"Haah? Anu.. gimana yaa Far" jawabku bingung

"Kenape lu? Mau kemane? Lo gak bisa? Gue tau. Jangan bilang lo mau nonton Andra tanding basket hari ini? Ngaku lo" sambungnya sambil menunjukku dengan telunjuknya serta menaikan sebelah alisnya.

"Farraaaahhh.. gue pengen nonton dia tanding" jawabku dengan nada sedikit manja sambil menggandeng tangan kiri Farrah

"Ya ampun Ra, masih aja lo nonton dia dari jauh. Gak capek apa mata lo liatin dari jauh gitu? emang kelihatan? Udah lah kali ini aja lo gak nonton dia tanding, pliss temeni gue"

"Pasti kelihatan dong! Mata gue gak akan pernah lepas dari dia kalo ngeliat dia tanding Far" jawabku

"Gue juga mau kok Far nemeni lo, tapi gue pingin juga liat dia tanding hari ini. Emang jam berapa lo mau ke rumah kak Viranda?" Sambungku

"Ya sepulang sekolah gue langsung pulang, mandi, ganti baju ya trus cuss" jawabnya

"Yaudah gini aja. Gue gak usah ganti baju, pake baju sekolah aja. Ntar lo balik duluan, mandi segala macem trus jemput gue kesini. Bentar doang gue nonton dia tanding Far. Yayayayyayaa????"bujukku pada Farrah

Hai, AndraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang