satu

3.6K 259 5
                                    

Disclaimer : As always, BTS bukan milikku *hiks

Warning : Rated M (dengan lemon yang busuk), BoyxBoy, AU, OOC, typo(s), etc.

Please buat yang masih di bawah umur, menjauhlah ya, Nak. Atau pastikan kalian bisa membedakan baik dan buruk dengan benar. Aku tidak bertanggung jawab jika ada hal-hal yang tidak diinginkan setelah membaca fict nista ini kkk~

Dan jangan tanya siapa uke atau siapa seme di sini. Biarkan cerita ini mengalir begitu saja. Seme atau ukenya siapa, tidak perlu dibuat pusing ok *woy!*

Happy reading~

x

x

CONCLUSION

(Sequel: Frozen Heart)

x

x

Sudah lebih dari 14 bulan sejak kejadian itu berlalu, tetapi Jungkook dapat merasakan semuanya dengan teramat nyata, teramat jelas seolah semua itu terjadi beberapa menit yang lalu.

Ia benci mengatakannya, tetapi hatinya masih saja berdenyut nyeri saat mendengar nama itu: Kim Taehyung.

Melihat wajah itu, wajah Kim Taehyung.

Mendengar suara itu, suara milik Kim Taehyung.

Jungkook sudah merasa bahwa hidupnya tidak mudah. Setelah patah hati yang dialaminya, hidupnya sedikit banyak berubah.

Ia menolak beasiswa yang ditawarkan sebuah Universitas terkemuka di Seoul dan memilih menerima beasiswa dari Universitas Swasta yang tidak begitu jauh dari rumahnya.

Ini semua karena Taehyung.

Jungkook tidak ingin mengambil resiko nantinya akan bertemu dengan Taehyung di Seoul, atau kemungkinan lain yang lebih buruk dari itu. Karena Jungkook sudah terluka dan ia tidak ingin menambah lukanya.

Selama satu tahun ia berusaha bangkit dari keterpurukannya, berusaha mengenyahkan Taehyung dari pikirannya. Ia sudah berusaha bedamai dengan kenyataan, beruntunglah ia karena Jimin selalu ada di sisinya seperti dulu. Seperti dulu dan 'tak pernah sedikitpun berubah.

Jungkook ingat bagaimana setiap malam Jimin akan meneleponnya untuk membuat ia sibuk agar tidak memikirkan Taehyung walau sering kali panggilan telepon itu akan berakhir dengan Jimin yang menenangkan Jungkook yang terisak-isak. Mengeluh tentang takdir, memaki Taehyung atau meratapi dukanya.

Jungkook malu jika mengingat saat-saat ia berubah menjadi selemah buih di lautan hanya karena patah hati. Ah, tetapi patah hati memang bukan hal yang mudah untuk dilalui. Apalagi patah hati terhebat yang ia alami.

"Jungkook-ah."

Jungkook menoleh mendapati Min Yoongi―kakak sepupunya menatapnya dengan pandangan tidak terartikan.

"Kau tidak mendengarkanku?" Selidik Yoongi.

Jungkook tersenyum kecil, "Maafkan aku, Hyung."

Conclusion (JiKook/KookMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang