.
December D
.
Ketika Jungkook membuka kamar Jimin, yang ia lihat pertama kali adalah Jimin yang tertidur tengkurap dengan celana katun selutut dan kaus kutung berwarna putih. Posisinya terlihat menyakitkan karena ia tertidur dengan kepala bertumpu lengannya sendiri sementara kakinya berada di atas bantal. Di hadapannya laptopnya terlock dalam mode sleep.
"Jim." panggil Jungkook pelan tidak bermaksud membangunkannya tetapi Jimin langsung terperanjat kaget. Ia langsung duduk sembari memegangi kepalanya yang berdenyut karena bangun tiba-tiba.
"Kook? Astaga aku tertidur," Jimin melirik jam weker di atas meja belajarnya, "kau sudah mau pulang? Kenapa tidak membangunkan aku? Ayo kuantar kau pulang."
"Aku menginap."
"Hah?"
Jungkook terkikik kecil melihat Jimin dengan muka mengantuk tetapi mata membelalak lucu, "Aku menginap, Jim." Ulangnya.
Jimin langsung merebahkan dirinya kembali, "Ini masih mimpi. Sejak kapan kau mau menginap di rumahku."
"Sejak saat ini."
Jungkook meraih kepala Jimin mengangkatnya ringan dan menempatkannya di atas pahanya. Jemarinya dengan telaten menyisiri setiap helai rambut Jimin.
"Aku tertidur lama sekali. Maafkan aku." Jimin berucap dengan nada penuh sesal.
"Ehm."
"Ehm." Ulang Jimin mengejek. Sebelah tangannya terangkat menutupi matanya.
"Hei, aku suka rambut barumu."
"Benarkah? Haruskah aku berambut pink sampai aku tua?" Tanya Jimin penuh bisa.
"Aku serius, Jim. aku suka rambut pinkmu. Kau terlihat lucu." Jungkook masih mencoba memberi Jimin pujian tulus yang sayangnya Jimin balas dengan tajam, terlihat jelas ia masih kesal karena tidak dibangunkan.
"Yeah, aku 'kan badut."
Jungkook terkikik mendengar ucapan Jimin yang sebenarnya penuh dengan kekesalan, "Kau marah aku tidak membangunkanmu?"
"Tidak."
"Lalu?"
"Tidak ada." lalu wajah kesal Jimin berubah cerah, "kau harus ganti baju." Katanya dengan raut wajahnya cepat sekali berubah.
Jungkook tertawa melihat perubahan raut wajah Jimin, "Aku tidak bawa baju, Jim."
"Pakai bajuku."
"Tidak. Bajumu buntung semua." Jungkook mengelak karena ia tidak suka memamerkan lekuk lengannya seperti Jimin, meski sebeneranya ia cukup percaya dengan bentuk bisepnya.
Jimin terkekeh, tangannya meraih tangan Jungkook di atas kepalanya dan mengecupi ujungnya satu persatu, kebiasaannya. Jungkook hanya menatapnya dalam diam. Mengamati bibir Jimin yang mengecup ujung jemarinya.
"Jim," Jungkook menjilat bibir bawahnya, "apa yang kau katakan pada Ayahku?"
"Hah?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Conclusion (JiKook/KookMin)
Fanfiction(Sequel dari Frozen Heart) Yang perlu Jungkook lakukan hanyalah membuka matanya dan melihat bahwa semua ini tidaklah seburuk yang ia kira. (BTS Fict, AU, OOC, BxB, M for mature content, JiKook/KookMin. Bagian tiga berisi adegan dewasa tolong bagi ya...