Come Back or No? [Chapter 7]

472 34 4
                                        

Eunwoo terus menelpon Tzuyu. Ia butuh Tzuyu. Pikirannya kacau balau. Nihil tak ada jawaban dari Tzuyu. Tzuyu tak mengangkat telpon dari Eunwoo.
Eunwoo merutuki dirinya. Ia duduk didepan ruangan Jiyeon.

Ia sadar ia brengsek.

Jujur soal hatinya didepan 2 wanita yang dia sayang.

Dan keduanya pergi. Meski Tzuyu masih hidup, tetap saja hampa.

Eunwoo kembali menelpon Tzuyu.

"Yeoboseoyo? Tzu...
"Apa kau disana?"
"Maaf aku mengganggumu. Tapi aku butuh kamu sekarang."
"Tzu, Jiyeon meninggal 1 jam yag lalu" Eunwoo terisak.

"Tzu.... kumohon bicaralah sedikit saja"

Tuttt tuttt
Telpon terputus.

Eunwoo menangis dalam diam. Kenapa hidupnya rumit seperti ini? Ia masih muda.
.
.
.
.
.
.
.
5 month ago

Semua tetap sama. Hitam. Kehidupan Eunwoo, tidak berwarna cerah. Ia bersekolah hanya untuk belajar, lalu pulang. Sisanya ia habiskan untuk berdiam diri. 5 bulan jiyeon meninggalkannya. 5 bulan juga ia tak bicara dngan Tzuyu. Eunwoo memerhatikan tzuyu hanya dari jauh. Ia ingin Tzuyu tau ada yg menunggunya. Ada yang setia disini. Eunwoo mengambil jaketnya lalu berjalan keluar rumah. Ia mau ke makam Jiyeon. Mengunjungi jiyeon dan menceritakan ceritanya. Jiyeon yang selalu mendengarkan Eunwoo.

"Jiyeon noona aku kembali" ya, dia memanggil noona sekarang.
"Noona, apa kau pernah merasakan hal yang sama seperti yang ku rasakan sekarang?"
"Noona aku rindu noona. Dan Tzuyu"
"Noona apa tak bisa kau kembali?"
"Noona aku harus apa sekarang"

Eunwoo menangis, lagi.
Ia rindu jiyeon, bukan sebagai pria, tapi sebagai adik laki laki jiyeon.

Eunwoo kembali dan duduk dijok mobilnya. Ia mengarahkan mobilnya ke suatu restoran jepang. Ia turun dan duduk di meja dekat jendela.

"Apa anda mau memesan sesuatu?"
Eunwoo menoleh.
"Ah, aku mau ramen saja"
"Minumnya?"
"Wedang jahe"
Eunwoo sedang kalut. Dan pikiranny pun ikut kacau.

"Maaf tidak ada wedang disini"
Eunwoo menahan malu, ini restoran jepang woo.

"Green tea saja"

"Baik bisa ditunggu 10 menit"

Eunwoo mengedarkan pandangannya.

"Bocah nakal"
Dari belakang ada yang menjewer telinganya.
"Yaaa saaa.. hyung?"
"Kenapa? Kaget banget lu"

 hyung?""Kenapa? Kaget banget lu"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ini Oh Sehun. Kaka tiri Eunwoo. Ia adalah anak dari appa tirinya. Appa tirinya punya perusahaan di Indonesia dan dipegang langsung oleh sehun.

"Mwo?"
"Mian mian, itu bahasa namanya"
"Cih. Sudah ganti warganegara?"
"Abdi mah dikorea wae lah. Indonesia tropis euy panas teuing" sundanya keluar. Sejak tinggal di indonesia kakaknya ini belajar bahasa yang Eunwoo tak mngerti.

"Sampai jam berapa? Kalau kau mau aku bisa menjemputmu."
"Tak apa aku sudah kirim suruhanku"
"Jiyeon...
"Jiyeon meninggal hyung"
Sehun sudah tau. Tapi ia tak bisa datang karena sibuk dengan perusahannya.

"Woo, ikhlas kan dia ya?" Sehun menepuk pundak adiknya pelan.

Eunwoo menceritakan masalah yang ia hadapi sekarang. Sehun paham apa yang sedang dialami adiknya.

"Lalu tzuyu masih salah paham hingga sekarang?"
Eunwoo mengangguk.
"Tzuyu itu perempuan woo. Jangan sakiti dia terus menerus"
"Siapa yang bilang dia banci"

Sehun menjewernya.

"Dasar sehun albino"
"Ayo katakan sekali lagi"
"Sehun keputihan"
"YAAK STOP HYUNG!"

"Permisi pesanan anda sudah siap"
"Hehe nuhun nya teh"
Waiterss itu bingung dan kembali ke belakang.

"Woo, aku tinggal disini 3 bulan" Eunwoo tersedak.
"Tumben sekali?"
"Aku ingin membuat mu kembali woo."

Eunwoo mengerutkan dahi.
"Kembali jadi Eunwoo, bukan Eunji atau Eunha"

"Kau butuh teman kan sekarang woo"
Betul. Eunwoo butuh teman. Teman hidup.
.
.
.
.
.
Tbc

Sesuai janji aku yaaa:") voment jan lupa😂

Come Back Or No?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang