RAFI POV
"Lo tuh bisa mesen makanan sama minuman di resto hotel, astaga. Ngapain lo nyasar di sini?" Si Kak Firi ketularan Mama kayanya, doyan ngomel.
"Lo pas jalan ke sini ketemu cewe gak? Rambutnya agak gelombang gitu?" Tanya gue.
"Gak ada lo pake karyawan gue!" Seru Firi.
"Hih, posesif!"
"Udah gih balik ke tempat rapat lo! Ngapain di sini? Gue gaenak sama karyawan lain. Lo pake baju bebas gini, Rafi!"
"Santai kak, buset, gue cuma pengen liat kehidupan para pekerja hotel tuh kaya apa." Kata gue, si Firi udah selesai bikin kopi lalu keluar dari pantry.
Ye dasar kakak gak sopan, gue ajak ngobrol malah ngeluyur. Gue ambil tumblr gue yang berisi kopi lalu menyusul Firi.
"Gue tadi disangka supir lo tau." Kata gue saat sudah sejajar dengan Firi.
"Ya wajar."
"Sombong banget itu cewe, dari pertama liat tatapannya kaya ngerendahin orang gitu. Kesel gue," Gue mulai curhat.
"Ya abis lo keliaran di lantai khusus staff tapi dandanan lo kaya preman." Sahutnya.
"Mana ada preman seganteng gue?"
"Lo ngapain sih ngikutin gue? Buset!" Tanya Firi saat kami sampai di ruangannya dan gue duduk santai di sofa.
"Heheh gue lagi males gabung di atas. Risih, ada salah satu pemain lirik-lirik gue, kodenya kerasa banget pengen diajak ke kasur." Jawab gue.
"Halah biasanya juga lo sikat." Firi memang sangat mengenal gue. Hahah!
"Tapi udah pernah, dan biasa aja." Jawab gue.
"Astaga Dek!! Lo gak kasian sama burung lo? Tiap minggu beda-beda sarangnya?" Firi udah mulai serius nih kayanya.
"Santai, gue mah main aman kok!"
"Balik sana lo ke atas! Producer macem apa lo, crew-nya lagi pemantapan lo malah begini! Dek, suksesnya film itu tergantung sutradara sama producer, lha kalo begini? Filmnya pasti~"
"Pasti sukses!" Potong gue.
Firi mulai gapeduli kayanya, dia udah nunduk mandangin berkas-berkas gajelas yang gak gue mengerti.
"Mitaa!" Firi teriak manggil sekertarisnya.
Gak lama, yang dipanggil masuk ke ruangan.
"Iya pak, kenapa?" Tanyanya sopan.
"Coba tunjukin ruang meeting lantai 7 ke adek saya ini."
"Lo ngusir kak? Anjir alus banget!" Sindir gue.
Gue berdiri dan keluar, diikutin sama si Mita-mita ini. Dia bahkan ngikut saat gue masuk lift.
"Lo ngapain ngikut gue?"
"Kan tadi Pak Firi nyuruh saya nganter, Pak."
"Jangan panggil gue pak! Buset, gue belom punya anak!"
"Oh iya!" Katanya sambil mengangguk.
"Eh iya, karyawan yang namanya Gizel itu bagian apa?" Tanya gue penasaran sama cewe di pantry tadi.
Gizel adalah nama yang gue liat di nametag yang dia pake di dadanya. Kebetulan jabatan di bawah namanya tadi gak keliatan.
"Oh, Bu Cici? Dia Financial Controller hotel ini, Mas." Jawab Mita.
"Eh iya, jangan ada yang tau kalo gue adeknya Firi ya? Kalo ada yang tau lo gue pecat!" Ancam gue dan Mita mengangguk takut.
"Si Cici-cici itu masa nyangka gue supir? Mana ada supir kece macem gue? Si Firi aja pinjem mobil gue!"
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD ✔
RomanceSUDAH TERBIT | Tersedia di Google Play Rafi Orin × Lucy Arya | warning 18+ be wise | COMPLETED | A story by: Kadallilah Published start: 24 August 2017 Published finish: 24 September 2017 Cover by: Gigi Cover #SylthaSeries #TSseries #Ke3