10. Supir oh Supir

9.9K 1.1K 42
                                    

LUCY POV

Seneng banget aku pagi ini. Rafi bawa salah satu mobil mewahnya Pak Firi untuk mengantarku ke Syltha.

Aku gatau ini mobil jenisnya apa, aku taunya Lambo aja. Udah itu doang. Kaga paham apa jenisnya, pokoknya bagus aja.

"Lo gak kerja tapi malah bawa mobil ini?" Tanyaku.

"Lo mau gue anter pake motor?" Ia balik bertanya.

"Engga juga sih, cuma ya heran aja." Jawab gue.

"Yaudah santai!" Sahutnya. Aku mengangguk.

Akhirnya aku diam sepanjang jalan sampai ke Syltha, Rafi mendropku di depan loby hotel, bukan di pintu khusus karyawan.

"Entar jam istirahat, lo tunggu gue di sini. Kita urus urusan lo, oke?" Katanya sebelum membuka kunci.

"Seriusan?" Tanyaku.

"Iya, udah sana pergi lo!" Katanya, aku mengangguk.

Ketika kunci terbuka aku langsung turun, entah kenapa percaya diriku naik berkali-kali lipat karena turun dari mobil yang seperti ini. Hahaha asli norak banget aku!

Aku tersenyum ke beberapa staf front office lalu naik ke lantaiku untuk berganti baju. Di loker udah agak rame sama karyawan-karyawan lain. Aku hanya tersenyum ke beberapa yang menyapaku lalu aku keluar menuju ruanganku.

Kunyalakan komputerku untuk melihat jadwal-jadwal yang aku sudah lupa, lalu mengecek semuanya.

Aku mengambil jurnalku (yang untunglah gak ikut ilang juga) membawa jurnal tersebut ke excecutive room buat morning briefing.

Meeting budget dengan department F&B selesai, mereka setuju dengan budget yang kutawarkan, hanya ada revisi di beberapa bagian. Gampang saja buatku.

Sebelum istirahat makan siang, aku sudah menyelesaikan semuanya. Hanya tinggal melaporkannya kepada Pak Firi yang sekarang sudah resmi menjadi General Manager. Jadi langsung saja aku ke ruangan beliau untuk laporan dan meminta izin setelah istirahat makan siang.

"Gimana Ci?" Tanya Pak Firi ketika aku masuk ke ruangannya.

Ya, beliau tadi tidak memimpin rapat, biasalah orang sibuk. Jadi aku melaporkan semua hasilnya, dan sekalian izin. Kebetulan aku gak ada kerjaan yang urgent untuk hari ini.

"Jadi udah deal yaa budget buat F&B?" Tanya Pak Firi.

"Udah kok Pak, ini final report udah saya bikin juga."

"Oke deh, eh iya kamu ilang semua itu kok bisa?" Tanya Pak Firi. Ya aku tadi sudah menjelaskan musibah yang menimpaku jumat kemarin.

"Jambret gitu Pak, pas saya mau masuk mobil. Yaa gimana ya saya kan udah rada mabuk gitu, jadi gabisa lawan." Jelasku.

"Yaudah urus aja gih, gausah balik ke sini juga gapapa." Katanya.

"Balik kok Pak, ada beberapa yang harus saya tanda tangan soalnya."

"Yaudah, semoga langsung beres yaa!" Katanya. Aku mengangguk lalu pamit keluar dari ruangannya.

Dosa gak sih kalo aku gak bilang ke Pak Firi kalau aku ditolong sama supirnya? Dosa juga gak sih aku gak bilang kalau aku selama beberapa hari ini numpang di apartmentnya? Duh kok ngerasa bersalah ya?

Ah tapi udah lah.

Aku turun ke ruanganku. Menyicil tanda tangan cek pembayaran untuk divisi Food & Beverage. Mereka banyak banget belanjanya bulan ini, gila. Untung gak over budget.

BAD ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang