#7

221 13 1
                                    

"Eommaaaa" teriak Chanwoo sambil berlari menghampiri ibunya

"Putra eomma sudah pulang hm? Bagaimana jalan jalannya?" Tanya Krystal sambil menggendong putranya

"Seru eomma, samchoon mengajak Chanu ke taman bermain dan membelikan ice cream lalu membelikan Chanu mainan baru juga" ucap Chanwoo antusias

"Begitukah? Yas-"

"Ah, noona aku lupa, tadi ice cream milik Chanwoo jatuh dan aku lupa membelikannya lagi, padahal aku sudah berjanji untuk membelikannya lagi" ucap Seungyoon menyerobot

"Tak apa samchoon, aku bisa memintanya nanti kalau kita jalan jalan lagi"

"Aigoo anak eomma bijak dan baik sekali sih, belajar dari siapa sayang?" Tanya Krystal sambil menyubit lembut pipi Chanwoo

"Dari appa, appa bilang kalau Chanu harus jadi anak yang baik dan bijaksana biar berguna buat semua orang" kini Chanwoo tersenyum lebar dan menunjukkan gigi gigi kecilnya

"Noona, hyung belum pulang kah? Apa aku harus menyusulnya ke kantor?" Tanya Seungyoon

"Tak perlu Yoon, tadi hyungmu sudah mengabariku kalau ia sebentar lagi akan pulang"

"Ah baiklah"

Krystal mengamati wajah Seungyoon, ia yakin bahwa adik iparnya ini sedang kenapa kenapa dan ada yang terjadi sebelumnya sehingga wajahnya begitu berbeda walaupun Seungyoon mencoba sangat biasa pada waktu berbicara tadi

Krystal bergegas menbawa anaknya mandi dan kemudian menidurkannya. Setelah dirasa putranya sudah tertidur pulas, kini Somi keluar kamar dan bergegas ke ruang keluarga. Seunghoon yang baru saja tiba kini ditariknya ke dapur, dan berbisik berdua di dapur

"Sayang, kurasa terjadi sesuatu pada adikmu"

"Waeyo? Bukankah siang tadi Yoony mengajak Chanwoo jalan jalan?"

"Itu benar, namun kulihat wajahnya berubah, lihatlah"

Lalu Krystal membalikkan tubuh Seunghoon ke arah ruang keluarga dan menyuruh Seunghoon melihat wajah Seungyoon

"Geurae, apa yang terjadi padanya? Ini belum pernah terjadi lagi sejak ia keluar dari rumah sakit, dan itu artinya sudah 3 tahun ini dia tak seperti itu" jawab Seunghoon dengan wajah bingungnya

"Ppppffffttttt" Krystal menahan tawanya ketika melihat wajah suaminya

"Ah kau ini, sedang serius saja masih sempat tertawa" ucap Hoon dengan wajah malas

"Habisnya, kau tahu betul ketika kau memasang wajah bingung seperti itu aku pasti ingin tertawa"

"Ayolah Krystal aku barusan kelepasan" ucap Seunghoon yang sekarang sudah mempoutkan bibirnya

"Aigoo, bibirmu kau poutkan seperti itu mengode ingin kucium, hm?" Goda Krystal sambil mencolek dagu Seunghoon gemas

"Ayolah Krystal kau ini, haishh nakal sekali" jawab Seunghoon yang kini menangkup kedua pipi Krystal

Krystal yang awalnya tersenyum pun raut wajahnya berubah menjadi serius dan terlihat sedang berfikir, tak lama raut wajahnya berubah menjadi seperti orang yang baru saja terkejut

"Hoony, seolma..."

"Kau satu fikiran denganku?"

"Tentu saja, bagaimana ini sayang?"

"Kau sudah mengingatkannya untuk selalu meminum obatnya?"

"Sudah, sebentar kuperiksa yang siang ini"

Somi bergegas ke kotak obat khusus milik Seungyoon, dan ditemukannya satu set obat utuh untuk jam makan siang

"Ini bahaya" batin Krystal

Krystal langsung menghampiri Seunghoon dan menunjukkan obat Seungyoon pada Seunghoon

"Benar firasatku, ambilkan air putih, aku akan membawakan ini padanya" ucap Seunghoon

Setelah Krystal memberikan satu gelas air putih pada Seunghoon, kemudian Seunghoon menghampiri Seungyoon yang sedang duduk diam di ruang keluarga

"Kau pasti lupa, ini kubawakan"

"Ah iya hyung, tadi saat pergi aku buru buru dan lupa tak membawanya jadi aku melewatkannya, terimakasih hyung" Ucap Seungyoon yang disertai senyumannya

"Yoon-ah, kau bertemu dengannya?" Tanya Seunghoon dengan penuh kehati hatian

"Hmm" jawab Seungyoon yang disertai anggukannya 2x

"Aku tahu apa yang ada dikepalamu dan Krystal noona, hyung, tenanglah, ini sudah tahun ketiga dan akupun rajin meminum obatku, aku hanya terkejut"

"Bagaimana bisa kau-"

"Kalian pasti menyadari perubahan wajahku, itu otomatis karena emosiku hyung, aku bisa mengendalikannya, tenanglah" ucap Yoon dengan senyumnya lagi

Krystal dan Seunghoon saling berpandangan dan tersenyum, mereka lega bahwa adiknya sudah sangat pulih dari keadaannya bertahun tahun lalu, mereka sangat senang bahwa Seungyoon sudah bisa mengontrol emosinya

~~

"Wajahmu mengapa kau tekuk begitu?"

"Huh? Tak apa" jawab Taehyun singkat

"Appaaaa" teriak Taemi yang sedang berlari ke arah Mino

Mino kemudian berjongkok untuk mensejajarkan tingginya dengan sang putri, lalu ia memeluk dan membawa putrinya itu kedalam gendongannya

"Ada apa sayang?"

"Akhir pekan ini, Taemi ingin pergi ke taman bermain, bolehkan appa?"

"Boleh saja, tapi ada syaratnya"

Taemi kemudian mempoutkan bibirnya ketika mendengar kata "syarat" dari Mino, perlahan mulai menunduk namun mulai bersuara

"Apa itu appa?" Jawab Taemi dengan nada sangat kecil

"Kau ini suka sekali memberi anakmu syarat Song Minho" ucap Taehyun yang datang dari arah dapur

"Kita tak boleh terlalu memanjakannya Taehyun-ah, aku begini agar dia mandiri" jawab Mino dengan nada sedikit rendah agar tak dapat didengar oleh putrinya

"Selama satu minggu ini, Taemi harus belajar membereskan tempat tidur sendiri, bagaimana?" Ucap Mino pada Taemi

"Boleh dibantu eomma tidak?" Jawab Taemi masih dengan nada rendahnya

"Boleh saja kalau Taemi kesulitan, tapi minta tolong baik baik ya sayang" ucap Mino sambil mengecup pipi putrinya itu

"Asyiiikkkk, terimakasih appa" jawab Taemi antusias kemudian memeluk leher Mino dan mengecup pipi ayahnya itu

"Aigoo, aku iri sekali" goda Taehyun

Don't Touch My Son![✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang