Don't Touch My Son![✔]

#10

Bugh..

Bugh..

Bugh..

Mino mengetuk pintu kamar putrinya dengan keras sehingga terdengar seperti memukulnya, ia berusaha menenangkan putrinya itu dan hendak membawanya pergi

"Taemi, ayo ikut appa, buka pintunya sayang" teriak Mino dari luar

"Sirheo! Taemi mau diam disini saja, Taemi tidak mau keluar dari kamar sampai appa dan eomma berbaikan!" Bentak Taemi dari dalam tak kalah keras dan disertai tangis sesenggukannya

"Kalau kau tak membuka pintunya, appa akan rusak pintu kamarmu yang sangat kau suka ini Song Taemi!" Bentak Mino

Bentakan Mino sukses membuat Taemi ketakutan, akhirnya Taemi mau membuka pintu kamarnya. Kini Taemi melihat wajah emosi Mino yang begitu menyeramkan, ia berjalan mundur namun Mino langsung meraih tubuh kecil itu kedalam pangkuannya dan membawanya pergi dari rumah

"Jangan bawa anakku Song Minho gila!!" Teriak Taehyun, tapi teriakannya percuma karna kini Mino sudah menjalankan mobilnya keluar rumah

~~

Hening, tak ada suara sedikitpun didalam mobil, keduanya bungkam, ayah maupun sang anak tak ada yang membuka pembicaraan
Mino kesal dengan keadaan yang dihadapinya, bahkan sekarang putri kecilnya takut terhadapnya. Sebenarnya Mino tak memiliki tujuan ketika keluar dari rumah tadi, karena bingung akhirnya ia memutuskan untuk ke cafe ice cream yang biasa mereka kunjungi untuk sedikit mencairkan suasana dengan Taemi

"Kenapa kita kesini appa?" Tanya Taemi dengan nada hati hati

Mino berjongkok untuk mensejejerkan tingginya dengan sang putri, kini Mino memegang kedua pundak Taemi

"Karena appa tahu jika putri appa yang cantik ini sangat suka ice cream" jelas Mino

Kini Mino sudah kembali berdiri dan menggandeng tangan kecil Taemi untuk masuk kedalam cafe
Didalam cafe mereka bercanda sambil makan ice cream, suasana tak lagi canggung, Mino mensyukuri itu karena sesungguhnya sangat menyakitkan ketika melihat putrinya menangis seperti tadi

"Appa, Taemi mau minta sesuatu tapi appa harus janji sama Taemi dulu appa takkan marah" ucap Taemi, masih dengan kehatihatiannya

Mino mengernyitkan dahinya, apa yang dimaksud putri kecilnya itu? Namun akhirnya Mino menganggukkan kepalanya untuk mengiyakan ucapan putrinya itu

"Bolehkah Taemi bawa pulang ice cream kesukaan eomma?" Kini Taemi menunduk, takut bila Mino marah lagi seperti tadi saat dirumah

Mino memandang Taemi dengan ekspresi kaget, tapi raut wajah itu seketika memudar dan berganti dengan senyuman. Bagaimana bisa seorang Song Minho menolak permintaan putrinya yang memohon setulus ini?

"Baiklah, Taemi tunggu disini sebentar ya, appa akan pesankan ice cream kesukaan eomma"

Taemi tersenyum lebar mendengar perkataan ayahnya itu, Taemi sungguh lega karena ayahnya sudah tak lagi marah bahkan saat ia membahas tentang sang ibu Nam Taehyun

◇◇◇◇

17 tahun kemudian...

#Chanwoo Pov

"Ahh.. uungghh.. yaa disituuhh.. ahh.."

Plok plok plok

"Aarrghh.. Krystal Jung.."

Plok plok plok

"Sakiitt, cepatlah sedikithh hnngghh.."

Haish, suara ini selalu saja menggangguku setiap pagi, kalau begini caranya aku akan meminta samchon menukar kamarnya dengan kamarku

Aku turun ke lantai bawah untuk sarapan lalu pergi ke kampus, dari atas kulihat Seungyoon samchon sudah duduk di meja makan, akupun berlari dan segera menghampirinya

"Samchon, bertukar kamar denganku, ya? Tolonglah aku sudah tidak tahan" rengekku pada samchon

Namun Yoon samchon tak menggubrisku, ia masih sibuk dengan nasi goreng di depan matanya

"Samchooonnn" rengekku dengan nada sedikit manja

"Oh ayolah Chan, kau ini sudah besar, tidakkah kau berfikir? Samchon mu ini belum menikah, dan aku harus mendengar suara itu hampir setiap pagi dan malam? Neo micheosseo huh? Kau ingin aku kembali seperti dulu lagi?" Oceh samchon yang kubalas dengan raut wajah malas

Benar juga, dulu Yoon samchon pernah gila karena ditinggalkan oleh mantan kekasihnya, aku tak ingin ia kembali ke masa itu. Astaga, haruskah aku bertahan lebih lama lagi?

Aku sedang memainkan sendok diatas piringku, kulihat appa dan eomma sudah keluar dari kamar dan mereka menghampiriku dan Yoon samchon di meja makan

"Kalian bahkan tidak mandi dulu sebelum kesini, sadarlah putramu itu sudah besar hyung, bahkan ia baru saja merajuk untuk menukar kamarnya dengan kamarku"

Seketika kutendang kaki samchon setelah mendengar ucapan terakhirnya itu, argh Yoon samchon ini kenapa? Tak bisakah ia merahasiakan itu? Ah aku yakin appa dan eomma akan sakit hati kali ini

"Benar begitu Chan?" Tanya appa dengan tatapan datar

Aku diam, aku tak berani menjawab, oh Tuhan aku sungguh tak ingin mengecewakan orangtuaku namun bagaimanalagi, aku terganggu dengan aktifitas mereka di umurku yang sudah 21 tahun ini

"Chan, eomma tak pernah mengajarkanmu untuk diam saja saat kau diberi pertanyaan"

Eomma kini mulai angkat bicara, ya memang orangtuaku selalu mengajarkanku untuk selalu menjawab ketika ada yang bertanya, tapi haruskah kujawab?

"Eomma, appa, Chan minta maaf, tapi sekarang Chan bukan lagi anak kecil, usia Chan bahkan sudah legal untuk melakukan apapun" ucapku hati hati

"Lalu haruskah aku selalu bermain solo ketika mendengar suara itu dari samping kamarku?" Lanjutku dengan suara yang semakin kecil

3 orang dewasa didepanku semuanya terbahak, bahkan appa menyemburkan air yang sudah diminumnya karna tertawa sangat keras

"Aigoo, Chanwoo-ya, putra eomma ini rupanya belum punya kekasih eoh?" Ucap eomma sambil mengusap usap rambutku

Aish ini memalukan, tak seharusnya aku mengatakan ini didepan keluargaku. Kulihat appa dan samchon masih sibuk tertawa, sepagi ini aku sudah ditertawai, haish

"Lalu apa bedanya kalau aku yang pindah ke kamarmu Chan? Bukankah nanti aku juga hanya akan menikmati permainan solo?" Ucap samchon yang disertai tawa lagi di akhir katanya

"Arrasseo arrasseo-" belum selesai appa berbicara, kini terdengar suara ketukan pintu

Tok..

Tok..

Tok..

"LEE CHANWOO!!"

"Huh? Suara wanita? Siapa yang memanggilmu sepagi ini Chan?" Tanya samchon

Semua menatapku bingung, namun eomma lalu melangkah hendak membuka pintu, tapi kucegah karna aku tahu suara siapa itu