Suara Jiwa

925 31 2
                                    

Detective Conan adalah milik Aoyama Gosho.

Fanfiksi ini murni hasil imajinasi Author.

Judul: Suara Jiwa
Author: KichanKudo
Pair: Shinichi Kudo-Ran Mouri

Nada biola di kelas musik mengalun merdu sampai ke luar jendela, ke lapangan outdoor di mana anak kelas 2 SMU Teitan sedang bertanding melawan kakak kelas mereka. Suatu perpaduan yang ganjil memang, menonton bola sambil mendengarkan musik yang kadang-kadang sumbang, berderit, putus di tengah jalan, disertai teriakan sorak-sorai meriah para suporter.

Sayang, semua aktivitas extrakurikuler tersebut sama sekali tidak dinikmati seseorang, apalagi didengarnya. Jantungnya berdegup, keringat dingin mengucur deras di keningnya. Kepalanya terasa pusing dan berdenyut di dalam ruangan kecil yang memiliki tiga bilik tersebut.

Adalah Ran Mouri, satu-satunya siswi yang mondar-mandir di dalam toilet. Perutnya melilit akibat salah mengambil gelas dari dapur, yang ternyata milik seorang murid dari laboratorium yang menumpang membuat es buah. Murid itu meletakkan gelas uji cobanya sembarangan di antara gelas-gelas bersih lainnya yang berbentuk sama. Dan selanjutnya diambil oleh Ran yang sekaligus hendak membuatkan Shinichi minuman penyegar.

Alih-alih hendak mencicipi rasa minuman buatannya, Ran malah keracunan--jika memang bisa dibilang keracunan-- tetapi murid laboratorium itu tidak menyadari dan Ran langsung berlari ke toilet begitu badannya lemas. Sendirian.

Semakin lama, sorak-sorai penonton melebur dalam keheningan. Alunan musik berbaur dengan denging telinga. Sinar mentari yang menyisip di ventilasi bercampur dengan kegelapan. Pada detik kelima, ketika terdengar peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, kelopak mata Ran tertutup sempurna.

.

Jantung Shinichi berdentam-dentam. Peluh membanjir setelah pertandingan dimenangkan kelasnya menetes ke lantai, ke sepatu, ke rambut hitam antenanya. Masih menggunakan seragam sepak bola dengan nomor punggung 10, Shinichi menelusuri koridor, berbelok ke kiri kemudian ke kanan, berteriak, mengobrak-abrik dapur sampai stok garam untuk ekskul memasak berceceran, tumpah di lantai.

''Bagaimana?'' Sonoko berteriak, terengah.

''Tidak ada,'' Shinichi menggeleng lemah. Tangannya terkepal kuat.

''Mustahil! Dia pasti masih di dalam sekolah! Pasti terjadi sesuatu padanya! Raaaannn!!!'' Putri Suzuki itu panik, histeris.

Laki-laki memang selalu berpikir dengan logika. Menjerit tanpa mencari tidak akan memghasilkan apa-apa. ''Sonoko, tolong cari di sekitar lapangan.''

''Apa?! Bukankah kita sudah mencari di sana tiga jam yang lalu?!''

''Sudahlah! Hubungi terus ponselnya dan dengarkan. Aku akan mencari di toilet.''

Sonoko mengangguk dan segera menghilang dari ambang pintu. Sementara mata Shinichi mengamati dapur. Tadi Sonoko bercerita bahwa Gadis Bodoh itu bermaksud membuatkannya sesuatu. Padahal seharusnya itu tidak perlu dan aksi cari-mencari ini tentu tidak akan membuat Shinichi kalut.

Mendadak netra safir Shinichi berhenti pada satu titik. Menatap nanar pada dua gelas berisi sirup yang esnya telah cair. Gelas itu nyaris sama jika saja Shinichi tidak melihat sesuatu. Gelas yang isinya sedikit berkurang, memiliki bekas di atasnya, tanda kalau habis diminum. Dan di bagian bawahnya terdapat kisi-kisi bergerigi halus. Shinichi, yang sudah tahu isi sekolahnya, memutar badan, segera berlari meninggalkan dapur.

.

BRAK!

Napas Shinichi tercekat tatkala melihat sosok Ran tergeletak di lantai, menyamping ke arah pintu toilet dengan sebagian rambut menutupi wajah.

Kumpulan Fan Fiksi Detective Conan & Magic Kaito Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang