Malam itu, aku mengunjungi tempat wisata dan itu indahnya bukan main.
Pantai. Tempat tujuan kita,setelah 30 menit berlalu suara yang biasa didengar orang berbunyi sangat jelas dan itu deperut Carissa. Ya memang benar itu suara kelaparan yang berada di perut Carissa. Menahan malu akhirnya ia bersuara.
"Em...temen-temen gimana kalau kita makan dulu perutku dah keroncongan nih...." Kami pun tertawa bersama, Jofan menyambung pembicaraan.
"Ya udah aku tau kok disini ada Rumah Makan dan itu juga enak...yuk kesana".
"Em...kalian makan aja aku belum laper...aku mau jalan-jalan dulu liat ombak pantai." Sahutku.
"Bener nih...gak papa nanti kalau ada apa-apa gimana?". Tanya Cais setelah itu. Aku juga berfikir, pasti tidak baik jalan sendirian. Dan akhirnya seorang dari kita bicara.
"Aku akan temenin Dita, jangan khawatir kalian makan aja." Bagus begitu tenang menjawabnya. Aku bingung. Deg degan. Apa ga salah denger ya. 'Dia mau nemenin aku?' Batinku.......Aku terdiam.....
"Ya udah...yuk Ris kita makan" Jofan bicara.
"Ok sip....jaga Dita ya...Gus..." Pesan untuk Bagus dari Cais.
"Iya...tenang aja...." Bagus membalas jawaban itu dengan tenang. Aku masih terdiam. Dan bingung.Akhirnya kami berpencar,Jofan dan Carissa makan,dan aku berjalan menelusuri putihnya pasir pantai,yang diselimuti angin yang dingin,bersama Bagus. Kita tak mengucapkan kata-kata sedikitpun hanya terdiam dan melihat ombak yang mengguling dengan kerasnya.
Kebosanan pun terjadi, sepertinya Bagus tidak tahan dengan kesepian ini. Aku pun sama. Akhirnya.
"Em...Dit kamu masih marah ya sama aku?" Tanyanya untukku.
"Enggak kok...biasah aja..." jawabku santai. Padahal aku sedikit marah kepadanya.
"Oh gitu. Bener gak marah nih?" Tanyanya sekali lagi, dengan nada suara yang di bikin main main.
"Iya Bagus... .Gus...maaf ya aku udah terlalu kasar sama kamu!." Entah apa yang baru saja aku ucapkan. Aku terbingung. Kenapa otak dan bibir ini tak sesuai. Dengan nada sedikit keras namun ingin minta maaf, aku malu sekali.
"Nggak Dit harusnya aku yang minta maaf karna aku gak bisa jadi sahabat yang baik buat kamu" Sesaat setelah itu aku tetbingung dan aku tersenyum bersamanya,dan saling berjabat tangan. Kita akhirnya menelusuri pesisir pantai sambil bergandengan. Entahlah hanya bergandengan sebagai sahabat. Itu lebih tepat.KETAHUAN
"Memang kamu sampah Abang Bagus"~Bagas~.
Dari kejauhan Bagas mengikuti abangnya pergi,pemandangan yang buruk sangat-sangat buruk untuk Bagas malam itu ,yang yang pastinya buruk juga untuk Bagus, Ia melihat orang yang disukainya bergandengan dengan abangnya,tak kuat lagi ia melihat. Ia pun pergi dengan geram.
Waktupun berlalu akhirnya mereka pulang hingga larut malam. Dan waktu yang buruk untuk Bagus pulang, dengan keadaan lelah Bagas tiba-tiba memukul Bagus,dan saat yang kurang tepat juga Ayah dan Ibu mereka tidak ada dirumah. Karena meraka berada diluar kota.
"Lo kenapa sih Gas tiba tiba mukul gue?" Dengan pikiran yang bertanya tanya dan menahan sakit di muka. Sungguh menyedihkan.
"Kebanyakan alasan!!!" Bagas memukul Bagus sekali lagi,dan Bagus masih tidak melawan. Ia hanya ingin penjelasan dari adiknya. Ia tak ingin menyakiti adiknya tanpa alasan yang jelas.
"Lo...kenapa sih...??"
"Lo jalan berdua kan sama Dita!!!.Lo taukan gue suka Dita dan Dita milik gue...lo tau kan...?! Tapi lo malah. Agh..."
"Apa??gue gak jalan berdua gue sama...." Belum selesai bicara Bagas sudah memukul berkali kali,dan tetap Bagus tak melawan.
Akhirnya Bagas pergi kekamar menunggalkan Bagus kesakitan, ia tak ingin membunuh abangnya itu, ia hanya kesal apa yang terjadi malam ini,dan Bagus pun pergi kekamar juga. Dengan keadaan kesakitan. Ia membasuh muka dan mengambil obat merah. Ia pergi ke balkon dan duduk di kursi. Ia paham, harus mengobati lukanya sebelum ayah dan ibunya pulang, dan terkejud akan wajahnya. Akhirnya ia berhenti sejenak.
"Hah? apa bener sih Bagas suka Dita?"
Bagus mengobati lukanya lagi dan merenungkan kata-kata Bagas adiknya. Akhirnya dia berbaring di kasurnya. Lelah. Bingung. Dan akhirnya ia tertidur.
Tunggu kelanjutannya...
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IN SILENCE
عاطفيةPrince in silence adalah tokoh lelaki yang diam diam menyukai perempuan yang sangat ia sayangi. Dita namanya. Yuk baca ceritaku. Jangan lupa vote and comment ya...😂😊 Dan tunggu kelanjutan ceritaku.