#7 MORNING

57 5 0
                                    

Pagi yang cerah seperti biasa menyambutku. Malam yang penuh dengan kenangan telah berlalu. Tapi...
"Bagaimana keadaan disana??"~Dita~

Rumah Bagus

"Ayah dan ibu masih minggu depan pulangnya. Huh...semoga luka ini gak membekas,tapi....gue masih penasaran kenapa semalam Bagas bisa bicara kayak gitu... Agh sebaiknya gue gak bikin dia marah lagi. Dan gue harus cari penyebanya. "~Bagus~

Langkah kaki menuju kamarnya, beberapa detik kemudian suara ketukan pintu berbunyi dengan keras. Tidak salah lagi itu pasti Bagas.

Brok....brok...brok....

Bagas memukul pintu kamar Bagus dengan keras, dan terbukalah pintu itu.
"Kenapa?....ada masalah lagi sama gue bicara aja gue dengerin kok..." tanya Bagus santai.
"Lo ini emang sampah ya Bang,gue tuh...suka sama Dita tapi lo malah ngerebut dia dari gue..." jawabnya kesal.
"Kalau lo suka ya ngomong sendiri aja ke dia kenapa lo bilang sama gue,dia kan cuma sahabat gue." Walaupun sebenarnya dia terkejud apa yang barusan Bagas katakan. Ia juga suka Dita. Tapi, demi ketenangan hati Bagas dia paham harus bagaimana saat ini.
"Agrh...".Bagas hampir memukul Bagus lagi, tapi saat ini dia tertahan.
"Kenapa??mau mukul lagi lo silahkan aja,jujur ya gue gak berduaan sama Dita semalem gue sama Jofan dan Carissa juga. Gue mau jelasin tapi lo. Agh... sudah lah melas gue liat wajah lo."
Bagus berangkat sekolah menaiki mobil pribadinya,itu tanpa ada Bagas.

Sekolah

Seorang wanita berteriak kepadanya,suara lembut yang ia kenal.
"Bagus!!..." Dia adalah Dita. Dita berlari dan melambaikan tangan,tapi, saat Bagus menoleh kebelakang Dita terdiam tidak bersuara.
"Ha..haii...Dit..." Bagus memberikan sunyum kepada Dita dan Dita menghampiri Bagus dengan berjalan ketakutan.
"Gus wajahmu kenapa?? siapa yang ngelakuin ini??" Dita memegang wajahnya perlahan.
"Aw...nggk kok Dit cuma luka kecil ini perbuatan adik kecilku." Bagus tertawa kecil tapi Dita tidak tertawa sama sekali.
"Jadi, Bagas yang ngelakuin ini??tapi kenapa??"
"Emm...dia..." Belum selesai bicara ada suara seseorang menghampiri Bagus.
"Gus...lo kenapa??Kok muka lo luka-luka sih..." Ya itu adalah Jofan sahabatnya.
"Gini...Bagas...suka....."

Tet...tet....tet...
Bel sudah berbunyi.

"Nanti aja ya jelasinnya yuk masuk kelas dulu." Bagus berbicara sedikit pelan.
"Oh yaudah...nanti jelaskan ya." Jofan menyahut.
Mereka kekelas seperti biasa. Pelajaran demi plajaran sudah selesai.

Tet....tet...

Bel istirahat berbunyi, anak anak selalu pergi kekantin setelah pelajaran.
Bagus mulai bercerita,tapi disitu bukan hanya Jofan dan Dita,Carissa dan Diva juga ada.
"Em....gini...adik gue...suka sama lo Dit." Singkat penjelasannyanya.
"Apa?"
Dita,Jovan,Carissa terkejut bersamaan,tapi Diva tidak terkejut karena dia anak baru,jadi belum tau siapa adiknya Bagus.
Akhirnya Diva bertanya.
"Bagas itu yang mana?"

Tunggu lanjutannya...

PRINCE IN SILENCETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang