Pagi yang cerah untuk senyum yang indah. Salam pertama untuk dunia. Ku buka jendela kamarku, sinar matahari menyambutku hangat. Lalu terdengar ketukan di balik pintu kamarku.
Tok tok tok....
"Pagi sayang udah bangun belum?"
"Iya mah,udah kok."
"Udah mandi?"
"Balum,habis ini."
"Yaudah cepat ya..."
"Iya..."Sekolah
Suara lembut kembali menyapaku.
"Dita!...". Aku pun menoleh keblakang dugaanku selalu benar itu adalah Carissa.
"Hai Dit..." sapanya padaku.
"Hai, kenapa??" tanyaku.
"Katanya besok malam ada kemah lo..."
"Udah tau...kamu aja yang telat denger kabarnya." Jawabku sambil tertawa.
"Yaelah Dit aku kira lo ga tau ternyata selalu aja salah...huf..."
"Udah lah...terus gimana lo udah siap-siap belom?"
"Ehm....belom sih maunya nanti malam aja."
"Oh yaudah aku sih, sudah siap"
"Yah...kamu emeng terbaik Dit."
"Biasah aja kali'."
Besok malam ada acara kemah. Pasti menyenangkan. Kemah ini adalah kemah tahunan. Biasnya semua murid dari kelas 7 hingga 9 ikut.
Semua murid pasti sangat senang. Bisaku bayangkan ada api unggun,nyanyian malam,canda tawa dan lain lain. Sungguh aku sangat ingin cepat cepat kemah. Seperti anak kecil saja. Tapi ya sudahlah, diriku juga pasti tak lepas dari kebahagiaan.Hari Kemah
Hari ini, adalah hari dimana sekolahku mengadakan acara kemah tahunan. Pukul 09.00 WIB anggota OSIS dan PMR membantu anggota Pramuka, menyiapkan tempat kemah untuk semua murid. Dan salah satu anggotanya OSIS itu adalah aku. Kami berkerja sama menyiapkan semuanya, mulai dari kayu untuk api unggun, tempat berkemah dan persiapan lainnya, uniknya acara kemah ini diadakan di sekolah. Bukan di lapangan karna mungkin tidak cukup menampung begitu banyak siswa siswi. Ketua OSIS membagi anggotanya untuk membantu adik kelas yang harus di temani saat malam hari di setiap ruangan. Aku di suruh untuk membantu dan membimbing adik kelas 7.2 dan 7.7, dan aku pastinya tidak sendiri, Cais juga anggota OSIS dan kami bekerja sama untuk membimbing adik kelas yang sudah di tentukan. Dan setelah semua selesai anggota OSIS dan anggota Pramuka pulang terlebih dahulu dan rencananya akan berangkat lagi pukul 15.00 untuk bersiap siap kemah malam ini.
Malam pun datang, banyak murid yang siap siap untuk kegiatan yang telah terjadwal. Banyak permainan dan lomba kecil kecilan yang diadakan juga. Dan aku pun juga ikut membantu mereka.'Bagaimana keadaannya sekarang?'
Terlintas di pikiranku yang menanyakan keadaannya. Memang sejak tadi ia belum bertemu dangannya. Bagus. Kemana dia sebenarnya. Akupun langsung terbangun dari lamunan, Cais melihatku lalu menepuk bahuku.
"Kamu kenapa Dit?" tanyanya padaku. Aku hanya diam menatapnya. Lalu aku menjawab.
"Nggak papa kok Is, cuma ngelamun." sambil ku taruh senyum di wajah.
"Jangan banyak ngelamun lo. Kalau ada apa apa, panggil aku aja ya." Memang Cais adalah anak yang baik. Dia selalu memperhatikanku dan mengkhawatirkanku. Aku sangat senang memiliki sahabat sepertinya.....PENGUMUMAN....
"Semua anggota Osis, PMR, dan Pramuka harap berkumpul di Aula. Terimakasih."
Ini adalah pengumuman untuk rapat semua anggota. Aku pun langsung bergegas ke aula. Pertemuan ini sangat penting untuk acara malam ini. Entah kenapa sesaat aku terdiam, aku melihat seoarang pria sedang sibuk melakukan kegiatannya. Pergi kesana sini. Sampai dia berkeringat. Sangat banyak di sekujur wajah dan punggungnya. Ia sangat bekerja keras.'apa aku harus membantunya?' Batinku.
Aku langsung berjalan kepadanya. Lalu aku terhenti. Seorang wanita mendahuluiku. Ia. Ia langsung memberikan handuk kecil ke padanya. Dan membantunya. Diva. Itu adalah Diva. Sudah terkunci niatan itu untuk membantu, aku langsung pergi berkumpul dan mendengarkan apa yang dikatakan pembina. Namun jujur. Aku tidak fokus sama sekali.'kenapa kau terhenti Dita?'
Hanya itu yang ada di fikiranku. Hingga Cais membuyarkan lamunanku yang ke dua."Hey...Dita,Dita,Dit!"
"Eh kenapa?"
"Udah ayuk balik ke ruangan kita. Kasihan tuh adik kelas pada nungguin"
"Lho udah selsai ya?"
"Kamu sih ngelamun terus. Kenapa sih Dit?"
"Nggak apa apa kok. Eh tadi ngomongin apa aja?"
"Ngomongin kalau Dita harus lembur malam ini untuk jaga adik kelas!" kesalnya.
"Igh apaan sih Cais."
"Makanya dong harusnya tadi kamu tuh ga usah ngelamun. Yuk ah pergi, udah sepi nih aula. Aku nanti kasih tau apa aja tugas kita"
"Iya maaf"Bagitu menyesal diriku, aku tak membantunya padahal jika di kerjakan bersama sama pasti akan lebih ringan. Untung saja Cais anak yang baik, di paham sepertia apa aku. Akhirnya kami langsung pergi ke ruangan kita. Malam pun semakin gelap. Semua murid wajib mengenakan baju Pramuka dan pergi berkumpul di luar aula. Banyak permainan yang diadakan. Dan kali ini waktu begitu cepat ini saatnya menyalakan api unggun. Anggota Pramuka sudah menebarkan banyak minyak ke kayu yang telah disusun tinggi. Dan saat hitungan ke tiga obor yang di bawa ketua Pramuka siap menyalakan api unggun itu.
...1...
...2...
...3...
Semuanya berhitung dan akhirnya api unggun itu menyala. Sangat indah. Aku memandang takjub. Dan sesaat arah pandangku mengarah padanya. Dia berdiri sambil tersenyum. Sungguh manis dan indah. Aku pun juga melihat ia menutup mata sebentar dan membuka matanya untuk senyum yang lebih menawan. Aku tersenyum juga. Ada kesan tenang setiap aku melihatnya. Dan akhirnya dia berkumpul dengan teman temannya. Ku hanya bisa berkata dalam hati.'Tetaplah tersenyum sahabatku. Maaf jika aku tadi tidak membantumu.'
Hanya itu. Hanya itu.
Tunggu lanjutannya...
Kali ini aku selalu buat waktu hari Senin dan Kamis. Kata kakak Bp lebih enak hari itu. Ok aku nurut. Semoga kalian terhibur :)
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IN SILENCE
RomancePrince in silence adalah tokoh lelaki yang diam diam menyukai perempuan yang sangat ia sayangi. Dita namanya. Yuk baca ceritaku. Jangan lupa vote and comment ya...😂😊 Dan tunggu kelanjutan ceritaku.