Pagi ini Dita sudah lumayan membaik. Pergi ke sekolah seperti biasa dan mengikuti pelajaran seperti biasa. Senyumku menghangatkan seluruh kelas. Pagi yang bahagia.
Saat Dita hendak duduk dibangkunya. Dia melihat Diva yang sedang bingung. Sesekali Diva memukul kepalanya dengan buku. Dan mendesah sebal. Tak banyak melihat saja akupun langsung bicara padanya.
"Hai Div... Ada apa? Kenapa kok kepalanya dipukul,kan sakit."
"Oh eh hai Dit. Nggak papa kok."
"Jangan gitu dong , bicara aja."
"Oke aku bicara ya Dit. Gini... Semalem gue mimpi Dit. Mimpi aneh. Mimpi yang aghh..."
"Ha? Pelan pelan dong ngomongnya. Mimpi apa sih emang?"
"Aku mimpiin Bagus Dit." Diva langsung menutup wajahnya dengan buku, pipinya memerah. Dita terdiam, jantungnya serasa sesak.
'Ya tuhan ada apa ini? Ketika Diva berbicara seperti itu jantungku berdetak dengan cepat'
"Gimana dong Dit gue bingung." Diva kembali bertanya pada Dita.
"Kamu suka Bagus ya?"
Diva terkejud. Mereka saling bertatapan. Dan wajah Diva kembali memerah.
"Dita. Kamu kok bilang gitu. Aku ga tau Dit, aku bingung." Diva berlari ke luar kelas sambil membawa buku yang dari tadi dipegangnya.
'Iya ya... Kamu suka Bagus Div' batinku.
Cais datang sambil mengeruk kepala yang sebenarnya tidak gatal. Dan dia menaruh tasnya di bangku sebelah Dita.
"Eh Dit kenapa Diva lari?"
"Entahlah... Aku pun bingung."
"Owh..."
'apa perlu aku bicara sama Bagus ya?'Pelajaran telah dimulai anak anak harus mengerjakan tugas dari guru. Saat itu pelajaran matematika. Aku mengerjakan sampai tuntas saat aku ingin menanyakan ke Diva apa dia sudah selesai. Aku terhenti. Aku melihat dia sedang menutupi mukanya dengan buku namun tidak semuanya hanya bagian hidung dan mulut. Matanya terbuka lebar sambil melihat ke arah Bagus.
'apa yang dia lakukan?'
Aku membubarkan lamunannya. "Diva..."
"Eh eh eh eh iya Dit? Bilang apa?"
Semua anak mentapanya dan tertawa kecil. Bagus menoleh dan melanjutkan tugasnya.
"Kenapa kamu ngelamun?"
"Eh nggak kok aku lihat buku"
"Lihat buku? Orang dari tadi aku lihat kamu lagi natap Bagus kok"
"Nggak kok. Nggak." pipnya memerah.'aku tau kok Div kalo kamu bohong kamu suka Bagus kan. Tapi kenapa dadaku ikut sesak ya. Aku harus paham aku harus paham'-Dita-
Tunggu lanjutannya ya...
KAMU SEDANG MEMBACA
PRINCE IN SILENCE
RomancePrince in silence adalah tokoh lelaki yang diam diam menyukai perempuan yang sangat ia sayangi. Dita namanya. Yuk baca ceritaku. Jangan lupa vote and comment ya...😂😊 Dan tunggu kelanjutan ceritaku.