1 - How They Meet

1.1K 38 6
                                    

"Vita! Ayo, bangun!" Mama berteriak seraya berkacak pinggang.

"Aduh, kalian aja, deh, yang bangunin Vita. Kebo kalo udah tidur, kan, emang susah dibangunin." ujar mama menyerah. Abel, Nana, dan Sheryl pun terkikik menahan tawa. Memang mama Vita beda dari yang lain.

"Kebo, bangun, bo!" ujar Abel masih tertawa cekikikan. Sheryl yang memang punya aura keibuan, langsung membuka tirai kamar Vita dan memgguncang bahu Vita pelan.

"Vit, bangun. Udah mau telat, nih." ujar Sheryl. Vita masih tertidur nyenyak, seperti tidak ada gangguan sama sekali.

"VITA KEBOOOO! BANGUN!" Nana yang tidak sabaran, langsung menarik selimut Vita, membuat Vita terguling dan jampir terjatuh kalau saja ia masih tertidur nyenyak.

"Sialan. Gue lagi mimpiin doi, tau." ujar Vita kesal seraya menggaruk kepalanya.

"Najis, mandi sana. Cepetan! Keburu telat, nanti."  ujar Nana mendorong Vita ke kamar mandi.

"Iya, iya. Emak gue aja gak kayak gini, ya, Tuhan." Nana, Abel, dan Sheryl kembali cekikikan.

Rencananya hari ini mereka mau ke toyota fest hanya untuk menonton penampilan idola mereka. Ranz dan Niana.

Vita mengganti piyamanya dengan crop tee abu-abu dan skinny jeans berwarna putih. Dengan cepat, Vita mengambil tas silver kecil miliknya dan langsung mengambil sepatu nike putih andalannya.

"Ini, nih, yang mau ketemu bias?" tanya Nana. Vita memperhatikan penampilan Nana, Abel, dan Sheryl.

Nana terlihat manis dengan baju sabrina berwarna merah dan celana pendek jeans putih.
Abel terlihat cool dengan tanktop hitam dan outer kemeja putih, juga cropped jeans. Sheryl terlihat manis dengan kaos putih bertuliskan 'No' dan rok selutut berwarna hitam.

"Masih cantikan gue juga." ujar Vita tak peduli yang langsung mendapat jitakan dari teman-temannya.

"Geli, gak ngaca, sih tadi." ujar Abel.

"Ish, biarin gw seneng dikit, kek. Pura-pura aja bilang gue cantik." ujar Vita dengan raut wajah masam.

"Males." ujar Sheryl yang membuat mereka semua tertawa.

Sheryl langsung memesan Greb dan mereka semua keluar rumah setelah berpamitan dengan kedua orang tua Vita.

"Paling telat pulang jam sembilan. Kalo kamu telat satu menit aja, gausah pulang rumah sekalian." ujar papa Vita galak. Vita hanya menyengir lebar dan mengangguk.

"Mana, nih, si abang greb? Lelet banget." ujar Nana gak sabaran.

"Sabar lah. Baru juga dipesen." ujar Sheryl yang membuat Nana yanga menyengir kuda.

"Itu bukan?" tanya Vita seraya menunjuk mobil Avansa hitam yang berhenti di depan rumah Vita.

"Iya, ayo naik. Keburu telat, nih." Mereka semua naik ke mobil itu dan langsung mrnuju tempat tujuan.

***
"Makasih, pak."

Mereka berempat berjalan masuk ke dalam ruangan itu. Sepertinya terlalu pagi, karena masih sepi di sana.

"Yey, kita berdiri paling depan, deh." ujar Sheryl senang.

"Jadi, kan habis ini ke Living Word?" tanya Abel memastikan dan mereka semua mengangguk. Tak usah menunggu lama, satu per satu orang mulai berdatangan dan memenuhi tempat itu.

"Weh, dah mulai, dah mulai." Ruangan yang tadinya berisik itu langsung diam. Yang mereka nantikan adalah Ranz dan Niana pastinya yang sebentar lagi akan perform di atas panggung.

Kuya...Ily! [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang