Hari kedua Ranz di Indonesia, Vita membawa Ranz ke cafe langganannya. Vita memesan frappucinno latte kesukaannya dan Ranz memesan vanilla latte.
"How's your school?" tanya Ranz memecah keheningan.
"Same as usual." jawab Vita seraya tersenyum kecil. Ranz hanya mengangguk dan kembali meminum vanilla lattenya.
"My dad said that we'll go to Bandung this Friday." ujar Vita memberitahu.
"I've heard it." jawab Ranz tenang.
"Really? When? Why did you not tell me?" tanya Vita sedikit menaikkan alisnya.
"Yeah, before I go here. Because I thought that you knew it before me." ujar Ranz masih tenang.
"Oh, okay." Vita kembali meminum frappucinno lattenya.
"Are you excited?"
"Of course!" jawab Vita dengan suara keras dan penuh semangat, membuat seisi cafe menatapnya. Vita langsung mengatupkan bibirnya cepat dan pura-pura meminum frappucinno lattenya.
Ranz hanya menggeleng-gelengkan kepalanya. Menopang dagunya dengan tangannya dan mengamati Vita baik-baik.
Vita yang memang tidak suka jadi pusat perhatian jadi salah tingkah sendiri dibuatnya.
"Why are you looking at me like that?" tanya Vita pada akhirnya.
"I'm not looking at you. I'm looking at a girl in front of me who can steal my heart." ujar Ranz mantap membuat pipi Vita memerah semerag kepiting rebus.
"I'm not saying it's you." Vita yang tadinya sudah melambung tinggi di langit langsung jatuh kembali ke realita.
"Okay. I want to go home now." Vita langsung berdiri dengan wajah masamnya. Dengan cepat Ranz menahan lengan Vita.
"I'm just kidding, boo."
"Okay." Vita sengaja berpura-bura ngambek. Dia ingin mengerjai Ranz kembali.
"Are you mad at me?" tanya Ranz lagi.
"No." jawab Vita singkat.
"Are you sure?" tanya Ranz berusaha meyakinkan Vita dan dirinya sendiri.
"Yeah." Ranz menggaruk-garuk begian belakang kepalanya. Bingung harus berbuat apa.
"I-"
"Ranz! Itu Ranz Kyle, weh!" seorang perempuan berjilbab menunjuk ke arah Ranz dengan antusias.
"Halu loe! Ranz mana punya cewek? Lagian dia, kan di Filipina kali." ujar temannya tak percaya.
Perempuan itu berjalan mendekat. Ranz dengan cepat berdiri dan menarik tangan Vita. Ranz langsung berlari ke kasir dan meninggalkan sejumlah uang untuk membayar minuman mereka tadi.
Makin banyak yang mengejar Ranz. Ranz sampai tidak bisa masuk ke mobil karena fans-fansnya menghalangi. Jadinya Ranz membawa Vita berlari entah ke mana.
"Slow down! I'm wearing a skirt."
Ranz menatap Vita sebentar. Sebuah ide praktis terlintas di pikirannya.
Ranz langsung menggendong Vita di punggungnya dan membawanya lari.
"H-hey! Let me down! Everybody look at us." ujar Vita salah tingkah sendiri.
"I know you like it." ujar Ranz tersenyum kecil membuat Vita kembali salah tingkah.
Sepertinya Ranz salah mengambil jalan karena sekarang mereka dikelilingi fans fans Ranz.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuya...Ily! [COMPLETED]
FanfictionPertemuan tak sengaja dengan biasmu, membawamu kepada keberuntungan atau hal lain yang membuatmu sakit hati?