O9.

540 109 34
                                    

Hari ini, bertepatan hari Jum'at, mereka akan bertolak ke Jogja dengan kereta jam malam. Keduanya juga sudah berada di stasiun sejak sepuluh menit lalu.

Tidak hanya berdua, rombongan mereka juga datang mengantar. Siapa lagi kalau bukan Justice League.

"Pepet terus bos," kata Hyunbin yang bener-bener semangat ngeliat keduanya mau pergi bareng.

"Kompor anjir kayak Minki." pembela dedeknya nomor 1, Jonghyun. Mereka semua ketawa termasuk Hyunbin yang cuma cengengesan pas dikasih tau tadi.

"Jadwal gue padat banget padahal pengen ngikut ketemu bapak sama ibu di rumah. Salamin aja ya, Ong, Chung, alamat mereka udah jelas, 'to?" ujar Jaehwan yang langsung dijawab Chungha. "Nggih, mas Wawan."

Minhyun yang baru balik beli minuman bareng Daniel langsung nimbrung. "Jong, ga mau ngasih wejangan ke Ong gitu?"

"Kak Minhyun tuh ya, kayak gue sama Ong mau ngapain aja. Heran mas, temennya kok modelan gini semua," potong Chungha langsung. Jonghyun tiba-tiba merengut manja.

"Selamatin mas dari sini," sambil manyun.

Ini mah Chungha juga geli.

"Allahuakbar amit-amit ih mas, pergi."

Yang lain setengah jijik setengah ketawa ngakak liat kelakuan Jonghyun yang biasanya jadi Mario Teguhnya mereka.

"Tuhkan, semua orang tuh selalu punya sisi gelap," sahut Ong yang diduga sebagai korban hinaan masyarakat.

Habisnya kan, ganteng-ganteng goblok.

"Kamu tuh ya, jangan ngajak-ngajak masnya aku, heh!" Chungha menjitak kepala Ong pelan. Pelan kok beneran pelan.

"Aku khilaf, Chung."

"WOY ANJIR GERCEP BANGET UDAH AKU-KAMUAN" sahut Daniel sama Hyunbin yang sangat bersemangat. Yang lain masih samar-samar belum menyadari.

Jonghyun mah ya, udah kayak diary berjalannya Chungha. Ga mungkin dia ga tau. Tapi dia mah diem aja, malah kadang pura-pura ngikut ngejekin juga.

"Lah iya anjir"

"Mepetnya kecepetan"

"Niel, kalah start kan mampus!"

"Egila belajar ngerdus dari siapa tuh"

"Lo"

"Lo"

"Lo"

Dan seterusnya, Daniel dihujat karena kemampuan ngalus plus kerdusnya sudah dibuktikan kalau itu nomor wahid.

Sementara itu Chungha sibuk ngedumel kayak macan laper. "Apaan sih berisik"

Dan Ong juga langsung masang headsetnya. "Hah ngomong apa bos? Ga kedengeran nih hetsetnya nyempil di tenggorokan."

Iya udah terserah.

Tidak terasa, candaan mereka sudah sepanjang gabungan kereta dari New York sampe Bekasi lah. Heeh panjang pisan.

Ga lama lagi, kereta yang Chungha sama Ong tumpangi akan berangkat. Keretanya udah ada di depan mereka, cuma ya mereka leha-leha aja soalnya masih pengen ngobrol.

Halah kayak mau perpisahan aja.

"Dah sana kalian masuk. Kabarin mas kalau lagi berhenti atau udah sampe. Telfon aja siapa tau mas ketiduran,"

"Iyaaa mas, sini mau peluk dulu." Chungha bergerak memeluk Jonghyun dengan erat. Kayak mau kemana banget meluknya. "Mas ga bisa banget ikut ya?" rajuknya.

Jonghyun tersenyum lalu mengelus puncak kepalanya pelan. "Kelas mas sama Ong kan beda, dia lagi hoki dapet libur lebih. Tugas mas numpuk, liat sendiri kan?" Chungha pun mengangguk.

Annoying Guy x Justice LeagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang