1O.

468 102 22
                                    

Setelah kejadian kemarin, iya, ga dapet hotel, Chungha terpaksa ngikut buat tinggal di rumah Ong.

Jujur aja, Chungha ogah-ogahan buat nginep disana. Habis, ga kenal siapa-siapa lho? Ong kan termasuk keluarga besar. Kakaknya aja ada tiga, bayangin. Dia yang paling kecil.

Kalau anak kecil mah enak bisa diunyel sesuka Chungha, lah ini udah pada gede bisa apa????

Tapi dugaan Chungha tuh salah besar. Dia bakal nyesel kalau ga nginep disini. Kakak-kakaknya Ong, jauh di luar ekspetasinya.

Bahkan semalem aja mereka semua begadang sampai jam 1 soalnya topik mereka ga habis-habis.

Mulai dari kak Hani yang ngebongkar aib Ong tanpa jeda, dilanjut kak Bomi yang jadi partner Ong berantem waktu kecil dulu, kak Ilhoon yang hobi begadang main PS bareng Ong, sampai Ong yang menceritakan kuliah beserta gengnya itu. Semuanya mereka ceritain tanpa ragu dan tanpa jaim.

Chungha jadi ngerasa dia juga bagian dari keluarga ini. Dan ga heran, gen keluarga mereka semua sama.

Sama-sama gila.

Sama-sama di luar nalar.

Sama-sama konyol.

Sama-sama menyenangkan.

Dan sama-sama bikin nyaman.

Obrolan mereka baru ditutup jam satu kurang sepuluh menit, dan karena itu Chungha keburu ga bisa tidur. Beruntung kak Bomi dengan senang hati nemenin dia ngobrol di balkon.

"Ong itu ga pernah temenan sama cewek, apalagi sampai bawa ke rumah. Kamu itu yang pertama, makanya mama sama papa seneng liat kamu. Termasuk kita bertiga yang udah tinggal seatap dari janin sampai pada lulus SMA itu lah. Soalnya kita semua mencar kuliah dan kerjanya. Sisa grup whatsapp aja yang ngehubungin kita," Bomi menghela nafasnya.

"Bohong rasanya kalau aku ga tau kamu, Chung. Hehe. Kita udah tau banyak tentang kamu,"

Bola mata Chungha mencuat kaget.

"HAH?!"

Senyum terpatri di wajah Bomi, "Dia suka tiba-tiba nanya 'suka sama pacar orang boleh ga sih kakak-kakakku tersayang?' atau dia update habis dari mana sama kamu. Dia jiplakan kak Hani banget yang update kemana-mana,"

"Ih....."

"Kalian akhir-akhir ini ada masalah? Dia udah ga nyeritain lagi tentang kamu,"

"Ehm, anu...aduh,"

"Iya iya aku ngerti kooook. Seengganya kamu tau, dia sepolos itu di balik begonya," Bomi tertawa pelan. Tangannya tergerak untuk menepuk pundak Chungha yang masih mematung.

"Ga usah dipikirin, kamu tidur aja gih. Aku udah ngantuk lho?"

"I...Iya kak,"

Sampai sekarang, Chungha malah ga jadi tidur. Masih kepikiran sama kelakuannya yang kayaknya jahat banget ngejauhin dia kemarin-kemarin.

Dan sekarang Chungha di kamar Ong, disuruh mama bangunin Ong yang masih molor di kasurnya.

Chungha menggoyangkan badan Ong berkali-kali, tapi ga bangun juga. Mana Chungha juga ngantuk lagi.

Ia mendudukkan dirinya di tepi kasur masih dengan usahanya membangunkan Ong. "Kak..hoaaam, ayo bangun,"

Ong menoleh, melihat Chungha yang ternyata masih mengantuk. Tanpa berniat menjawab, Chungha ditarik untuk tidur di sampingnya.










Ia mendekap Chungha.



















Chungha juga masih lambat dalam menjalankan otaknya tentang hal yang terjadi.

Ong menarik selimutnya menutupi badan Chungha yang kini ia dekap.



















"Isi energi dulu."

"Hm,"

NGGAK TAU NGGAK LIAT AKU PAKE HETSET

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

NGGAK TAU NGGAK LIAT AKU PAKE HETSET.

BESOK SENIN!!!!!!!!!!

Annoying Guy x Justice LeagueTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang