#perayaan11000👀
Baca dulu bab 22 dan 23, ok? 👆👆
Sudah satu minggu sejak kejadian Kevin pergi dari rumah. Sejak saat itu, keadaan rumah menjadi lebih ceria. Anak-anak juga mulai aktif bermanja-manja dengan Rachael. Mereka bahkan ingin menginap di rumah Rachael setiap sabtu malam, dan Rachael dengan senang hati menerima mereka.
Namun, Jonathan menentang semua itu dengan keras. Ia tidak ingin merepotkan Rachael, apalagi rumah Rachael hanya memiliki satu kamar. Selain itu, ia tidak ingin kekasihnya direbut oleh anak-anaknya.
Jonathan mengedarkan pandangannya, ketiga putranya terlihat sangat sibuk. Si bungsu Marvel sibuk menyisir rambutnya yang sudah sangat rapi, Alexander yang sibuk melihat saku kemejanya, dan Kevin yang sibuk membungkus kado.
Ada apa ini? Apakah ada teman mereka yang berulang tahun? Jonathan berjalan mendekati Kevin, "Ada yang ulang tahun?"
Kevin hanya mengganggukkan kepalanya tanpa menjawab apa-apa, ia masih sibuk membungkus kado dengan rapi di atas meja.
Jonathan menghela nafasnya, "Ada yang antar?"
"Papa." Kali ini Kevin menjawab, ia masih tidak mengalihkan pandangannya.
"Kok? Kamu gak bilang sama papa."
Kevin menghentikan kegiatannya, ia menatap Jonathan. "Papa lupa? Kan Kevin udah ngomong sama papa tadi malam. Papa udah bilang ok kok."
"Kapan?" Jonathan mencoba untuk mengingat-ingat kembali kejadian kemarin. Ia tidak ingat sama sekali.
"Kemarin pas papa lagi tidur, kan pas Kevin minta papa antar papa bilang ok."
Jonathan menepuk dahinya, "Kalau papa lagi tidur, jangan ngomong sama papa. Papa gak sadar loh... Jam berapa mau berangkat?"
"Setengah jam lagi." jawab Kevin yang sudah kembali menekuni kadonya.
"Papa mandi dulu."
Jonathan berjalan memasuki kamarnya untuk bersiap-siap.
----
Jonathan dan ketiga putranya sudah berada dalam perjalanan. Mereka berhenti karena sedang lampu merah, beberapa puluh meter lagi mereka akan sampai.
"Kalian mau ke ulang tahunnya siapa? Kok tumben yang diundang kalian bertiga?" tanya Jonathan sambil melihat keadaan sekitar. Sepuluh detik lagi lampu hijau, ia sudah siap menginjak gas.
"Mami ulang tahun." jawab Marvel dengan tenang.
"Kok papa gak tau sih mami ulang tahun?" tanya Alexander, sambil melihat saku kemejanya lagi.
Jonathan menginjak rem dengan kuat, lalu menghadap ke belakang menatap Alexander dan Marvel. Ia mengacuhkan klakson dari kendaraan lain.
"Mami?"
"Iya, mami... Mami Rachael. Papa gak diundang?" Alexander bertanya dengan santai, ia bahkan sudah akan mengejek Jonathan jika tidak mendengar suara ketukan pada jendela.
"Pak, sudah lampu hijau. Tolong jalan." tegur pria berkepala plontos pada Jonathan.
Jonathan mengucapkan maaf berkali-kali, lalu menjalankan mobilnya dengan tidak tenang.
Jonathan menghentikan mobilnya ketika ia melihat tempat kosong. Ia akan menginterogasi ketiga monster kecilnya. Pantas saja anak-anaknya sangat sibuk, ia merasa dibodohi.
"Kapan kalian tahu mami ulang tahun?" tanya Jonathan kepada anak-anaknya.
"Alex tahu tiga hari yang lalu dari teman-teman satu kelas, pas mereka gosip."
KAMU SEDANG MEMBACA
SWEETEST KARMA[ADA DI TOKO BUKU]
Romance!! WARNING -- EDISI BELUM REVISI !! [ADA DI TOKO BUKU @Penerbit Coconut Books] Highest #2 in Romance Jonathan Tanjaya , duda tampan beranak tiga serta mapan, pergi untuk menerima rapor ketiga putranya untuk pertama kali. Sejak saat itu juga...