"Gila digonceng doi, jantung berasa mau copot", batinnya histeris.
Cewek mana yang tidak histeris jika di antar pulang doi? Apa lagi tingkat kecogannya bertambah saat seperti ini. Kebahagiaan tersendiri bagi seorang Shaqila athya.
Shaqila athya, adalah seorang gadis yang bisa dibilang jutek, tapi dengan kejutekkannya itulah yang membuatnya semakin cantik.
Tapi jika dia sudah tersenyum wajahnya akan terlihat menggemaskan dan manis.
"Kenapa diem aja?", tanya Azmi memecah keheningan diantara mereka sejak tadi.
"Gapapa, lagian dari tadi lo diem kan? Ya males banget gue ngomong sendirian, kayak orang gila aja", balasnya enteng seraya memasang muka jutek andalannya, menghiraukan batinnya yang sedari tadi histeris.
"Kok galak?", kekeh Azmi mendengar ucapan gadis yang duduk di boncengan motornya.
"Bodo", balasnya lagi tak perduli.
"Btw, rumah lo dimana?", tanyanya yang mulai bingung arah menuju rumah Shaqila.
Jujur saja dia hanya tahu sampai sini, itu juga karena sering berpapasan disini saat pulang.
"Diperempatan sana belok kiri, nanti pas ketemu pertigaan belok kanan. Nah rumah pagar kayu di sebelah kanan jalan itu rumah gue", jelasnya panjang lebar yang hanya dibalas dengan anggukkan mengerti Azmi. Gue si nyesek, hehe.
----
"Masuk dulu yuk", tawarnya setelah sampai di depan rumah bergerbang kayu yang cukup besar itu.
"Gak deh, lain kali aja", balasnya lembut seraya tersenyum tipis.
"Ih, ayo kek", rengeknya seraya memasang puppy eyes yang membuat wajahnya terlihat menggemaskan.
"Iya - iya", kekehnya seraya mengacak rambut Shaqila lembut.
Shaqila mematung saat Azmi memperlakukan dirinya seperti---pacar. Awas baper, nanti sakit. Hehe.
"Kok diem?", tanya Azmi bingung saat melihat Shaqila hanya mematung. Dasar cowok, sukanya ngebaperin anak orang doang tapi kaga peka. Hehe.
"Mmm, gapapa kok. Yaudah ayo masuk", ucapnya mengalihkan pembicaraan supaya Azmi tidak banyak bertanya lagi.
"Assalammu'alaikum", ucap mereka bersamaan sopan saat memasuki rumah bergerbang kayu yang terlihat cukup besar itu.
"Wa'alaikumsalam", ucap Nisa lembut saat melihat putrinya dan lelaki tampan disampingnya.
Mereka menyalami wanita paruh baya itu sopan, lalu duduk di soffa yang berada tepat di depannya.
"Ma, kenalin ini Azmi. Azmi dia Ibu gue", ucap Shaqila memperkenalkan mereka singkat.
"Salam kenal ya, nama saya Nisa. Panggil aja Tante Nisa", ucapnya ramah seraya tersenyum tipis.
"Mirip banget Shaqila, cuma beda di mata, alis, sama hidungnya aja", batin Azmi.
"Salam kenal juga tante", balasnya lembut seraya tersenyum tipis andalannya.
"Abang kamu gak jemput atau gimana?", tanya Nisa memulai pembicaraan.
"Gak tahu, tadi sih udah Qila tungguin tapi gak dateng - da--", belum selesai Shaqila melanjutkan ucapnya tiba - tiba saja ada suara orang yang sedang berlari - lari kearah mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Masalah waktu
Teen FictionDulu kau mendekatiku, membuatku terpukau Kau memujiku tanpa alasan Namun sekarang, kau meninggalkanku Menganggap semuanya sirna begitu saja Kau pergi dalam dingin yang mencekam Dan, saat semuanya berubah begitu saja Kau benar-benar seperti tidak me...