Seven

118 17 2
                                    

"Nobody gotta know."

-Arkan Rasyiqul Abid-

----

Author


Setelah presentasi selesai, Bu Nani membagikan selembaran yang berisikan jadwal pelajaran ulangan kenaikkan kelas kepada murid kelas X MIPA 2.

Murid-murid yang sudah dibagikan selembaran itu langsung membacanya dengan teliti. Meraka sontak terkejut pada pelajaran hari selasa, yang bertuliskan mata pelajaran.

Matematika dan ipa.

Bagaimana bisa kedua mata pelajaran itu digabungkan? Jelas-jelas kedua mata pelajaran itu terbilang rumit.

"Anjir, apa-apaan ini?"

"Subhanallah."

"Pengen mites orang rasanya."

"Ingin berkata kasar."

"Gils, ini siapa yang bikin dah?"

"Gak mikir apa ya? Udah ada mtk, ipa juga."

"Kamera mana kamera? Gue nyerah."

Dan masih banyak lagi ucapan para murid X.2 yang merasa keberatan akan hal ini.

Setelah selesai membagikan selembaran itu Bu Nani menatap mereka semua tajam.

"Belajar dengan benar jika ingin mendapat nilai yang bagus," ucap Bu Nani tegas.

"Tidak ada kata sulit sebelum berusaha." tukasnya.

Murid kelas X.2 hanya bisa menganggukan kepalanya patuh pada ucapan wali kelasnya yang sungguh menyebalkan jika mereka tidak patuh kepadanya.

Bel istirahat berbunyi nyaring ke seluruh antero sekolah SMA Labschool.

Semua murid berhamburan keluar kelas. Ada yang menuju kantin, lapangan, perpustakaan, dan masih banyak lagi.

Shaqila dan teman - temannya memilih kekantin untuk mengisi perut mereka yang sudah minta diisi sedari tadi.

"Gue mau pesen bakso dulu ya," ucap Sakinah, "Ada yang mau nitip gak?" tanyanya.

"Gue nitip sekalian es teh manisnya," jawab mereka serempak dan setelah itu mereka tertawa, betapa kompaknya mereka.

"Oke deh," balasnya seraya berlalu menuju stand penjual bakso dikantin itu.

Setelah selesai ia kembali lagi bersama keempat sahabatnya yang sedang sibuk sendiri-sendiri.

"Lo traktir kan?" tanya Shaqila dengan sengaja menekan kata 'traktir'.

"Iya udah santai aja, kurang baik apa coba gue?" balasnya terkekeh.

"Utuk - utuk Sakinah, udah cantik baik lagi. Makin sayang deh," ucap Neyla.

"Najisun geli gue."

"Baru geli belom eneg, hehe." balas Rika dengan tampang cengengesan andalannya.

"Eh, Alfath siapa sih?" tanya Alina.

"Alfath? Yang sekolah di SMAN 1 itu?" tanya Rika.

"Iya, masa dia pacaran sama kak Shifa." ucap Neyla.

"HAH?! DEMI APA?! IH, COGAN GUE ITU WOI! IH APA BANGET DAH?! MASA DIA BISA SUKA SIH SAMA CABE KAYAK DIA?!" ucap Rika refleks saat mengetahui bahwa salah satu cogannya sudah berpacaran.

Membuat orang-orang disekitarnya melihat mereka, ada yang menatap dengan tatapan tak suka dan ada juga yang yang menatap dengan tatapan bertanya.

"Lo tuh ya kalo ngomong udah kayak toa, kenceng banget. Liat tuh jadi pada ngeliatin gitu," omel Shaqila.

Masalah waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang