Eleven

7 1 0
                                    

Jam telah menunjukan pukul 20.35 WIB, tetapi sepasang remaja itu masih saja asyik berjalan-jalan di mall kawasan Menteng tersebut seusai menonton film terbaru.

"Shaqila," Panggil Azmi dengan sangat lembut.

Yang di panggil hanya menengokan mukanya ke arah panggilan, lalu melihat ke sembarang arah ketika mata keduanya bertemu. Wajah Shaqila bersemu merah, membuat Azmi senyum penuh arti.

"Mau photobox ?"

Shaqila menganggukkan kepalanya sekilas dengan muka cuek seperti biasanya, berusaha menetralisir degupan jantungnya yang melompat-lompat.

Setelah sampai, mereka mengantre. Antreannya tidak begitu banyak, hanya ada dua orang di depan mereka yang di yakini mereka adalah sepasang kekasih.

Giliran mereka pun tiba, Azmi masuk terlebih dahulu yang di ekori oleh Shaqila. Shaqila juga tak berkomentar apapun.

Setelah menukar-nukar efek yang ia mau, Shaqila langsung memencet tombol yang tersedia. Mereka dengan sigap memasang gaya masing-masing.

Gaya pertama, Shaqila dan Azmi sama-sama tersenyum tipis.

Gaya kedua, Shaqila menjulurkan lidahnya sedikit kedepan yang kemudian langsung di rangkul oleh Azmi. Buset mau mati aja gue, batin Shaqila.

Gaya ketiga, Shaqila memajukan bibirnya beberapa senti tanda ia berpura-pura kesal kepada cowo itu. Tetapi Azmi malah tertawa lebar melihat Shaqila yang begitu menggemaskan dimatanya.

Gaya keempat, Shaqila membentuk huruf 'V' di tangannya dan Azmi hanya melihati Shaqila.

Gaya kelima, Shaqila menoel pipi Azmi, sedangkan Azmi tersenyum lebar.

Gaya terakhir, Azmi memeluk Shaqila sedangkan yang di peluk hanya diam mematung.

Setelah itu, mereka mengambil hasilnya Shaqila bahagia bukan main. Tetapi tetap di sembunyikannya dengan diam.

"Tadi ngapain pake acara peluk-peluk?" Shaqila buka suara.

"Sorry ya, abisnya gue gemes banget liat lo kayak gitu,"

Boleh teriak gak sih gue? Kayak ada manis-manis gitu ye nih cowo mau gue masukin kardus. Batinnya dalam hati. Tetapi nyatanya Shaqila masih berdiam diri.

"Kita pulang aja ya,"

****

"GOOD MORNING EVERYBODYH!!!" Teriak Raka yang baru saja datang dengan membuka pintu kelas.

"EH BACOT BANGET LO PAGI-PAGI, NGERUSAK INGATAN GUE TAU GAK SI. GUE JADI LUPA KAN TADI GUE UDA NGOMONGIN TEMEN LO SAMPE MANA! UDAH GITU MANA ADA 'EVERYBODYH' JIJIK BANGET!" Teriak Neyla sepuluh kali lebih nyaring di banding Raka.

"Temen gue yang mane?" Tanya Raka berbisik seraya mendekatkan kepalanya kepada Neyla berniat membisikinya sesuatu.

Yang di dekati dengan cepat langsung menoyor kepala Raka, "Kepo banget lo, mahal cerita gue."

"Buset, gue gak kasih PJ lo?!"

"WHAT?!"

"NAPE LO GAK SUKA?!"

"JADIAN? ALINA? HAH? KAPAN? BUSET MAU MATI GUE SAMPE GUE KETINGGALAN ANJIR,"

"Lebay lo BIGOS?!" Balas Raka sengaja menekankan kata BIGOS 'Biang Gosip' dan langsung meninggalkan Neyla yang masih menganga.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 22, 2019 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Masalah waktuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang