"Hoaammm"
Seorang gadis cantik tengah menguap dalam keadaan setengah sadar itu lantas mengambil jam yang berada di nakas sebelah tempa tidurnya. Seketika matanya membulat dengan apa yang dilihatnya sekarang."Whattttt??? Jam 06.30?? Huuuuwaaa gue telatt, Mommy sesye telat" ya gadis itu adalah Syerriciara Maccquenzie Clay. Atau lebih akrab di panggi Sesye atau Syerri . seakan tersadar dari ucapanya "mommy Sesye telat" membuat sesye tersenyum kecut dan menghela nafas.
"Hehh, percuma ngarepin mereka. Ngapain coba gue manggil mommy. Kek pernah di liat aja lo sye. Aihh knpa gue jadi ngomong sendiri? Nahh loh kalo kek gini kan tambah telat. Tuh kan udah 06.45" gumam sesye yang belum sadar akan ucapannya bahwa ia telat
1
2
3
"Huuuwwaa makin telatt" sesye langsung lari terbirit birit ke kamar mandinya.
...............Skip....
Setelah selesai mandi Sesye langsung mengenakan seragam nya
•baju yang kebesaran dan rok 10 cm di bawah lutut √
•kacamata bulat tebal non-minus√
•rambut dikepang 2 √
•muka di kusamin√Pasti pada nanya kenapa Sesye make baju kek gini? Ini style Sesye jika di sekolah dan di rumah. Bergaya seperti seorang nerd , dan kutu buku yang setiap harinya hanya membaca buku, Bahkan keluarganya tidak pernah tau bahwa Sesye adalah gadis cantik bahkan seorang model. Namanya juga ngak peduli jadi buat apa mereka tau?
Sesye turun dengan senyum mengembang berharap seseorang membalas senyumannya.
"Pagi sem-" ucapan Sesye terpotong dengan Suara dingin dibelakangnya
"Dasar anak pemalas liat Max udah berangkat sedari tadi tpi lihat kau bahkan masih dirumah" ucap Nadine-mommynya Sesye. "Gadis bodoh"lanjut Nadine
Yaa seperti itulah sarapan yang akan ia dapat saat di meja makan. Kata-kata dari seseorang yang melahirkannya . dan yang paling membuat dirinya sakit dan kecewa adalah selalu di bandingkan dengan Max-kembarannya .Maxime Macckingzo Clay.
"Aku berangkat" ucap Sesye seraya bangkit dari tempat duduknya dan meninggalkan ruang makan. Dan lagi-lagi suara seseorang menghentikan langkahnya
"Tidak pernah punya sopan santun seharusnya ciumlah tangan orang tuamu. Aku bahkan tdak pernah mengajari mu bersikap seperti itu" ucap Alex sambil meminum kopi. "Bersyukurlah aku memiliki putra seperti Max dan tak akan pernah memiliki putri sepertimu"lanjut Alex dengan suara dinginnya.
See? Semuanya membedakan Sesye dan Max bukan?
Dengan perasaan kecewa dan sakit serta air mata yang sedari tadi terbendung kini telah mengalir dengan deras. Sesye lngsung pergi dan meninggalkan rumahnya sebelum ia benar-benar terlambat. Walaupun sebenarnya ia sudh terlambat.
Next?? Iyalah ntar author lanjutin yaa. Sorry typo
Vommentnya
KAMU SEDANG MEMBACA
Syericiara
Teen FictionAmazing Cover by @rosciao Sebelum membaca di harapkan untuk memfollow saya dahulu yaa. Karena untuk menghindari yang namanya plagiator #85 in teenfict 23/02/18 #92 in teenfict 16/02/18 #95 in teenfic 14/02/18 #134 in teenfic 11/02/18 #196 in teenfi...