chapter 2

10.3K 531 0
                                    

Sesye POV

berlari, ya berlari sambil menahan sesak didadaku. Bagaimana mungkin keluarga ku bisa mengatakan hal yang menyakitkan seperti itu? Batin sesye memberontak. Hari ini aku benar-benar telah terlambat. Aku memutuskan untuk duduk di taman . aku berfikir mengapa nasibku begini? Apakah tak ada satu orang pun yang mengerti diriku? Walau yaa aku punya perusahaan dan sahabat tapi tidak cukup bagiku . aku menginginkan sebuah keluarga.

"Arrrrgghhh" teriakku menghilangkan sesak didadaku

"Kenapa? Apa salah gue? Sampai kalian benci sama gue? Oke gue janji gue ngak bakalan ngemis kasih sayang dari kalian lagi. Gue janji" ucapku dan janjiku. Setelah itu aku mendapatkan telfon dari sekretarisku

"Hallo"ucapku datar

"Hallo,selamat siang Miss, sore ini anda akan ada meeting penting dengan CEO Willson'group jam 4 sore Miss dan akan di adakan di perusahaan anda miss" ucap Gina~ sekretaris Sesye

"Baiklah Gina, saya akan hadir di rapat itu. Kamu siapkan semua berkas yang akan saya presentasikan nanti" ucapku

"Baik Miss" ucap Gina

"Iya Gina saya tutup telfonnya" ucapku dan langsung mematikan telfonnya tanpa mendengar balasan dari Gina

Aku segera meninggalkan taman ini dan mampir salah satu Mall yang menjadi miliku, tapi sebelum itu aku telah mengganti penampilanku

~skip

Sekarang aku sudah ada di Mall, aku memasuki Mall ini dan semua menatap ku kagum. Seluruh karyawanku menunduk hormat padaku. Banyak orang yang membisikan sesuatu tentangku

"Siapa dia kenapa semua karyawan disini menunduk padanya"

"Gila cantik banget aa gue pengen deh jadi temen dia"

"Astaga bidadari nih mah"

"Max lo liat itu cewek cans banget Max lo ngak tertarik"

Max? Apa iya dia sini. Dan kuedarkan pandanganku, Damn itu memang Max dan dia menatapku intens.

Tertarik huh? Batinku

Dia tersenyum padaku tapi ku acuhkan karena aku tidak akan terpedaya oleh mu Max.
Kembaran setan batinku

Aku pergi meningkalkan mereka yang membisikan ku tadi dengan Senyuman kecut ku.

Sakit yaa saat kembaran kita senyum pada kembarannya sendiri. Tapi kembaran yang dia anggap orang lain, bukan kembaran sebagai saudaranya.

Haah. Akhirnya chapter 2 selesai. Oh iya yang kepengen ngasih kritik ato saran aku bakalan terima dengan baik kok.ohh iya semua hasil karangan author yaa. Smuanya cman imajinasi author doang ngak nyata kok

Salam cantik dari aku

SyericiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang