chapter 22

8K 357 22
                                    

Yang di mulmed Sesye yang sekarang yaa. Aku bakalan ganti castnya. Enggak semua sih juga sih
Jangan lupa vote
Happy reading

"Karena sesuatu yang indah akan muncul saat kita merasakan bagaimana rasa  sakitnya"
......

Sekarang, aku sudah sampai di depan kelas. Sahabat-sahabatku menatapku dengan tersenyum.

"Sumpah Sye, lo cantik kalo kayak gini." ucap Angel

"Iya . cantik banget malahan." Ucap Nessi juga

Laurel menatapku sendu, aku tau apa yang di pikirkannya. Dia pasti merasa canggung padaku

"Ehm gue ke toilet dulu." saat Laurel akan pergi, ku tahan tangannya.

"Gue tau, lo sebenarnya ngerasa gak enak kan sama gue soal Mike." Laurel langsung meluk gue dan nangis

"Gue minta maaf sama lo Sye, ini semua karena Mike. Gue mohon lo jangan apa-apain kakak gue hikss...gue hiks... Gue tau ksannya hiks... Gue egois. Ta..tapi gue hiks sayang sama hiks...kakak gue... Mike itu hiks...kembaran gue hikss...yang trbaik buat gu...gue hiks ...hiks..."
Ucap Laurel terisak

"Gue enggak janji soal itu. Lo taukan gimana menderitanya gue, saat gue lagi sayang-sayangnya sama dia, dia malahan lebih percaya sama orang lain." ucapku "udah yuk masuk, sendainya gue pengen bales dendam lo bakalan baik-baik aja kok."ucapku dan mulai masuk kedalam kelas

"Weshh para Bidadari kita akhirnya masuk kelas juga." kata Diva teman sekelasku

"Apaan sih lo Div." ucapku

"Eheheheh." dia cuma nyengir. Gila makin ganteng dia kalo nyengir kek gitu

"Syer gue lebih seneng liat lo kayak gini, kesannya lo lebih ceria." ucap Dera

"Iya Der."

"Jadi kita tetep kan temenan kayak dulu." tanya Puput atau Putri

"Iya." jawab ku kompak dengan Nessi,Laurel, dan Angel

"Yeyyy." sorak mereka. Astaga aku beruntung memiliki kalian

"Wahh mesti di rayain nih" Ucap Fikri

"Bener. Kita harus rayain nih, karena si upik abu kita bermetamorfosa menjadi Cinderella" ucap Alin

"Njirr upik abu. Kmvret emang lo Lin" kataku sambil melempar penghapus yang ada di meja guru kepada Alin

"Hahahahah" satu kelas tertawa melihat wajah Alin yang kesal

"Gimana kalo kita rayainnya di kafe Enzie yang baru buka di deket sekolah kita?." usul Bagas

"Yaudah. Pulang sekolah yaa?." usul Andi lagi

"Oke."

Setelah itu semuanya kembali ke tempat masing-masing karena bu Ratih masuk dan pelajaran bahasa indonesia pun di mulai.

#istirahat

Aku segera membereskan barang-barangku. Memasukan semua peralatan tulisku.

"Ehh kita kantin yok." ajak Bagas

"Yok dah. Barengan aja gimana?," usulku. Mereka semua mengangguk

Selama di koridor banyak yang memperhatikan kami yang berjalan beriiringan. Tapi yaa kami tidak perduli, dan kami hanya bercanda tawa mendengar celotehan cowok tampan si Diva.

#kantin

"Yaah penuh semua." keluh Alin. Astaga Alin ini ternyata manja

Aku mengedarkan pandanganku dan terhenti pada meja di pojok kantin. sana aku melihat ada 2 meja kosong, dengan 6 kursi. Aku melihat ke arah Nessi, Laurel, dan Angel. Seakan mengerti mereka langsung berjalan ke pojok sana

SyericiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang