Chapter 19

7.5K 322 12
                                    

Sesye/Syerri P.O.V

aku menceritakan semuanya kepada Nessi, entah kenapa aku merasa Nessi merahasiakan sesuatu padaku. Lagu the chainsmoker-Wake up alone membuatku mau tak-mau harus mengangkatnya.

"Gue angkat dulu yaa Nes." kulihat dia mengangguk. Aku pun mulai menjauh.

Di layar handpone ku tertera jelas nama Maxime. Iya yang menelpon ku adalah Max. Ku angkat telfonnya setelah ku rasa cukup jauh dari Nessi

Klik

"Hallo" ucapku datar

"Hallo dek, kamu bisa kan pulang cepet hari ini"

"Kenapa?."

"Hemm, hari ini Keyra datang. Kamu pulang yaa."

"Pentingkah?."

"Kamu kenapa sih hah!? Kamu enggak suka sama Keyra karna apa hah! Kurang baik apa dia sama kamu sih?." bentaknya padaku, tapi di akhir kalimat suaranya melemah

"Oke. Aku pulang."

"Bai-" klik. Sambungannya telah kuputuskan sepihak tanpa menunggu jawaban dari Max.

Keyra? Kenapa semua orang sebegitu perhatiannya sama dia? Batinku.
Aku berjalan kembali ke tempat Nessi. Aku berusaha tersenyum. Tapi apa boleh buat, seorang Nessiana tidak bisa di bohongi

"Kenapa?." tanyanya, menatapku dengan tatapan sendu. Shit gue benci sama orang yang natap gue kayak gini

"Keyra datang, gue mesti balik yaa." "dan gue bakal nanya lagi sama lo soal anak cowok yang ada di mimpi gue, entah kenapa gue ngerasa lo tau." ucapku, saat ingin meninggalkannya, dia ingin mengantarkanku pulang. Tapi aku hanya jawab tidak.

Aku pun mulai meninggalkannya, dan segera pulang. Dengan mobilku yajg kuparkikan di caffe dekat sekolahku, dan pulang.

At home

Sekarang aku sudah sampai di depan pintu rumahku. Aku menatap nanar pintu didepanku. Kuhirup nafasku dalam-dalam dan ku hembuskan secara perlahan. Aku bisa batinku

Ku buka pintu dan mulai berjalan masuk. Kupasang memang wajah datarku. Saat diruang tamu kulihat sudah ada Max. Sedangkan orang tuaku? Pasti di kantor

"Lo udah pulang?" tanya Max. Bego. Udah tau gua di rumah pake nanya.

"Belum, gua masih disekolah." ucapku datar dan langsung melewati Max

"Trus kalo belum enggak mungkinkan lu di rumah?." astaga dia ini . rasanya ingin ku jadiin perkedel dah

"Bego." kataku.

Saat baru sampai tangga yang kedua , bel rumah berbunyi. Kulihat Max langsung berlari ke luar rumah. Sebelum itu Max berteriak kepadaku

Ting nong-ting nong

"Sye, buruan di luar pasti Keyra." teriak Max

Kenapa ia sangat bahagia saat Keyra datang? Batinku

Akupun langsung berjalan kearah pintu. Disana kulihat Max dan Keyra saling berpelukan. Max sangat antusias menyambut kedatangan Keyra.

"Keyra, i miss you so much babe." Max meneluk Keyra dan mengecup keningnya lama

"Miss you too brotha."

Beberapa saat kemudian Keyra mendekatiku.

"Do you miss me My Cousin Nerd Syerry?." tanyanya. Aku hanya memandanginya datar.

"Big NO!!." aku langsung meninggalkan mereka. Saat aku akan berjalan menjauhi mereka, Keyra langsung menarik tanganku yang langsung ku hempaskan sampai ia terjatuh.

"KEYRAA" teriak Max

"Cih... Dasar lemah." aku langsung menaiki tangga dan berjalan ke kamarku.
Sebelumnya kulirik mereka dari tangga, mereka begitu sangat khawatir dengan keadaan Keyra. Astaga! Padahak aku hanya mendorongnya sedikit.

Brakk

Aku membanting pintu cukup keras. Siapa yang tak sakit hati, saat mereka, Orang tuamu, Kakak kembarmu, tak memperdulikanmu. Sakit. Itu pasti.

Enggak-enggak gua enggak boleh nangis. Apalagi cuman karena mereka. F*ck
Karena aku merasa gerah, akupun langsung ke kamar mandi dan membersihkan badanku. Selesainya akupun langsung memejamkan mataku untuk tidur.

Tring
Tiba-tiba ada pesan masuk dari Arga, orang kepercayaanku yang sudah menjadi sahabatku

Sye, ada orang yang nantangin lu buat balapan. Gimana bisa? Kalo lu bisa langsung dateng ke arena balap gua tunggu di sini jam 22.15 -Arga terganteng

Cih, Arga terganteng. Muka sebelas duabelas sama t*i aja belagu.
Tunggu gua bakalan dateng kok

Itulah isi pesanku dan Arga. Kulihat jam ternyata sudah malam pukul 21.05 yang artinya aku melewati jam makan malam. Aku pun mulai bersiap-siap . masih tetap menjadi si cupu Syerri, bukan si Quuen Sesye.

Saat melewati ruang keluarga, aku mendengar suara tawa. Disana kulihat Mom, Dad, Max dan Keyra sedang bercanda.

Aku melewati mereka, tanpa memperdulikan tatapan tajam Dari Daddy dan Mommy ku.

"Syer, lu kemana? Ini kan udah malem. Enggak baik anak cewek keluar malem Syer" cih... Drama queen

"Bukan urusan lu." saat aku mulai berjalan lagi. Suara Daddy lagi-lagi menghentikanku

"APA KAMU TIDAK BISA MENGHARGAI TAMU? DIA SEPUPUMU SYERRI!!." bentak Dad padaku yang hanya ku acuhkan saja.

Tiba-tiba ada yang menarik tanganku dengan kasar

"DASAR ANAK TAK TAU DIRI, APAKAH ITU YANG DIAJARKAN SELAMA INI, DIMANA SOPAN SANTUN MU? DIA BERTANYA BAIK-BAIK PADAMU!!." ucap Mom dengan nada tinggi. Yaa yang menahan tanganku adalah Mom.

"Syerri, Lu mau kemana? Apa lu enggak kangen sama gua? Sampai lu pergi dari rumah." kata Keyra dengan suara yang dibuat sendu. Cihh, semuanya drama

"Enggak. Dan enggak akan pernah." ketusku.

"Hiks...hiks... Dad, Mom, Max hiks... K-knapa S-Syerri enggak suka hikss sama aku hiks... hikss... Aku.?" mom langsung menghampiri Keyra dan memeluknya. Ya Keyra memanggil orang tuaku dengan sebutan *Mom dan Dad* Maxpun mendekat dan menghampiriku

"Kenapa lo jahat banget sih sama Key?."

"Siapa? Gua yang jahat? Dia yang iblis." kataku datar

"Kau jaga ucapanmu Sye." ucap Max tak kalah dingin

"Terserah." aku meninggalkan mereka semua. Sempat kulirik kearah Keyra. Dan see ia hanya tersenyum sinis.

"ANAK SIALAN."
PLAKK
PLAKK ucap mom yang diakhiri dengan tamparan 2 kali padaku hingga sudut bibirku berdarah.

Aku hanya tersenyum sinis. Seblum menutup pintu,

"Pernah kalian dengan istilah anak kandung ditirikan? Dan itu aku"

At arena balapan

Aku sudah samapi dia arena balapan. Lawanku adalah teman lamaku. Dia datang hanya ingin mencoba seberapa hebat aku dalam aksi balapan. Dan see gua yang menang. Wkkwk iya dong. Enggak ada yang bakalan bisa ngalahin gua si Queen of racing. Batinku berkata sombong. Sekali-kali kali lahh.

Sekarang aku sedang ada di mansion yang ku beli dengan uang ku sndiri. Nama mansionku Queen's house. Para pelayanku, tidak bukan pelayan tapi keluargaku menyambut ku dengan sangat bahagia. Iya aku menganggap para pelayanku sebagai keluargaku. Karena mereka menyayangiku melebihi Orang tua kandungku sendiri.

Aku segera naik kekamar untuk membersihkan diriku dan langsung tidur. Dan besok weekend aku bisa menghabiskan waktuku untuk tidur

.........
Haii, maap lama banget update nya yaa? Hehe maaf yaa. Jangan lupa ngasih saran. Dan maaf jga kalo bnyak Typo nya

SyericiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang