chapter 4

9.6K 466 3
                                    

Author POV

Sesye baru saja melangkahkan kakinya kedalam rumah tiba-tiba suara seseorang menghentikan langkahnya

........

"Dari mana kamu? Kenapa baru pulang?" ucap suara bariton di belakangku. Kuhentikan langkahku, ku balikan badanku dan tersenyum sinis

"Apa peduli mu Tuan?, bukankah jika aku tak pulangpun kau tidak akan merasa di rugikan?" ucapku dengan suara yang terdengar datar

Dapat kulihat ia terkejut, hahahah ini lah diriku yang sekarang

"Bahkan kau sekarang memanggil Ayah mu dengan sebutan Tuan? Apa kau tak punya sopan santun?" tanya nya dengan nada tajam. Alex, yaa dia yang menghentikan langkahku. Ayah ku. Bolehkah ku sebut Ayah?

"Kurasa aku punya, jika saja kau mengajarkan ku arti sopan santun" ucapku sinis walau sebenarnya aku menahan sesak di dadaku

"KAU-" ucapan ayah terpotong karena kedatangan Max

"Dasar gadis bodoh, apa kau ingin menjadi j*l*ng makanya kau pulang Malam begini?" j*l*ng? Serendah itukah aku? Batinku.

"Dan aku tak melihatmu di sekolah, kemana kau?" aku hanya diam sampai kurasakan pipiku panas

PLAAK
Max menamparku, sampai sudut bibirku berdarah. Aku hanya diam

"Kenapa kau diam? jawab pertanyaanku bitch? KUBILANG JAWAB" Bentak Max padaku

Diam, menangis, menahan perih ini sendiri, aku tak tahan aku segera berlari meninggalkan mereka. Kudengar mereka terus memanggilku.

Sampai dikamar langsung kubanting pintuku, aku menangis. Ya menangis

"Arrrrghhh, tuhan kenapa kau begitu tak adil padaku, kenapa? Kenapa kau biarkan aku terlahir diantara mereka, aku bahkan benci hidupku begini. Orang yang melahirkanku menyesal melahirkanku. Apa salahku, bahkan salahku sendiri tak dapat ku ingat, dan mereka tidak ada yang membantu ku untuk mengingatnya."

"Hiks, hiks aku benci kehidupanku, hiks aku benci keluarga ku hiks " karena lelah menangis sampai tak sadar aku tertidur

~skip••

Author POV

Pagi harinya Sesye bangun, ia melihat bayangannya, sungguh miris. Sesye langsung masuk ke kamar mandi dan langsung mengganti seragam nerd nya. Setelah siap Sesye turun ke bawah. Ia melihat keluarganya sedang sarapan bersama? Yaa bersama tanpa Sesye. Sesye langsung pergi meninggalkan rumahnya baru saja ia akan keluar suara Nadine~mommy nya menghentikan langkahnya

"Aku menyekolahkanmu apakah untuk membangkang kepada orang tuamu gadis bodoh?" ucapnya "aku tak pernah mengajarimu hal seperti itu" lanjutnya . sesye membalikan badannya dan tersenyum sinis

"Ohh maaf nyonya. Tapi, jika anda mengatakan hal seperti itu seharusnya anda tanya pada diri anda sendiri, pernahkah kalian mengajariku sopan santun?" ucap Sesye sambil tersenyum sinis

Aku segera meninggalkan rumah dan berangkat ke sekolah.

~skip••

Sesye POV

Sekarang aku sudah sampai di sekolah, banyak yang memandangku sinis dan jijik larena penampilanku

"Ihh anak nerd, pasti anak miskin"

"Astaga jijik gue"

Nerd itu sekelas sama gue weh"

Itulah kata-kata yang biasanya aku dengar setiap berjalan di koridor. Kulihat dari jauh sahabatku memandangku dengan senyum yang kubalas dengan senyum tipis.

Nesiana Pradita, Laurelia Wilson adik dari Mike Wilson, dan Angelina Lord, adalah sahabatku hanya mereka yang tau segalanya tentangku.

Saking fokusnya terhadap jalan di depanku aku tidak melihat ada orang yang keluar dari lorong koridor itu

"Brukk" aww" ringisku karena pantatku menyentuh lantai . aku mendongak ternyata yang kutabrak adalah .
.
.
.jeng jeng

Penasaran makanya banyakin vote kalian yaa. Maaf banget kalo banyak typo

SyericiaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang