Part 2

797 105 9
                                    

Re-make novel Lisa Kleypas dengan judul Love In The Afternoon, kisah berseri tentang perjalanan cinta anak-anak Hathaway.

.

.

.

Dalam privasi kamarnya, Soojung duduk di meja tulisnya dan mencelupkan mata pena ke dalam tinta biru. Kucing abu-abu berkaki tiga bernama Lucky tidur-tiduran disudut meja, menontonnya dengan waspada. Landak peliharaan Soojung, Medusa, menempati sisi lain meja. Lucky, sebagai makhluk yang sangat berpikiran jernih tidak pernah mengganggu landak kecil pemarah itu.

Setelah merajuk surat dari Jongin, Soojung menulis:

Kapten Kim Jongin

Batalion pertama Brigade Rifle

Kamp Divisi Kedua

Berhenti sejenak, Soojung mengulurkan tangan membelai sisa tapak depan Lucky dengan ujung jari yang lembut. "Bagaimana Seulgi akan memulai sepucuk surat?" ia bertanya. "Apa dia akan memanggil lelaki itu darling? Yang tersayang?" ia mengerutkan hidung memikirkan ide itu.

Menulis surat sama sekali bukan keahlian Soojung. Meskipun datang dari keluarga yang sangat fasih berbicara, ia selalu lebih menghargai insting dan aksi daripada kata-kata. Sebenarnya, ia bisa belajar jauh lebih banyak mengenai seseorang selama jalan-jalan singkat di luar ruangan daripada dengan duduk dan berbincang-bincang selama berjam-jam.

Setelah merenungkan beragam hal yang mungkin ditulis orang untuk orang yang sama sekali asing sementara berpura-pura menjadi orang lain, Soojung akhirnya menyerah. "Sudahlah, akan kutulis saja sesukaku. Dia mungkin terlalu lelah bertempur untuk memperhatikan surat ini tidak seperti ditulis Seulgi."

Lucky meletakkan dagu di sebelah tapaknya dan setengah memejam. Desah mendengkur lolos dari leher kucing itu.

Soojung mulai menulis.

Dear Jongin,

Aku sudah membaca berita tentang pertempuran itu lewat surat kabar, disitu disebutkan, kau dan dua orang lainnya di Brigade Rifle maju ke depan pasukan dan menembak beberapa perwira musuh, sehingga mengacaukan barisan mereka. Para petinggi kagum bahwa para Rifle tidak pernah mundur atau bahkan merunduk saat peluru melayang.

Meskipun sepakat dengan para petinggi itu, aku ingin menyarankan bahwa menurutku tidak akan mengurangi keberanian jika kau merunduk saat ditembak. Merunduk, berkelit, menepi, atau lebih baik bersembunyi dibelakang batu. Aku berjanji tidak akan menganggap dirimu lebih rendah karenanya.

Apa Janggu masih bersamamu? Masih menggigit? Menurut temanku Soojung (gadis yang membawa landak ke piknik), anjing itu gelisah dan takut. Karena anjing berhati serigala dan membutuhkan pemimpin, anda harus menerapkan dominasi padanya. Kapanpun dia mencoba menggigitmu, pegang seluruh moncongnya, tekan sedikit, dan katakan 'tidak' dengan suara tegas.

Lagu favoritku Miracle in Desember. Kemarin hujan di Gyeonggi, badai musim gugur yang lembut yang nyaris tidak menjatuhkan daun sama sekali. Bunga dahlia tidak lagi di batangnya, dan hawa dingin sudah melayukan bunga krisan, tapi udara beraroma jernih, seperti daun tua dan batang basah, juga apel matang. Apa kau pernah memperhatikan setiap bulan memiliki aromanya sendiri? Mei dan Oktober adalah bulan yang beraroma paling menyenangkan, menurutku.

Kau bertanya apa ada tempat yang damai di dunia, dan aku menyesal mengatakan bukan Gyeonggi tempatnya. Baru-baru ini keledai Tuan Kang kabur dari kandangnya, berlari di jalan, dan entah bagaimana berhasil masuk ke padang yang dipagari. Kuda betina juara milik Tuan Shin sedang merumput tanpa dosa saat penggoda kelas bawah itu memaksakan kehendaknya. Sekarang sepertinya kuda betina itu hamil, dan perseteruan berkobar antara Tuan Shin, yang menuntut kompensasi finansial, dan Tuan Kang, yang berkeras andai pagar padang rumput itu diperbaiki dengan benar, pertemuan rahasia itu tidak akan pernah terjadi. Lebih parahnya lagi, ada anggapan kuda betina itu genit tak tahu malu dan tidak cukup keras berusaha menjaga kehormatannya.

Love LetterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang