🌸Pramenstrual Syndrome🌸

121 5 11
                                    

Tidak setiap kebaikan di balas dengan kebaikan pula, bagaimana tidak perlakuan baik kita terkadang tak ternilai di mata manusia. Akan tetapi di mata Allah semua itu tak akan pernah sia-sia.

🍃

"Asfya coba kamu jawab soal nomber 2 dan kedepan." ujar Ustadzah yang memegang mata pelajaran matematika, Asfya pun beranjak dari kursinya dan saat beberapa langkah ia berjalan tiba-tiba ia terjatuh dan tak sadarkan diri semua orang panik,  dan ternyata Asfya pingsan dalam keadaan setengah sadar Asfya melihat sekelilingnya terasa gelap.

"Asfya!!! Kamu kenapa Asfya. Bangun Asfya!!" renata dengan sigap menghampiri Asfya yang tak sadarkan diri di lantai

"Renta kamu bawa Asfya ke uks. Yang lainnya tolong bantu!!!" tukas ibu Ustadzah panik

Seketika kelas menjadi gaduh, karena mereka panik melihat Asfya terkulai lemas dan tak sadarkan diri. Beberapa orang keluar dari kelas untuk mengurangi kepadatan dalam kelas dan memberikan Asfya sedikit kelonggaran untuk bernafas. Robi yang mendengar suara gaduh di sebelah kelasnya pun keluar. Dan beberapa siswa kelas sebelas pun keluar kelas untuk mencari tahu apa penyebab kegaduhan itu. Seketika Robi terkejut melihat Asfya sedang di gotong oleh Renata dan beberapa siswi putri lainnya. Robi melihat Asfya terkulai lemas dengan wajah yang pucat.

"Bu Asfya kenapa!? Bu kok sampai pingsan kaya gitu !?" Robi panik melihat keadaan Asfya yang sangat pucat di tambah ia tak sadarkan diri.

" ibu juga gak tahu, mendingan kamu masuk kembali ke kelas kamu. Kalian masuk kembali ke kelas masing-masing ya!! Biar Ustadzah yang tangani, kalian tenang aja" Ustadzah memerintahkan semua siswa nya yang ada di luar untuk memasuki kelas mereka masing-masing.

"Tapi bu!?" sanggah Robi.

"Udah tenang aja. Gak apa-apa kok, Robi kamu masuk aja ke kelas kamu ya." ibu mendorong tubuh Robi denagn lembut isyarat kalau Robi harus kembali ke kelasnya. Dan Ustadzah pun berlalu menuruni anak tangga. Sedangkan Asfya sudah mendapatkan pertolongan pertama oleh petugas UKS. Di dalam ruang uks ada beberapa orang yaitu Ustadzah, petugas UKS. Renata, Ayira, dan juga Rfany. Mengapa Rifany ada di ruangan itu karena dia adalah ketua kelas, sedangkan ayira dia hanya ikut ajakannya Rifany saja.

"Asfya!!! Kamu bangun dong!? Asfya!!" Renata mengusap-usap telapak tangan Asfya, agar Asfya segera sadar. Setelah beberapa saat kemudian Asfya pun tersadar, aroma minyak kayu putih menyadarkannya

"Asfya, kamu gak apa-apa!? Alhamdulillah kamu akhirnya sadar juga" ibu ustadzah menghela nafas lega karena Asfya sekarang telah sadar

"Ssttt!!! Aw, ya Allah perut aku sakit banget!!! Astagfirullah" Asfya meringis kesakitan sambil memegang perut bagian bawahnya.

"Aduuhh, Asfya kamu kenapa!? Bu gimana ini bu!? Asfya kenapa!?" Renata panik

"Ibu juga gak tahu Ren. Gimana kalau Asfya di bawa ke klinik aja, mungkin ada yang mau nganter" Ustadzah juga panik, dan seketika suasana jadi hening, Ustadzah pun pergi meninggalkan mereka untuk menguruskan surat izin keluar kelas untuk Asfya.

"Rifany gimana kalau kamu yang ngaterin Asfya ke klinik. Kamu kan bawa motor, biar aku yang jagain dia  dari belakang. Gak apa-apa lah bongceng 3 juga."

Andai Kau Rasa [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang