🌸Terima Kasih Kak Fahmi🌸

159 8 5
                                    

Asfya's POV

Hari rabu telah tiba, tidak tahu kenapa aku seexcited ini menunggu kedatangan kak fahmi. Pada saat kak fahmi datang kami semua sedang asyik mengobrol di ruang keluarga yang tak jauh dari pintu depan. Saking asyik nya kami tak mendengar salam dari kak fahmi.

"Assallamu'alaikum. Ayah, ibu, asfya!!?? Kalian pada ke mana sih. Ooh pantesan yah lagi pada ngobrol. Eemm aku di anggurin nih!?" kak fahmi tiba di ruang keluarga sambil membawa tas besar juga beberapa kantong kresek yang bertuliskan "Oleh-Oleh Khas Bali" dan beberapa paper bag yang tentunya berisi baju.

"Ya Allah, fahmi maaf ya, ayah terlalu asyik mengobrol sama mereka. Jadi ayah gak denger suara kamu datang " ayah tak hentinya mengusap sudut mata nya yang basah karena tak habis-habisnya ia tertawa

"Gak jawab salam aku nih!? Ayah kan yang selalu nasehatin aku kalau salah satu hak umat muslim adalah menyegerakan membalas salam" kak fahmi meletakan barang di lantai kemudian duduk dan mencium tangan ibu dan ayah

"Wa'alaikum salam!!!" ucap kami serempak

"Nah gitu dong, eeh iya ini nih buat kamu asfya, yang ini buat ayah, kalau yang ini buat ibu" kak fahmi menyodorkan kantong kresek berwarna putih dan Paper bag itu kepada kami satu persatu.

"Apa ini kak? Yah gamis. Aku kan gak pake gamis kaya gini kak, yah gak bakalan ke pake dong. Huh!!" aku menghela nafas karena baju yang di bawakan kak fahmi gak sesuai dengan harapanku

"Kakak itu nyari baju buat kamu tuh nyari sampe muter-muter dan kakak dapetnya jauuhh tahu" kakakku sambil mengacak-acak rambutku yang tergerai

"Eemm... Iya deh aku pake. Tapi gak tahu kapan hihi, aku belum siap kalau pakaian aku kaya gini. Nanti aku di sebut ibu-ibu lagi" aku tersenyum sambil membawa gamis berwarna peach dan himar yang senada ke kamarku

***

Akupun teringat dengan apa yang akan aku tanyakan tentang ayat al-qur'an yang belum aku pahami maksudnya, aku berbicara kepada kak fahmi bahwa ada yang ingin aku tanyakan kepada kakak.

Dia pun bersedia menjawab semua pertanyaan dariku, akan tetapi setelah dia selesai mandi.

Karena kak fahmi paling tidak senang kalau dia mengobrol dengan orang lain dengan keadaan baju dan badan nya kotor, dan tidak wangi.

Tapi aneh yah!!?? kalau urusan kamar dia gak bisa merapikan, juga membersihkan. Mungkin dia gak ada waktu buat beresin kamarnya, maklum kak fahmi belum ada yang ngurusin. Alias jomblo akut hihi.

Selesai mandi dan mengganti pakaiannya kak fahmi menyuruh aku untuk menemui nya di ruang keluarga, rumahku memiliki ruang keluarga yang tak cukup luas. Di sana hanya ada televisi juga ambalan-ambalan kecil di dinding yang berisi foto keluarga kecil kami, karpet yang di tergelar permanen.

Kak fahmi sudah terlihat ada di ruangan itu, terlihat dia sedang menonton film di laptopnya. Saat itu kak fahmi memakai joger pants berwarna hitam dengan atasan kaos berwarna putih polos, ketika aku duduk di sebelahnya dia pun langsung bertanya tanpa melepaskan pandangannya pada layar laptopnya itu.

"Asfy, apa sih yang mau tanyain. Tugas sekolah yah??? Pelajaran kimia?? Atau gak fisika?" kak fahmi tak henti-hentinya melontarkan pertanyaan kepadaku

"Enggak, kok kak bukan soal pelajaran sekolah. Tapi tentang ayat dalam al-qur'an yang aku gak mengerti apa maknanya. Kakak mau kan jelasin maksud dari ayat itu" itu ucapanku, ucapanku membuat kak fahmi seketika menghentikan film yang ia tonton dan langsung menutupkan laptopnya itu.

"Eem, tumben kamu penasaran tentang ayat al-qur'an hehe. Tapi bagus, bagus kamu sekarang mau mendalami isi dalam ayat al-qur'an. Coba ayat mana yang belum kamu pahami maksudnya?" kak fahmi mendadak menjadi bersemangat setelah mendengar maksud aku ingin berbicara dengan nya

Andai Kau Rasa [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang