Wattpad Original
Ada 2 bab gratis lagi

05. Realize

13.1K 881 36
                                    

Sebuah toyoran pelan yang diberikan Zhikan pada Neysha membuat gadis itu tersadar dari lamunannya. Wanita itu menatap Zhikan kikuk, sebelum menyesap secangkir latte hangat yang lima menit lalu, dibuat olehnya sendiri.

"Ya, nikah aja sama gue, Ney."

Wajah Neysha berubah menjadi kemerahan ketika bayang-bayang Alka kemarin malam kembali menghantuinya.

Zhikan mengerutkan keningnya heran dan memajukan wajahnya untuk menatap Neysha dengan jeli hingga membuat wanita yang ditatapnya itu pun merasa tidak nyaman.

"Lo demam, Ney?"

Zhikan mengulurkan punggung tangannya untuk menyentuh dahi wanita itu dan memeriksa suhu tubuhnya. Neysha menepis tangan Zhikan dengan kasar, sebelum mendelikkan matanya tajam karena poninya yang sudah tertata rapi menjadi berantakan akibat ulah pria itu.

"Gue nggak kenapa-napa, kok!"

Zhikan mendengus kasar sembari menatap tangannya yang baru saja diperlakukan secara tak terhormat oleh wanita itu. Demi mengusir rasa badmood-nya yang tiba-tiba muncul begitu saja, ia mengeluarkan sebungkus cokelat snickers dari kantung jas putihnya, lalu membukanya dengan gerakkan kasar.

"Gue udah denger semuanya dari Alka ...."

Neysha membulatkan matanya terkejut dengan mulut yang sedikit terbuka. Dia merasa bingung bagaimana caranya untuk menanggapi ucapan Zhikan, ketika dirinya sendiri bahkan belum bisa mempercayai hal itu memang terjadi.

"E-emangnya dia ngomong apa ke elo?"

Neysha mencoba mengatasi rasa gugupnya sebisa mungkin, namun dirinya malah tambah merasa gugup dan tergagap.

Zhikan menghentikan kunyahannya terhadap cokelat berisikan karamel itu. Alisnya bergerak naik, merasakan adanya keanehan pada tingkah Neysha.

Bola mata Neysha bergerak tak nyaman untuk sesaat, sebelum pada akhirnya, gadis itu memutuskan untuk menabok wajah Zhikan agar berhenti menatapnya penuh curiga.

"Sakit, Nyet! Lo kira muka gue samsak?!"

Zhikan mendengus sebal sembari mengusap-usap wajahnya yang baru saja diperlakukan secara tidak terhormat.

"Abisnya, gue, kan, nanya sama lo, Alka ngomong apaan, tapi elonya malah banyak ngoceh!"

Neysha memalingkan wajahnya santai tanpa merasa sedikitpun berdosa karena telah melecehkan wajah Zhikan.

"Penting amat, keknya! Si Alka cuma ngomong kalau elo sama Vino putus gegara dia."

Diam-diam Neysha menghela napasnya lega, merampas cokelat milik Zhikan dengan santai dan menyantapnya sampai habis tak tersisa.

"Ohh ... tumben dia sadar."

Neysha menatap sahabatnya itu keheranan karena biasanya Zhikan akan langsung mengamuk jika ia memakan makanannya tanpa izin, terutama jika makanan itu adalah cokelat.

"Ney ...."

"Apaan?"

Zhikan menelan ludahnya gugup sebelum meraih kedua tangan Neysha yang berada di atas meja.

"Sebenernya, gue mau buat pengakuan ...."

Neysha langsung mendelik tajam ke arah Zhikan ketika aura azab tiba-tiba menerpanya.

"Kalau diliat-liat dari muka elo ... pasti ini sesuatu yang merugikan untuk gue, kan?!"

Zhikan mengeluarkan cengirannya, tangannya beralih untuk mengelus-elus tangan wanita itu, berharap dengan cara itu, ia bisa menenangkan Neysha.

Wildest MarriageTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang