Part 1

2.8K 66 5
                                    

-terkadang seseorang itu adalah dia, dia yang tak kau sadari dan berada tak jauh darimu- I. G. A

Diruang hitam berselambu petang, seorang gadis berwajah sendu nan sayu membuka lembar demi lembar haru. Menulis, mengasihani sebuah buku, buku yang menjadi awal dari segala cerita dulu.

Dan kita pangggil wanita itu Lail. Ya, Qamari Al-Laili lengkapnya.

Sajak rembulan untuk sang surya
Dimana takdir ialah gundah
Dan tawa hanyalah legenda
Keras, sunyi itulah garisnya

Bahagia. Satu kata penuh makna yang sayang tak semua orang dapat merasakannya termasuk wanita itu, Lail tepatnya. Segala kekurangan dan kutukan terus menyapa kehidupannya. Sampai pada saatnya lenyaplah sudah suara indahnya, diam, sunyi, tak ada suara, tak ada pembelaan. Dan tangis, dia cukupkan untuk jadi sandaran.

Namun sayang seolah takdir tak pernah puas memperburuk keadaan, diambilnya ibunya tersayang dan sekarang ia hidup sendirian. Hanya dengan seorang ayah yang bahkan tak bisa merawat dirinya sendiri. Bagaimana tidak ? ayah Lail dipenjara karna sebuah kasus besar yang kebenarannya masih diragukan.

Tapi bukankah setiap orang berhak jatuh cinta ? Ya, Begitupun Lail, si bisu.
________________________
Dear diary, 01/07/2008

Dag dig dug

Ya, aku jatuh cinta pada dia, seorang pria tampan bak pangeran. Dia bernama Syam, Syamsu An-Nahaari.

Sungguh hari yang indah
________________________

Dear diary, 16/08/2009

Hari ini setelah sekian lama aku menulis kembali,

Aku sedih karna dia begitu sempurna dan bercahaya hingga membuatku yang serba kekurangan ini merasa tak pantas untuknya.

Mungkin slamanya aku hanya akan menjadi cinta dalam diam
________________________

Dear diary, 31/04/2010

Hari ini lagi-lagi aku tak berani mengungkapkan cintaku secara langsung padanya. Padahalkan hari ini terakhir aku bertemu dengannya karna setelah ini dia akan pergi keluar negri untuk kuliah. Mungkin kita takkan bertemu lagi, tapi sudahlah, tak mengapa. Setidaknya aku sempat mengirim surat cinta padanya yang mungkin hanya menjadi penghuni tong sampah.

Syam, sampai kapanpun kurasa aku akan tetap menyukaimu
________________________

Hari demi hari ia lewati, hidup dalam kesederhanaan yang terlihat seperti kesengsaraan. Tak ada tawa yang ada hanyalah gundah. Tapi senyum itu tetap terlukis diwajah, mengapa ? karena Lail tau seburuk apapun keadaanya, tuhan yang maha esa akan selalu ada untuknya.

==

Guritan sendu mengukir elegi
Yang terjawab tapi tersiasati
Dimana gelap nampaklah putih
Hanya si bisu tak lagi sendiri

"siap ?" kata seorang pria menggunakan masker

" yes, op corse" kata seorang pria lainnya

Tangan 2 pria itu dengan sigap membungkam mulut Lail menggunakan sebuah kain yang sudah diberi obat-obatan didalamnya.

"eh ehm ehmmm" teriak Lail yang bisu

Lailpun dengan mudah tumbang dan berakhir pingsan. Tak lama kemudian ada mobil mundur kebelakang, dan disitu Lail segara dipindahkan kedalamnya. Lantas mobil itu melaju pergi. Jikalau kita melihat kedalam mobil itu nampak 3 orang pria bertubuh tegap yang terlihat tampan dan S W A G.

Mobil itu akhirnya berhenti disebuah gudang yang nampak lusuh. Lail diangkat dan dibopong masuk kedalam gudang lusuh itu. Sampai pada sebuah kamar kecil, ketiga pria itu menghentikan langkah mereka. Dengan kasar mereka meletakakkan gadis malang itu disebuah kasur kecil yang jauh dari kata layak untuk ditempati.

Syair BisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang