Part 6

402 28 0
                                    

-Jika dalam cerita kau selalu membenci orang ketiga lantas bagaimana jika kau adalah orang ketiga itu- I.G.A

Lail dan Syampun saling bertatapan, dengan mata Syam yang penuh kebencian dan mata Lail yang penuh kesedihan dan air mata.

'sebenci itukah kau padaku' batin

Karna tak  tahan dengan ucapan Syam, Lail langsung saja berlari untuk meninggalkan mereka semua. Sedangakan Syam, Syam kembali duduk dan memakan soup kelinci itu sampai habis.

Bukannya kekamar, Lail malah memilih untuk menyapu dan mengepel gudang. Ia sempat berpas-pasan dengan Syam, tapi lail mengacuhkannya. Dan setelah kegiatan rutin wajibnya sudah beres. Lail memilih untuk menguburkan sup kelinci itu ditaman belakang.

Lail dengan tangisnya mendoakan kelinci itu ditaman belakang, taklama kemudian ada Anton dan Almer dengan berpakaian serba hitam juga turut mendoakan kelinci itu.

Saat sedang asyik-asyiknya berdoa tiba-tiba ada seekor kelinci menghampiri mereka

“ssss ssss sssilumannnn” kata Anton berlari meninggalkan Almer dan Lail

Sedangkan Lail dan Almer yang duduk bersebelahan langsung saja menoleh pada kelinci itu, dan benar saja itu adalah kelinci asuhan Lail. Jadi yang tadi dimakan Lail itu bukan kelincinya.

‘ternyata Syam, dia, dia, ’ batin Lail

==

Lail teramat bahagia hingga tak menyadari bahwa tanggal ini adalah waktunya untuk datang bulan. Dan parahnya lagi darah sudah membekas di rok yang dipakai Lail.

‘aduh bagaimana ini’ batin Lail

Akhirnya Lail menghampiri Almer, ia menarik-narik kemeja Almer. Tapi Almer tak bisa mengerti maksud Lail, lantas ia ke Anton tapi Anton malah keasyikan main dengan kelinci Lail. Dan pada akhirnya, ia memberanikan diri ke Syam

Tok, tok, tok.

“ehm, ehm ehm” suara Lail mencoba membangunkan Syam dan menarik-narik kemejanya

“ada apa lagi” Syam malas, sambil menatap Lail

*”aku. Aku datang bulan Syam”* Lail

‘sial, aku lupa memperhitungkan ini. Apa aku harus membawa dia kerumahnya, ck. Sial.’ batin Syam

Akhirnya Syam dan Lailpun pergi kerumah kenalan Syam, mata Lail ditutup sepanjang perjalanan kerumah teman Syam itu. Teman Syam itu tak lain tak bukan adalah Zahra. Ya, Zahra. Seseorang yang telah membuat Syam jatuh hati dan berakhir tersakiti.

bukankah takdir itu pecemburu ?
ketika aku sudah mulai mengharapkanmu
dia gantikan aku dengan yang lalu
untuk miliki hatimu

Tok. Tok. Tok

“tunggu sebentar” suara Zahra dari dalam

Lail mengernyitkan dahinya ketika mendengar suara Zahra
‘suara ini seperti tak asing bagiku’ batin Lail

ceklek

“Syam, hallo” kata Zahra sambil memeluk Syam

Lail yang melihat hal itu langsung saja mengerjap-kerjapkan matanya, memang Syam dan Zahra dulu ketika SMA adalah sepasang kekasih. Tapi mereka putus ditengah jalan karna ada sebuah perbedaan pendapat.

'Zahra, dia semakin cantik saja.  Senyum itu, semuanya tampak sempurna. Dan dia sangat pantas bersanding dengan Syam' batin Lail

Walau bagaimanapun, Lail merasa sakit ketika Syam dipeluk oleh Zahra dan Syam, menyambut pelukan itu. Lail hanya mampu menahan rasa sakitnya.

Syair BisuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang